Seventeen

179 10 3
                                    

Enjoy the story~🤍

"Bian? Kamu."

"Aku habis ketemu sama mama," - Bian.

"Oh gitu, duduk dulu."

"Tris," Randi bisik ke gue sambil nyenggol lengan gue.

"Kalian cuma berdua?" Bian duduk di depan gue.

"Iya, Mia biasanya jam segini masih di kantor. Kalo dia mah bebas," gue senyum.

"Oh gitu, kamu sendiri ngapain di sini?" - Bian.

"Dia itu yang," - Randi.

"Aku kesini mau check in," gue senyum sambil nginjek kaki Randi.

"Anjir sakit! Wah, gila lo!" Randi meringis sambil narik kakinya.

"Aku gak ganggu kalian kan?" - Bian.

"Sama sekali gak," gue senyum.

"Weh, liat noh" Randi ngelirik ke meja resepsionis.

"Jangan dilirik nanti dia ke sini," gue bisik ke dia.

"Gimana gue gak ngelirik? Matanya itu loh seolah-olah bilang nih bocah gak boleh di sini, awas kalo sampe Patricia deket-deket sama dia" - Randi.

"Makanya gak usah dilirik."

"Kalian kenapa?" - Bian.

"Hah? Oh gak, ini Randi katanya sakit perut" gue senyum.

"Apaan?! Gak, nih si Patrick yang sakit perut" - Randi.

"Kamu sakit? Mau dianter ke dokter?" - Bian.

"Hah? Oh gak usah, nanti juga sembuh kok" gue senyum sambil nyubit paha Randi.

"Anjir sakit!" - Randi.

"Mau makan siang bareng?" - Bian.

"Aku udah ada janji sama Mia, maybe next time" gue senyum.

"Oke, aku duluan ya" Bian ngusap rambut gue terus dia pergi.

Brak!

"Anjir! Monyet!" - Randi.

"Mati gue," gumam gue.

"Lo sih cari masalah! Btw, jantung gue gak melorot kan?" Randi ngintip ke bawah sofa.

"Ya gak lah oon!"

"Itu gimana? Liat noh ekor sembilannya mulai nongol," - Randi.

"Lo pikir laki gue kyubi!"

"Noh noh matanya merah, anjir dia kesini! Umpetin gue, please" - Randi.

"Harusnya gue yang bilang begitu!"

"Kemana dia?" - Ken.

"Hah?"

"Dia kemana?" - Ken.

"Noh ke sono, kayaknya ke restoran" - Randi.

"Kamu mau kemana? Mas! Kenapa lo kasih tau sih?!"

"Gak sengaja, gue keceplosan. Takut anjir!" - Randi.

"Ada apaan? Itu kenapa laki lo auranya gelap banget?" - Mia.

"Buruan ngungsi dah, gue yakin gak sampe 10 menit nih hotel udah ambruk" - Randi.

"Sembarangan!" Gue gebuk Randi pake bantal sofa.

"Eh mbak, mbak" - Mia.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"

"Itu tadi Ken, maksudnya Pak Ken mau kemana?" - Mia.

Musuh Tapi Menikah - Treasure HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang