~ AL 14 ~

2.1K 254 32
                                    

Terimakasih atas doa-doa baiknya buat aku.

Mohon maaf tidak bisa bales komen kalian satu-satu.

Komen kalian jadi penyemangat buatku

Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa

__________________________

~ Selamat Membaca ~

"Maafkan Luna ya mom, jika selama Luna tinggal di sini Luna punya salah" Indah sangat kaget saat Algis bilang Aluna akan pulang ke Bandung hari ini. Pulang dalam artian mungkin tidak akan kembali lagi ke rumah ini.

"Tidak. Mommy yang salah, mommy yang sudah memaksa kalian menikah. Maaf mommy telah membuat kamu menderita selama ini" Tangisan Indah pecah. Dia sadar telah egois memaksa Algis menikahi Aluna. Sekarang dia tidak bisa mencegah Aluna pergi. Mungkin memang Algis dan Aluna tidak berjodoh.

"Maafkan mommy Aluna"

"Tidak ada yang perlu di maafkan mom. Terimakasih mommy dan  keluarga sudah nerima Luna dengan baik." Mereka masih berpelukan.

"Jangan putuskan komunikasi dengan kita oke,"

"Pasti mom. Aku sudah anggap mommy ibuku sendiri." Saat Indah bilang memang tidak ada jalan lain. Algis mengatakan memang ini keputusan Aluna ingin tinggal di Bandung. Walau berat berpisah tapi dia tidak ingin Aluna  merasa tertekan.

Setelah selesai dengan acara perpisahan antara mertua dan menantu, Algis dan Aluna pergi meninggalkan kediaman Aldama. Bagi Aluna dia sangat bersyukur dapat masuk ke keluarga itu.

Selama perjalanan Jakarta Bandung mereka lebih banyak diam dengan pemikiran masing-masing. Aluna sempat muntah di jalan, tapi dia bilang mabuk mobil, karena semalam kurang tidur, dan Algis percaya, karena dia yang membuat Aluna kurang tidur.

"Maafkan saya Yah" ujar Algis. Mereka sudah tiba di Bandung. Harry dan Nimas sempat kaget melihat Aluna pulang membawa koper besar. Setelah di jelaskan mereka  mengerti dan menerima keputusan Algis dan Aluna. Mereka tidak akan terlalu ikut campur urusan rumah tangga anak-anaknya.

"Terimakasih sudah mengantarkan Aluna dengan selamat"

"Itu sudah menjadi tanggung jawab saya Yah" Algis bersyukur ayah mertuanya tidak memukulinya saat dia bilang Aluna akan tinggal kembali di sini.

"Besok saya akan mengantarkan surat-surat cerainya" Cerai? Dulu kalimat yang tidak akan Algis ucapkan dalam pernikahannya. Tapi nyatanya dia mengucapkan itu pada istrinya.

"Malam ini kamu tidur di sini?"

"Tidak Yah. Aku sudah pesan hotel dekat sini" Besok setelah urusannya selesai dia baru akan kembali ke Jakarta.

Aluna menangis dari balik jendela melihat kepergian mantan suaminya.

'Mulai sekarang hanya ada bunda dan kamu ya nak. Kita akan hidup berdua tanpa ayah kamu' Aluna terus mengelus perut ratanya.

'Maafin bunda ya harus milih jalan ini' Jujur Aluna akui dia sudah sangat jatuh cinta pada sosok Algis. Tapi dia tidak ingin memaksakan diri pura-pura kuat harus berbagi suami. Dia selalu ingat dengan perkataan seseorang.

"Kita punya pilihan. Selalu ada orang toxic dalam hidup kita, pilihan nya hanya ada dua, tinggalkan atau kita tetap di jajah oleh mereka. Kita perlu egois untuk kebahagiaan kita.
Kita perlu memberi makan diri dengan banyak hal positif. Jangan memikirkan kehidupn anak gimana, dari keluarga susah, no! Jangan berlindung dari kata itu. Anak tidak akan bahagia melihat ibunya menderita.
Cinta itu perlu logika juga harus seimbang dengan hati harus beriringan. (Noviyadep)"

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang