Nine

264 23 0
                                    

Enjoy the story~🤍

"Kok enak??"

"Hm?" - Ken.

"Enak! Matengnya pas, bumbunya juga pas" gue senyum.

"Omelletenya juga enak," - Mia.

"Lo gak duduk?"

"Duduk," dia duduk di sebelah gue.

"Tapi tadi perasaan gue gak pesen menu ini deh, kenapa menunya berubah ya?" - Mia.

"Sebenarnya ini menu sarapan spesial untuk Patricia tapi karena kamu ada di sini, nikmati saja menu sarapannya" - Ken.

"Ya ya makasih," - Mia.

"Sebentar," Ken ngambil kain di meja terus ngelap sudut bibir gue.

"Uhuk!"

"Maaf, minum dulu" Ken ngasih tehnya ke gue.

"Ada gue woy!" - Mia.

"Maaf," - Ken.

"I-iya udah habisin dulu sarapannya, lo juga harus balik ke kantor kan?"

"Oh iya untung diingetin," - Mia.

Habis sarapan, Mia langsung balik ke kantornya. Sementara gue ke ruangan yang selama ini belum pernah gue masukin. Si Ken ikut pastinya.

"Lo beneran mau di sini aja?" Gue naroh tas di bawah meja terus duduk.

"Iya," - Ken.

"Oke."

"Patricia," - Ken.

"Ya?"

"Bisa kamu duduk sini sebentar?" Ken nepuk sisi sofa di sebelah dia.

"Kenapa?"

"Duduk dulu di sini," - Ken.

"Hm," gue pindah duduk di sebelah dia.

"Saya ini suami kamu," - Ken.

"Ya emang, terus?"

"Bisa gak kamu jangan pakai sebutan seperti tadi?" - Ken.

"Maksudnya gue-lo?"

"Iya, aku mulai gak nyaman" - Ken.

"A-apa?"

"Dua hari ini setiap kita kesini pasti, saya maksudnya aku selalu dibilang tamu" - Ken.

"Maaf," gue nunduk.

"Kita mulai dari awal lagi ya?" Ken ngangkat dagu gue.

"M-mulai dari awal? D-dari kenalan gitu?"

"Gak, bukan begitu" Ken ketawa.

"L-lo, k-kamu barusan ketawa?" Gue natap dia.

"Kamu pikir saya ini robot? Saya ini manusia, sama seperti kamu. Saya bisa merasakan sedih, saya bisa merasa bahagia, saya juga bisa merasa marah dan tidak suka kalau melihat kamu tertawa atau tersenyum bersama laki-laki lain seperti tadi" Ken bisik di kuping gue.

"Maksudnya Bian?" Gue natap dia.

"Bian?" Ken natap gue sambil ngerutin keningnya.

"Iya Bian, orang yang dimaksud itu dia kan?"

"Oh, jadi nama mantan kamu itu Bian?" - Ken.

"Eum."

"Dan ibu-ibu yang kemarin di hotel itu," - Ken.

"Mamanya, gue kan."

"Gue lagi," - Ken.

"Terus sekarang maunya gimana? Mau minta berhenti sama papa juga gak akan dikasih, tau sendiri kan situasinya kayak apa?"

Musuh Tapi Menikah - Treasure HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang