~ AL 18 ~

2.2K 262 20
                                    

YANG KANGEN ALGIS SAMA ALUNA, KALAU MAU BACA LAGI, AKU PUBLISH LAGI SAMPAI TAMAT
TAPI MASIH TAHAP REVISI JADI MASIH BANYAK TYPO

*****

Selamat membaca ❤

Aluna terlihat sangat panik saat Indah mengatakan Algis dari pagi sudah berangkat pergi ke Bandung, tapi sudah jam tujuh lewat mantan suaminya itu belum juga sampai, nomornya juga tidak aktif. Kemana laki-laki itu perginya.

"Sudah di telephone?" tanya Harry. Sekarang mereka sedang berada di teras rumah menunggu Algis.

"Tidak aktif yah" Aluna terus menghubungi nomor Algis, tapi hanya suara operator yang mengatakan 'nomor yang anda tuju berada diluar jangkauan'.

"Teteh tenang dulu jangan panik, lebih baik kita masuk ke dalam dingin di luar" Aluna menurut, di usia kandungannya yang ke lima perutnya semakin besar membuat dia sedikit kesusahan berjalan.

Saat hendak duduk di ruang keluarga, tiba-tiba ponsel Aluna berdering.

"Hallo mom, Assalamualaikum " ternyata Indah yang menghubunginya.

"Waalaikum salam. Luna Algis kecelakaan sekarang dia ada di rumah sakit RR" ujar Indah di ujung sana.

"Kecelakaan mom" tubuh Aluna mulai lemas mendengar Algis kecelakaan. Harry langsung mengambil polsen dari tangan putrinya. Dia yang berbicara dengan Indah.

"Oke, saya akan segera kesana" ujar Harry menutup panggilannya.
Aluna sudah menagis. Di pelukan ibunya.

"Ayah akan pergi ke rumah sakit sekarang "

"Aku ikut Yah "

"Jangan ga baik orang hamil keluar malam-malam, pamali. Kalian tunggu di sini, ayah akan segera menghubungi kalian" Aluna tidak bisa menolak perintah ayahnya.

"Hati-hati di jalan Yah " ujar Nimas.

*****

Sesampainya di rumah sakit ternyata benar Algis yang kecelakaan, menurut warga yang membawanya ke rumah sakit, mobil Algis menabrak pembatas jalan kemudian jatuh ke jurang. Waktu itu untung ada warga yang melihatnya jadi Algis langsung di tolong dan segera di larikan ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaannya dokter" Tanya Harry saat melihat dokter yang menangani Algi keluar ruangan.

"Keadaannya cukup parah. Kita tunggu dia siuman jika malam ini tidak kunjung siuman juga kemungkinan dia akan mengalami koma" ujar dokter.

"Apa? Koma dok" Kalau sampai Algis koma apa yang harus dia katakan pada putrinya.
Keluarga Algis akan datang besok dari Jakarta. Harry sudah menghubungi Adam dan mengatakan yang sebenarnya.

******

Empat bulan berlalu, tapi Algis belum sadarkan diri, setelah di nyatakan koma Indah membawa Algis ke Jakarta dan di rawat di rumah sakit milik keluarga nya. Usia kehamilan Aluna sudah menginjak bulan ke sembilan, sejak kemarin dia sudah berada di rumah sakit, karena kata dokter tinggal menghitung hari si kembar akan segera launching.

Aluna ikut ke Jakarta dan tinggal di rumah Indah. Dia tidak ingin jauh dari ayah anak-anaknya. Setiap hari walaupun hanya satu jam, dia akan menghabiskan waktu bersama Algis, mengajak nya bicara berharap laki-laki itu segera bangun.

"Aa kapan bangun, ga cape apa tidur mulu, anak-anak Aa sudah mau keluar, Aa ga ingin liat mereka lahir." Aluna sudah tidak bisa berjalan dia duduk di kursi roda. Sekarang sedang berada di ruangan Algis, seperti biasa dia terus bercerita banyak hal, walau tidak ada sautan dari mantan suaminya.

"A perutku sakit " Aluna menggenggam tangan Algis erat, sepertinya anak-anak mereka sudah tidak sabar melihat dunia.

"Aluna sayang kamu kenapa" ujar Indah panik. Dia yang menemani Aluna di rumah sakit sejak kemarin, sedangkan keluarga Aluna dari Bandung rencananya akan datang hari ini.

"Ya Allah sepertinya cucu-cucu oma akan segera lahir ya" Indah terus menenangkan Aluna, "kamu bisa sayang, demi si kembar, mommy akan selalu ada di sisimu. Bantu mama kalian jagoan-jagoan oma" Indah mengelus lembut perut Aluna, dua cucu laki-lakinya akan segera hadir.

Suara tangis bayi saling bersautan di ruang bersalin, Aluna berhasil melahirkan kedua anaknya dengan selamat, dia melahirkan secara normal. Awalnya Indah menyuruh Aluna melakukan operasi Caesar saat kedua cucunya belum juga keluar. Tapi Aluna menolak dia tetap ingin melahirkan kedua bayinya secara normal.

Aluna sudah di pindahkan ke ruang rawat biasa, dia tak henti-hentinya mengucap syukur karena kedua anaknya sudah lahir dengan selamat.

"Kamu sudah punya nama untuk mereka " Tanya Amora, saat ini dia keluarga Algis sudah berkumpul menjenguk si kembar.

"Belum kak. Biar nanti ayahnya yang memberi nama untuk mereka" Walau tidak yakin kapan Algis bangun tapi dia berharap mantan suaminya itu segera bangun.

"Untuk sekarang mereka akan di panggil Kakak dan Adik" ujar Aluna.

"Gemes banget sih jagoan-jagoan nya mommy Mora. Ya ampun nangis. Kakak laper ya" Amora mengangkat salah satu keponakannya dan memberikannya pada Aluna untuk di susui.

"Bisa kan" Aluna mengangguk. Dia sangat bersyukur keluarga Algis selalu ada di sampingnya, memberi semangat menghadapi musibah ini.

Kedua putra Aluna kembar identik, dan semuanya mirip Algis, tidak ada yang mereka ambil dari ibunya.

"Semoga ayah kalian cepat sadar ya, biar bisa bermain dengan kalian." Bukan hanya Aluna yang sedih tapi seluruh keluarga besar Algis.

"Kamu yang kuat ya Lun. Sekarang ada dua jagoan yang membutuhkan mu" ujar Amora sekarang hanya ada mereka berdua yang lainnya menunggu di luar.

"Iya kak." Tadi Aluna sempat ingin menyerah, saat mendengar tangisan anaknya dia bertekad akan bertahan dan berjuang demi mereka.

Bersambung

Part lengkapnya ada di aplikasi Fictum ya dengan judul yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part lengkapnya ada di aplikasi Fictum ya dengan judul yang sama.
Jangan lupa like dan komen ya

Kalian bisa download aplikasi nya di Playstore atau Appstore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian bisa download aplikasi nya di Playstore atau Appstore

Atau mau pdf nya juga bisa. Chat aja WA +966-55721-2340

10 Juni 2021
THB

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang