~ AL 20 ~

2K 248 21
                                    

"A kami harus pergi" ujar Aluna.

"APA..."

"Apa kamu mau ninggalin aku lagi?"

"Aku akan tunggu Aa di Bandung sesuai janji Aa." Sebenarnya Aluna juga tidak ingin meninggalkan Algis dalam keadaannya seperti ini. "Cepat sembuh dan jemput kami" Lalu Aluna mendekati mantan suaminya. "Dan bawa aku ke penghulu lagi" bisik Aluna. Algis tersenyum mendengar perkataan ibu dari anak-anaknya.

"Itu pasti sayang" Ujar Algis lembut.

"Baiklah, hati-hati di jalan, aku akan segera menyusul kalian." Algis pasrah harus di tinggal kembali anak-anak dan pujaan hatinya.

"Mommy aku pergi ya" Aluna memeluk ibu mertuanya.

"Jagain cucu-cucu mommy ya"

"Itu pasti mom, kalau begitu aku dan si kembar pergi dulu" setelah berpamitan pada Algis dan Indah, Aluna langsung pergi menunju Bandung karena tadi dia menyuruh Indah sekalian membawa barang-barang nya yang sudah dia siapkan.

"Apa kamu mencintainya?" Tanya Indah setelah Aluna pergi.

"Sangat" ujar Algis.

"Lalu perasaan mu pada Reva?" Indah masih penasaran bagaimana perasaan putra bungsunya pada artis itu.

"Aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya, sejak Aluna masuk dalam hidupku, perlahan-lahan rasa cintaku pada Reva mulai hilang. Ya seperti yang kalian bilang, cintaku pada Reva bukan cinta yang sesungguhnya. "

"Terimakasih mommy sudah memaksa ku menikahi Aluna"

"Sejak pertama mommy melihatnya, mommy sudah yakin kalau Aluna yang lebih pantas untuk kamu"

"Iya aku sudah tidak sabar untuk sembuh dan membawa dia kembali ke rumah"

"Mommy berdoa semoga kalian bersatu kembali, apalagi ada Alden dan Aleef, mereka membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya."

"Terimakasih banyak mom. Mommy emang yang terbaik."

******

Sebulan berlalu Algis sudah pulang ke rumahnya tiga minggu lalu, sekarang dia sudah benar-benar sembuh, tapi Indah tidak mengizinkan dia mengemudi lagi, kemana-mana harus di antar sopir. Algis hanya menurut apa yang ibunya katakan, sebenarnya dia tidak merasa trauma atau apa hanya Indah yang terlalu khawatir kalau Algis mengemudi mobil sendiri.

Hari ini Algis, Indah dan Asgar serta Ansara dan Jawad, akan ke Bandung untuk melamar Aluna secara resmi. Selama sebulan ini Algis hanya bisa melihat Aluna dan anak-anaknya di layar ponsel. Algis sudah tidak sabar melihat anak-anaknya, sejak semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena hari ini acara lamarannya dengan Aluna.

"Sudah siap semuanya, ayo berangkat" Ujar Asgar.

"Sudah ayo. Aku sudah sangat rindu dengan anak-anakku"

"Anak-anak atau emaknya" goda Asgar pada adik bungsunya.

"Ya pasti emaknya yang paling ku rindu, jangan di tanya"

"Dulu aja ga mau suruh nikahin Aluna, sekarang kamu jadi bucinnya, haaaa"

"Dasar nitijen sirik aja, cari ibu baru gih buat Ansara dan Jawad "

"Itu tidak mungkin " Ujar Asgar, ya duda dua anak itu masih betah sendiri mengurus kedua buah hatinya.

"Mom coba carikan dia istri"

"Dia selalu menolak kalau Mommy kenalin sama perempuan" Indah sering membujuk Asgar agar menikah lagi, tapi Asgar selalu menolaknya,  Indah faham dengan sifat anaknya yang satu ini, dia beda dengan ketiga putranya yang lain. Jadi Indah tidak memaksa Asgar untuk menikah lagi jika dia tidak menginginkan nya.

Sekarang hanya mereka bertiga yang datang untuk melamar karena memang acaranya hanya kumpul keluarga.
Acara resepsinya akan di laksanakan sebulan lagi di kota Bandung di salah satu Hotel milik keluarga Aldama di sana.

Sementara di kediaman Aluna, semua orang sibuk menyiapkan acara lamaran nanti malam.  Keluarga besar Harry dari Bekasi juga sudah datang. Sejak tadi pagi rumah mereka sudah di dekor seindah mungkin, berbagai macam hidangan juga di siapkan.

Tepat pukul tujuh malam Algis dan keluarganya tiba di rumah Aluna, sebenarnya mereka sudah tiba di Bandung dari tadi siang, tapi mereka pergi ke hotel tempat mereka menginap terlebih dulu untuk bersih-bersih. Selama di Bandung mereka akan tinggal di hotel.

Algis langsung menemui kedua putranya begitu tiba di rumah Aluna. Dia belum melihat batang hidung calon istrinya itu. Jujur walau ini bukan pertama kalinya dia menikah Algis begitu tegang.

"Aluna masih di kamar tunggu sebentar" ujar Indah dia tahu Algis sudah tidak sabar melihat ibu anak-anaknya. Si kembar sudah di asuh oleh para asisten mereka. Sekarang tinggal menunggu Aluna turun dari kamarnya.

Aluna memilih kebaya dari kain tile bermutiara berwarna biru untuk acara lamarannya malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna memilih kebaya dari kain tile bermutiara berwarna biru untuk acara lamarannya malam ini. Tambahan aksen pita membuatnya terlihat lebih elegan. Sama seperti Aluna, Algis juga memakai batik berwarna senada dengan kebaya yang di kenakan Aluna.

"Sudah siap teh" Nimas masuk ke kamar putrinya. "Cantiknya anak bunda." Nimas memeluk putrinya sebentar.

"Gimana bun, udah rapi belum" Aluna melihat pantulannya dirinya di kaca cermin meja rias di kamarnya.

"Sempurna. Ayo turun, keluarga calon suamimu sudah datang" Aluna semakin gugup, walau sudah pernah menjadi istri seorang Algis Aldama tapi Aluna merasa gugup. Dulu pernikahannya dengan Agis sama sekali tidak ada persiapan apa-apa semua terjadi secara mendadak.

Nimas menggandeng tangan putrinya menuruni anak tangga, mereka berdua terlihat sangat cantik. Saat tiba di ruang keluarga tempat di langsungkan nya acara semua mata tertuju pada sang mempelai wanita, terutama Algis sampai tak berkedip memandangi Aluna. Malam ini Aluna terlihat sangat cantik dan lebih dewasa. Di usianya yang ke sembilan belas tahun aura kecantikannya semakin terlihat, apalagi sifat keibuannya, setelah melahirkan si kembar banyak perubahan yang terjadi padanya, selain perubahan sifat dan bentuk tubuh.

"Assalamualaikum, selamat malam semuanya" Asgar memulai pembicaraan. " Saya atas nama keluarga besar mengucapkan banyak terimakasih, maksud dan tujuan kami datang kesini ingin melamar putri kalian untuk putra kami, kita tahu apa yang pernah mereka alami selama ini, dan kita berharap semoga setelah ini kedepannya mereka bisa hidup bersama dalam ikatan suci pernikahan."

"Pak Harry dan keluarga bersediakah kalian menerima putra kami kembali menjadi menantu kalian?" Ujar Asgar yang di tunjuk sebagai perwakilan keluarga.

"Tidak...."

Bersambung

Hari ini udah double up ya

Lanjut nanti

14 Juni 2021
THB

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang