~ Selamat Membaca ~
Satu bulan setelah kepergian Hadi. Indah terlihat sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran suami tercintanya, dia juga sudah kembali ceria. Ada anak dan cucunya yang ia jadikan semangat hidupnya seperti pesan Hadi sebelum meninggal. 'Jika suatu hari kita berpisah, mommy jangan sedih ya. Ayah akan selalu ada di dekat mommy, jika mommy rindu ayah pandangilah anak-anak kita, separuh jiwa ayah ada pada mereka. Semoga kelak kita bisa kembali berkumpul di surga-Nya. Jangan pernah menangisi kepergian ayah, karena ini memang sudah ketentuan dari-Nya ' kata-kata itulah yang selalu Indah ingat.
Sama seperti anak-anak yang lainnya yang kehilangan orang tuanya, Algis juga terpukul atas kepergian ayahnya, tapi dia tidak menunjukkan nya di depan sang mommy. Dia sering menangis saat malam menjelang ketika teringat pada Hadi. Hanya Aluna yang tahu Algis masih sering menangisi ayahnya, dan dia akan berada di samping suaminya memberikan semangat untuk Algis.
Hari ini Aluna akan pergi ke Bandung di antar oleh suaminya, sejak menikah dengan Algis tiga bulan lalu dia belum pernah menjenguk orang tuanya, karena selama ini dia sibuk terapi untuk kesembuhan kakinya. Sekarang dia sudah bisa berjalan tanpa bantuan alat, meskipun belum sepenuhnya dokter menyarankan sedikit-sedikit dulu. Hubungannya dengan Algis semakin dekat bahkan sekarang Algis tidak sungkan untuk mencium istri pertamanya, ya hanya sebatas itu. Dia masih belum berani melakukan hal lebih pada Aluna, walau hatinya ingin lebih dari itu.
"Mom kami pergi dulu ya takut macet" Algis mencium tangan ibunya berpamitan. Di susul Aluna setelahnya.
"Iya hati-hati di jalan" Indah tersenyum melihat anak dan menantunya semakin dekat. Memang ini yang dia harapkan, Aluna masuk ke dalam kehidupan Algis, agar putra bisa hidup tanpa Reva.
"Assalamualaikum "
"Waalaikum salam " Mereka hanya akan pergi berdua, Algis sendiri yang akan menyetir. Laki-laki itu tidak jadi menyusul istri keduanya dengan alasan tidak bisa meninggalkan ibunya. Dan seharusnya Reva sudah pulang tapi wanita itu bilang akan di perpanjang masa kerjanya di Paris. Awalnya Algis kecewa tapi dia tidak bisa menolak keinginan Reva.
*****
"Kita makan siang dulu baru di lanjut perjalanan kita" Aluna hanya mengangguk. Saat ini mereka berdua baru sampai di daerah Karawang.
"Kamu mau makan apa," saat ini mereka sedang duduk di salah satu restoran seafood di kota itu.
"Pengen lobster sama cumi goreng terigu" Aluna menunjuk menu yang ada di hadapannya.
"Oke. Lobster, cumi goreng terigu, udang sama salmon." Ujar Algis pada pelayan yang sedang mencatat pesanan mereka.
"Lalu mau minum apa sayang " Aluna sedikit merona saat Algis memanggilnya sayang.
"Jus lemon saja,"
"Jus lemon nya dua"
"Baik, tidak ada lagi pak" Tanya sang pelayan.
"Tidak terimakasih."
"Oke silahkan menunggu" Kemudian pelayan itu pergi mengambil pesanan mereka.
"Saya mau angkat telepon dulu " ujar Algis saat ponselnya berbunyi, kemudian menjauh dari Aluna. Ternyata Reva uang menghubunginya.
"Hallo Rev ada apa?" Sudah dua hari Algis tidak menghubungi Reva setelah terakhir kali Reva bilang tidak jadi pulang.
"Aku kangen sama kamu" ujar Reva di ujung sana.
"Makanya pulang" geram Algis.
"Aku harus professional dong sayang. Kerjaan ku masih belum selesai. Kenapa enggak kamu aja yang kesini "
KAMU SEDANG MEMBACA
AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5
Cerita PendekEnd Part Lengkap Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh tempat dan lainnya. #1 Algis (Juni _juli 2021) #2 Aldama Family (Juni2021) #3 Aluna (Juni 2021) Aldama Family seri ke 5 Squel dari Suami Kedua dan Dulu...