"Bidadari-bidadari, gausah muji-muji orang lain gitu deh. Nggak lihat apa punya pacar yang manisnya ngelebihin gula gini??bisa-bisanya muji orang lain"
Selamat membaca
Author Pov
Shani berdiri di tengah guyuran hujan, derasnya hujan seakan mampu menjadi wakil akan perasaannya saat ini.
Air matanya juga turun tak kalah derasnya dengan air hujan yang turun membasahi bumi.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Shani frustasi, air matanya yang bercampur dengan rintikan hujan kini tak terlihat.
Hanya dirinya sendirilah yang tau.Tubuhnya luruh ke tanah, dia duduk sambim menekuk kedua kakinya.
Menelungkupkan kepalanya di lututnya sendiri, bahunya bergetar menandakan jika saat ini dia tengah terisak, tengah menangis dengan hebatnya.
"Kamu ngapain hujan-hujanan kayak gini Shani??kamu bisa sakitt kalo kayak gini" teriak seseorang yang tiba-tiba datang dan tengah memayungi Shani.
Perlahan Shani menegakkan pandangannya dan sedikit mendongak ke atas.
"Kamu kenapa bisa kayak gini???" tanya perempuan yang tengah memayungi Shani.
"Apaa yang terjadi sama kamu sampe kamu bisa serapuh ini??seumur-umur aku nggak pernah liat kamu nangis kecuali waktu kamu ditinggal sama mamah kamu" ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya, berharap Shani akan menerima uluran itu lalu bangkit dari posisi duduknya.
Dengan perlahan Shani menggenggam tangan itu, dia berdiri dibantu oleh orang itu.
"Tau dari mana kamu kalo aku nangis??" tanya Shani yang berusaha menahan sesak didadanya karena terlalu lama menangis.
"Apa yang nggak aku tau dari kamu Shani, kamu orang paling tegar yang pernah aku kenal. Kita dulu hidup sama-sama, kamu masih tetep jadi adik terbaik buat kakak" jelas perempuan itu.
Shani langsung memeluk perempuan itu, perempuan yang amat sangat ia rindukan.
"Kemana ajaa??" tanya Shani disela pelukan.
"Nggak kemana-mana, kakak cuman menjauh dari kejaran orang suruhannya papah. Maafin kakak yahh udah ninggalin kamu, ninggalin kamu dan Chika selama bertahun-tahun" jawab perempuan itu sambil membalas pelukan Shani.
Mereka berdua berpelukan di tengah guyuran hujan.
"Pulang yah kak, Chika pasti seneng banget bisa lihat kakak lagi" pinta Shani dengan manjanya.
Perempuan itu melepaskan pelukan Shani lalu menangkup kedua pipi Shani.
"Kalo kakak pulang, papah pasti akan paksa kakak buat ngurusin perusahaannya, kakak nggak mau karna kakak nggak suka. Kakak jauh lebih suka bisnis sendiri tanpa bergantung sama papah" jelas perempuan itu.
"Maksut kak Rachel itu bisnis jualan tahu???kakak masih sibuk jualan tahu??" tanya Shani dengan kening berkerut.
"Sekarang kakak udah buka pabrik tahu sendiri, kakak udah punya karyawan sendiri, yaa walaupun masih sedikit. Tapi kakak yakin suatu saat nanti pasti kakak bisa buktiin ke papah kalo pilihan kakak itu nggak salah, kakak akan terus kerja keras sampe bisa bikin pabrik-pabrik baru lagi" jelas perempuan yang ternyata bernama Rachel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati (Greshan&Chikara)
De Todo"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta, kepadaku" __ Gracia. "Lo tuh udah miskin, belaguu, tengil terus loe masih ngarep gue suka sama loe?" ___Shani. "Cantik sih, tapi sayang sombong banget, bener apa kata kak Gre nggak kaka...