Our New Manager [END]

24.Semakin salah paham

Lagunya jangan lupa di putar ya biar makin asik bacanya.

Kau dapat menangisiku
Aku ingin kau tahu
Pergilah
Untuk dan untuk, untukmu
Kau datang kepadaku

-Silly love Yoo Ha Jung-

.
.
.

Sepulangnya dari YG Naeun segera membersihkan dirinya. Sedari tadi dia sangat risih karena keringat yang masih melekat di tubuhnya. Karena dia akan debut, latihannya semakin lama dan tentunya semakin menguras tenaganya. Untung saja waktunya menjadi manager sudah semakin singkat, kalau tidak dia bisa saja jatuh sakit.

Mengingat tentang kenyataan itu membuat Naeun bersedih, walaupun waktu yang dia lalui dengan member nct terbilang cukup singkat tetapi ada beberapa saat dimana dia merasa beruntung bisa mengenal mereka lebih dekat. Tetapi dia tetap harus menerima kenyataan itu, toh dari awal dia memang tidak seharusnya berada disini, tapi karena keadaan dia harus terjebak.

Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk Naeun berjalan keluar kamar untuk membuat makan malam. Sedari tadi dia memang belum makan dan perutnya sudah mengamuk minta di isi.

Naeun membungkus rambutnya lalu mulai berkutik dengan alat-alat dapur. Dia harus memasak sepelan mungkin agar tidak menganggu member nct yang mungkin sudah tidur. Sejujurnya Naeun sangat malu untuk bertemu dengan member nct. Kenapa? Karena siang tadi dia mendapat laporan dari tangan kanannya jika member nct beradu argumen karena dirinya.

Dia sangat menyesal karena tindakannya yang gegabah, dia malah membuat hubungan mereka renggang. Seharusnya dia lebih berhati-hati dan sepertinya dia harus mulai jujur sedikit demi sedikit agar kesalahpahaman ini tidak semakin parah.

Makan malam Naeun sangatlah sederhana, dia hanya memasak jjajangmyeon instan. Tidak mungkin kan dia memasak berbagai makanan kalau jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 tengah malam. Selain membuat dirinya gemuk dia juga malas membuatnya.

Sebelum menikmatinya Naeun menyempatkan waktunya untuk berdoa sejenak, dia tetap harus mengucap syukur atas makanan ini.

Sruput!

"Enak," gumam Naeun puas. Memang makan mie itu adalah hal ternikmat di dunia, walau memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Sembari makan Naeun memainkan handphonenya, dia tidak bisa hanya fokus pada makanan aja, dia tetap harus mengontrol perusahaannya.

Tanpa Naeun sadari Yuta datang menghampirinya. Pria itu menepuk pelan bahu Naeun hingga membuat si empunya terperangah kaget.

"Kkamjagiya!" Untung saja kagetnya tidak seheboh biasanya. Mungkin kalau heboh seperti biasa dia akan membangunkan seluruh orang di dorm ini.

"Oppa!"

Yuta tersenyum.

"Kenapa oppa belum tidur?" Tanya Naeun sambil memperbaiki cara duduknya.