Chapter 25

4.1K 439 37
                                    




















Gracia Pov

"Sayang kamu mau makan apa??" tanya Anin saat kita sudah berada didalam sebuah restoran yang terbilang cukup mewah.

"Samain aja kayak pesenan kamu" jawabku dengan senyuman.

"Samain?aku kan cuman pesen minum Gre, katanya tadi kamu laper, kok sekarang malah nggak makan??" ucapnya dengan alis bertaut.

"Yaa habisnya kamu nggak makan sih, masa aku makan sendiri?aku nggak mau ya kalo makan sendiri" jelasku menggunakan nada yang sedikit manja namun memaksa.

"Yaudah dehh aku pesen makan, aku pesen spaghetti bolognese aja dehh, kamu juga mau disamain kayak aku??" tanyanya.

"Iyaahh, tapi minumannya diganti yahhh. Ganti jadi yang anget ajaa, kamu kan lagi batukk jadi nggak boleh minum es" ucapku memperingati sebagai tanda perhatian.

"Iyaaa sayangg, makasih yaa udah perhatian" katanya sambil mengusap punggung tanganku, karna sedari tadi dia menggenggam tanganku

Setelah selesai makan Anin mengajakku ke suatu tempat, katanya sih dia ingin mengajakku ke pantai.

Jujur rasanya begitu lelah setelah pulang kuliah, tapi dia malah mengajakku ke pantai.

"Kamu kenapa??capek yahh?mau aku gendong??" ucapnya sambil mengusap lembut puncak kepalaku.

"Iyaa capek, istirahat dulu yahhh"jawabku.

"Yaudah kita duduk dideket pohon itu yahh, sambil nunggu sunset nantinya" dia mengajakku untuk duduk tanpa beralaskan apapun, membuat celanan yang kita berdua kenakan langsung bersentuhan dengan pasir pantai.

Kita berdua duduk sambil menghadap ke arah laut.

"Aku capek, boleh nggak kalo aku mejemin mata bentar??" ijinku sambil menatapnya.

"Kamu ngantuk yahh??yaudah tidur aja"

"Disini??" tanyaku dengan kening berkerut.

"Yaa iyalah sayang, masak kamu mau pulang! Kamu bisa tidur dipaha aku, kalo nggak yang di bahu aku" jelasnya dengan nada lembut, tangan halusnya mengusap pipiku pelan.

Seketika kepalaku mendadak sakit, sebuah kilatan-kilatan kecil menghantui pikiranku, suara seseorang terngiang difikiranku dengan jelas.

Bayangan buram dua orang yang sedang bertengkar hadir difikiranku, aku tak bisa melihat siapa orang itu, karna semua yang kulihat buram.

"Disini??"

"Terus loe mau tidur dimana kalo bukan disini?loe mau pulang?pulang aja sendiri"

"Tapi gimana bisa aku tidur disini kak?"

"Ck, loe tuh bego apa gimana si??loe nggak lihat gue punya bahu?loe bisa bersandar dibahu gue???gue juga punya paha buat loe bisa nidurin kepala loe"

Kalimat-kalimat itu terngiang berulang-ulang di kepalaku.

"Arghhhhh sakitttttt" teriakku dengan kedua tangan yang sudah memegang kepalaku sendiri.

"Sayang kamu kenapa??kepala kamu sakit?kita kerumah sakit yang sekarang??" ucapan dari Anin sama sekali tak ku hiraukan, karna aku sendiri masih tak kuasa menahan rasa sakit di kepalaku.

"Arghhh hahhh sakittt Ninnn" racauku yang sontak membuat Anin semakin khawatir.

"Kita pulang yah sekarang, atau nggak kita kerumah sakit sekarang juga" ucap Anin sambil memapahku untuk berdiri.

Risalah Hati (Greshan&Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang