• Ersad Kevindra Fernandes Chio •
Ersad berdiri di depan gerbang sembari memegang besi dengan kedua tangannya. Matanya menatap tukang siomay yang berjualan keliling komplek. Ada beberapa anak kecil yang sedang berdiri di dekat tukang siomay sembari membeli. Tukang siomay itu menatap ke arah Ersad.
"Den Ersad mau beli siomay juga?" Tanya Tukang siomay ke arah. Ersad terdiam, kemudian menatap tangannya yang terdapat selembar uang seribu.
"Iya, tapi uang Esa cuman ada selibu." Ersad mengangkat uang di tangannya memperlihatkannya ke depan Pak Jaja, selaku tukang siomay.
"Bisa kok beli seribu, tapi cuman satu. Den Ersad mau?" Ersad terdiam sebentar, lalu mengerucutkan bibirnya.
"Esa maunya sepuluh, bukan satu."
"Oalah, kalau mau sepuluh harusnya uang Den Ersad 10 ribu, soalnya Siomay-nya satu biji seribu, Den." Ersad semakin mengerucutkan bibirnya. Ia ingin siomay-nya sebanyak 10, tapi uangnya tidak cukup.
"Kalau gitu, Esa minta uang sama Bunda dulu ya Pak Jaja. Pak Jaja jangan ke mana-mana dulu, tunggu di sini sampai Esa datang," ujar Ersad sedikit mengingatkan Pak Jaja. Pak Jaja mengangguk mengiyakan, jempolnya mengulur ke depan.
"Siap Den Ersad. Ya udah, Den Ersad minta uang sama Bunda, biar Pak Jaja tungguin di sini." Ersad mengangguk, kemudian berlari memasuki rumah.
"BUNDAAA, ESA MAU UANG BUAT BELI SIOMAY," teriak Ersad memanggil Ibunya. Gemini yang saat ini sedang memasak dibantu Bi Onah, selaku pembantu di rumah itu berhenti dengan aktifitasnya dan segera mendekati Ersad yang sedari tadi berteriak memanggilnya.
"Ada apa sih, Sa. Kok teriak-teriak?" Gemini berjalan mendekati Ersad. Ersad yang melihat ibunya pun dengan segera mendekati Gemini. Diraihnya ujung baju Gemini sembari merengek meminta uang.
"Bunda, Esa mau minta uang buat beli siomay. 10 ribu ya." Tangannya memperlihatkan 5 jarinya ke depan Gemini.
"Itu namanya 5 ribu, bukan 10. Kalau 10 itu segini." Tangan Gemini menaikan kedua tangan Ersad dan memperlihatkan ke sepuluh jarinya, "nah, ini baru namanya 10."
Ersad menatap ke sepuluh jarinya, lalu menatap Gemini kembali, "Bunda, mana sini uangnya. Pak Jaja udah nungguin di depan. Kasian Pak Jaja nunggunya lama."
Gemini yang mendengar itu dengan segera meraih uang dari dalam kantung dasternya. Diberikannya uang itu ke arah Ersad, "sana, pergi beli. Jangan pakai sausnya ya, soalnya pedas."
Ersad mengangguk saja, kemudian ia berlari ke luar rumah dan mulai membeli siomay, "Pak Jaja, Esa beli siomay."
Pak Jaja langsung tersenyum dan meraih uang dari tangan Ersad. Kemudian, Pak Jaja menyiapkan siomay untuk Ersad, "nggak pakai saus kacang kan, Den?"
Ersad mengangguk dan mengiyakan, lalu diraihnya siomay dari tangan Pak Jaja sembari tersenyum, "lain kali beli lagi ya Den Ersad."
Ersad mengiyakan, lalu berlari memasuki rumah. Ia berjalan menuju dapur sembari memanggil Gemini. Gemini mendekati Ersad dan menduduki putranya di atas kursi. Ia meraih piring dan memasukan siomay milik Ersad di sana. Menyiapkan kecap di piring kecil dan disimpannya di depan Ersad.
Ersad memakannya dengan lahap. Gemini menatap Ersad sembari memperbaiki rambut Ersad yang sudah mulai panjang, "besok Ersad potong rambut ya. Rambutnya udah mulai panjang soalnya." Ersad mengangguk dan kembali melahap Siomay-nya.
Gemini menyimpan tangannya di atas meja sembari menatap Ersad yang sedang fokus dengan siomay-nya.
Ersad Kevindra Fernandes Chio, biasa dipanggil Ersad. Kadang orang tua atau keluarganya yang lain memanggilnya Esa, karena Ersad sendiri belum bisa memanggil namanya dengan baik. Ersad adalah putra dari Elio Fernandes Chio dan Gemini Aquarius Leoni. Usianya masuk 3 tahun beberapa bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Family ( Elio And Gemini )
General FictionSequel About Elio Menjadi orang tua adalah keinginan setiap sepasang suami istri, begitu pun dengan Elio dan Gemini. Setelah beberapa bulan menikah, akhirnya mereka dikaruniai satu orang anak laki-laki. Ia bernama Ersad Kevindra Fernandes Chio. Umur...