• Part Tiga •

7.6K 797 34
                                    

Setelah keberangkatan Elio ke kantor, Gemini dan Ersad masuk ke dalam rumah. Gemini sudah tidak lagi bekerja, ia memilih menjadi ibu rumah tangga sekaligus mengasuh Ersad di rumah. Di umur yang masih 3 tahun ini, Ersad lebih membutuhkan perhatian orang tuanya. Untuk itu, Gemini memilih berhenti kerja dan fokus dengan Ersad.

"Esa, jangan ke mana-mana ya, Bunda mau mandi dulu sebelum kita berangkat ke salon." Ersad yang sedang memainkan mobil mainannya seketika menatap Gemini. Ia mengangguk dan mengiyakan, kemudian fokus kembali dengan mainannya.

Gemini mulai berjalan menjauh dan melangkah menuju kamarnya. Melakukan ritual mandi dan sebagainya. Setelah selesai, Gemini turun ke bawah, dan mendapati Ersad yang sedang tertidur pulas di atas lantai yang dingin. Dengan segera, Gemini meraih tubuh Ersad untuk digendongnya.

Karena merasa tubuhnya terguncang, Ersad membuka mata dan memanggil Ibunya dengan rengekan manja. Disimpannya kepala kecilnya di leher dan ibu. Gemini mengelus kepala Ersad dan dibawanya ke arah kamar anaknya.

"Esa kok tidur di lantai? Nggak dingin apa bagaimana, Nak?" Tanya Gemini sembari menaiki tangga.

"Tadi tiba-tiba Esa ngantuk, makanya langsung tidur di lantai." Gemini mengangguk pelan. Saat sudah sampai di dalam kamar Ersad, Gemini menurunkan Ersad dan mendudukinya di atas kasur.

"Esa ganti pakaian dulu ya. Terus kita ke salon, ka mau potong rambut." Ersad mengangguk antusias.

"Kasih walna pelangi ya, Bunda." Seketika Gemini menggeleng.

"Nggak boleh kasih warna, Sa. Esa ada-ada aja deh." Gemini meraih setelah baju untuk Ersad di lemari.

"Kemalin Esa lihat olang walnain lambut di TV. Telus walna lambutnya walna pelangi. Kan Esa jadi mau juga." Kedua kaki Ersad digerak-geraknya. Matanya menatap Gemini yang sedang fokus dengan baju-baju miliknya.

"Jangan mulai deh, Sa. Nggak boleh tau warnain rambut." Gemini berjalan menuju Ersad.

Dibukanya baju Ersad dan celana menyisakan singlet berwarna putih dan celana dalam miliknya. Lalu, Gemini memakaikan pakaian yang baru saja ia ambil dari lemari pakaian Ersad.

"Kucing Esa bagaimana?" Setelah pakaian Ersad sudah terpakai, Gemini memakaikan bedak bayi di wajah putranya.

"Nanti dicari dulu. Maunya kucing warna apa?" Ersad tampak berpikir.

"Walna orange. Tapi mau walna putih juga kayak kak Alka." Gemini mengangguk.

"Nanti suruh Om Elgan cariin." Ersad langsung mengangguk antusias. Tadi pagi sebelum Elio berangkat, Gemini sudah menyuruh adik iparnya untuk mencari kucing jalanan yang berwarna orange. Jika tidak ada warna orange, boleh warna putih atau yang lainnya.

Sebenarnya Elgan tidak setuju, ia menolak dengan mentah. Namun karena Gemini menyogoknya dengan membeli gitar baru, akhirnya dengan terpaksa Elgan mengiyakan. Sudah sedari lama ia ingin mengganti gitarnya, namun sayang duit katanya.

Setelah selesai berganti pakaian, Gemini meraih tangan Ersad untuk ke luar dari kamar bersiap untuk ke salon. Sesampainya mereka di tempat tujuan, Gemini duduk di kursi tunggu seraya menunggu putranya yang sedang dicukur rambutnya. Selama menunggu, Gemini memilih memainkan ponsel dan membalas pesan-pesan yang masuk dari teman-temannya. Seketika senyum Gemini melebar saat melihat pesan dari adik iparnya.

Om-nya Esa🤓
Mbak. Assalamu'alaikum.

Wa'alaikumussalam, gimana? Dapat nggak kucingnya?

Dapat lah. Jangan lupa Mbak ya, gitar aku.

Iya, nggak lupa kok. Gimana cara kamu dapatin kucing?

Little Family ( Elio And Gemini )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang