~ Selamat Membaca ~
"Sayang kamu kenapa?" Algis panik melihat istrinya terisak. Dia takut terjadi sesuatu pada Aluna.
"Enggak. Aku baik-baik aja kok "
"Bohong, terus kenapa nangis" Algis membersihkan sisa-sisa airmata Aluna di pipinya.
"Aku kangen mamah " Memang dia tidak bohong dia juga rindu dengan ibu yang sudah melahirkannya kedunia.
"Kamu berdoa saja, semoga mamah bahagia di sana" Algis membawa Aluna kedalam pelukannya. Dia membiarkan Aluna menangis mengeluarkan kesedihannya, padahal selain rindu dengan ibunya Aluna juga menangis karena dirinya.
Aluna memang sudah menceritakan tentang masa kecilnya sebelum bertemu sang ayah. Ibunya menjadi single parent untuk membesarkan dia. Laras rela melakukan apa saja asalakan putrinya bahagia. Tapi Tuhan lebih sayang padanya dia meninggal dunia di usia masih muda.
Aluna menangis sampai dia tertidur di pelukan suaminya.
"Semoga mimpi indah " Algis mencium pucuk kepala Aluna lalu ikut berbaring di sampingnya.
Kamar ini tidak terlalu besar tapi terasa sangat nyaman.****
Hari pertama di rumah mertuanya Algis akan pergi melihat pemancingan milik Harry. Memang selain membuka usaha showroom Harry juga mempunyai usaha lain seperti Pemancingan. Saat ini dia juga masih aktif mengajar di kampus.
Pemancingan Anggara nama Pemancingan milik Harry di bangun di atas luas tanah kira-kira dua hektar, selain tempat memancing di sini juga ada warung makan. Jadi bisa sekalian ngajak keluarga besar dan juga tempat bermain anak-anak. Pemancingan ini di dirikan tujuh tahun yang lalu dan sekarang sudah semakin terkenal bahkan ke luar kota.
"Emang rame tiap hari ya Yah" Saat ini mereka berdua sedang melihat-lihat semua tempat di sini.
"Alhamdulillah, apalagi kalau hari libur "
"Ayo kita kesana, baru kali ada yang mau mancing dengan ayah. Di rumah tidak ada yang suka memancing." Harry terkekeh mengingat putranya tidak hobi memancing seperti dia.
"Babah juga punya kolam yang sering kita gunakan untuk memancing di perkebunan kami. Tapi tidak seluas di sini" ujar Algis kemudian mereka berdua menghabiskan siang itu di Pemancingan.
****
"Teteh apa kabar ?" Tanya Nimas pada putrinya, saat ini mereka sedang membuat kue. Sudah lama Aluna tidak kedapur.
"Alhamdulillah bun. Luna baik-baik saja "
"Kalau ada masalah cerita sama bunda " Nimas tahu Aluna menyembunyikan sesuatu darinya.
"Aku mencintai A Algis bun" Akhirnya tangis Aluna pecah. Percuma berbohong pada ibunya dia tidak akan bisa. Dari dulu Aluna selalu di ajarkan untuk menceritakan masalahnya pada Nimas, sekecil apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5
Short StoryEnd Part Lengkap Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh tempat dan lainnya. #1 Algis (Juni _juli 2021) #2 Aldama Family (Juni2021) #3 Aluna (Juni 2021) Aldama Family seri ke 5 Squel dari Suami Kedua dan Dulu...