Nineteen

172 10 3
                                    

Enjoy the story~🤍

Udah sejam gue duduk di sini sama Bian. Iya, tadi gue ketemu di lift sama dia dan dia langsung bawa gue ke cafe tanpa basa-basi. Tanpa sepengetahuan Ken soalnya kita lewat pintu belakang tadi.

"Aku harus balik ke kantornya Mia, Ken nunggu."

"Kenapa kamu gak cerita sama aku?" - Bian.

"Maaf," gue natap cangkir teh di meja.

"Aku kira setelah balik kesini, aku bisa menuhin janji aku ke kamu" - Bian.

"Janji?" Gue natap dia.

"Aku janji sama diri aku sendiri buat ngelamar kamu sebelum berangkat dulu," - Bian.

"Ngelamar aku? Tapi kamu."

"Iya aku salah, harusnya dulu aku gak minta putus dari kamu. Kamu juga belum tau alasan aku minta putus dulu kan?" - Bian.

"Apapun itu alasannya, aku pasti tunggu kamu dulu."

"Patris," - Bian.

"Hm?"

"Boleh gak kalo sekarang aku mau jadi orang yang egois?" - Bian.

"Maksud kamu?"

"Kamu di sini ternyata."

"Mas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas?"

"Ayo pulang," Ken genggam tangan gue sambil ngambil tas gue di kursi.

"Pulang aja, next time kita ngobrol lagi" - Bian.

"Tunggu apalagi?" Ken natap gue.

"Iya pulang."

At rumah

"Mas."

"Gak usah dibahas," - Ken.

"Bukan itu."

"Apa?" Ken naroh hpnya terus natap gue.

"Aku cocok gak pake baju ini?"

"Kamu ngapain pake baju yang itu?" - Ken.

"Ih jawab dulu, bagus gak?"

"Bagus," - Ken.

"Iya udah," gue senyum terus duduk di samping dia.

Dari awal gue keluar dari kamar mandi sampe gue duduk, dia terus liatin gue. Bahkan sampe gak kedip.

"Kenapa sih, mas?"

"Kamu sengaja ya pake baju begitu?" - Ken.

"Sengaja gimana sih? Cuma baju ini yang nyaman dipake pas tidur, emang salah?"

"Gak ada yang salah, tapi kenapa harus baju itu? Gak ada baju lain?" - Ken.

"Gak, udah ah aku mau tidur biar besok gak kesiangan" gue naroh hp sambil matiin lampu terus narik selimut.

Musuh Tapi Menikah - Treasure HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang