~ AL 12 ~

2K 257 15
                                    

~ Selamat Membaca ~

Setelah salat subuh Algis kembali tidur di kamarnya bersama Reva. Benar saja Reva tidak bangun sampai pukul sembilan siang.

Aluna tidak kembali tidur setelah salat subuh dia ikut membantu mertuanya membuat sarapan. Ada Ansara dan Jawad yang menginap di rumah Indah. Karena Asgar sedang pergi ke luar kota.

Kehadiran Ansara dan Jawad sedikit membuat Aluna terhibur. Dia memang menyukai anak kecil, dan kedua keponakan suaminya itu juga langsung akrab dengannya.

Pukul sembilan pagi Algis dan Reva baru bangun tidur. Reva pikir Algis tidur di sampingnya semalam, dia tersenyum saat bangun melihat suaminya masih tidur.

Algis bangun ketika Reva baru saja selesai mandi.

"Pagi sayang " Reva menghampiri Algis yang masih duduk di tempat tidurnya lalu mengecup bibir suaminya singkat. Dia tersenyum puas melihat tanda merah yang ia buat di leher Algis. Dia ingin membuat Aluna melihatnya dan sadar bahwa Algis miliknya seorang.

"Al, kita langsung pulang kerumah kita ya" Reva bergelayut manja pada Algis.

"Kamu tahu kemarin ibu kamu mencerca berbagai macam pertanyaan, salah satunya tentang anak" Adu Reva. " Padahal kan dia tau dari awal kalau aku ga mau punya anak dulu "

"Iya mommy memang sangat menginginkan cucu dariku. Wajar lah dia ngomong gitu," ujar Algis.

"Kok kamu ga belain aku sih."

"Karena aku juga ingin punya anak"

"Kamu lupa kita kan udah berencana punya anaknya nanti"

"Iya terserah kamu aja" Algis mulai kesal.

"Kita pulang ya hari ini. Aku ga mau tinggal disini. Apalagi kemarin tuh ponakan kamu numpahin jus ke baju aku. Aku ga suka anak kecil, rese" Memang kemarin salah satu cucu Indah menumpahkan jus ke baju Reva.

"Iya nanti aku bilang sama mommy" Algis sedang tidak ingin berdebat dengan Reva. Mungkin lebih baik Reva tidak tinggal disini mengingat keluarganya tidak menyukai Reva.

"Aku mandi dulu nanti kita sarapan" Algis lalu pergi melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Pukul sepuluh pagi Algis dan Reva baru turun untuk sarapan. Saat menuruni tangga Algis melihat Aluna yang sedang menyuapi Jawad keponakannya, disaat Reva bilang tidak menyukai anak kecil, berbanding terbalik dengan Aluna yang sangat menyayangi anak-anak. Seperti sekarang dia tahu Jawad sangat bandel di usianya saat ini. Tapi lihat anak itu menuruti apa kata Aluna.
Benar-benar calon ibu idaman.

Saat mereka tiba di ruang makan, sudah tidak ada apa-apa di sana. Sebenarnya Aluna melihat suaminya turun tapi dia membiarkan istri Algis yang lain yang menyiapkannya sarapan.

"Bi... bibi.." Algis memanggil asistennya.

"Kenapa kamu manggil bibi?" Bukan asistennya yang datang tapi Indah.

"Pagi mom. Kami ingin sarapan" dia tidak mungkin meminta ibunya atau Aluna menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Reva, makanya dia memanggil bibi.

"Kamu kan punya istri, kenapa ga dia yang nyiapin sarapan" Indah melirik menantunya yang sedang asyik bermain ponsel di meja makan.

"Reva kan belum tahu dapur di rumah ini, mom" Algis mencoba membela istrinya.

"Tidak tahu apa tidak bisa masak" sindir Indah, Reva yang merasa dirinya menjadi objek pembicaraan antara suami dan mertuanya menoleh. Dia memang tidak bisa memasak sama sekali dan Algis tahu itu.

"Mom please ini masih pagi, aku ga mau berdebat cuma gara-gara sarapan." Tadi pagi memang Indah menyuruh semua asistennya untuk tidak melayani Algis dan Reva, karena Indah tahu menantunya itu tidak bisa memasak.

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang