Chapter 19

4K 457 34
                                    

"Kalo menurut kamu gimana??"



























Selamat membaca




















































Gracia Pov

Satu minggu berlalu kini aku sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Berada di rumah sendirian membuatku merasa begitu kesepian, Ara sudah berangkat ke sekolah sejak tadi pagi, sedangkan Misellia pergi keluar rumah entah kemana.

Satu minggu aku tak melihat seseorang yang bernama Shani itu menjengukku.

Apa memang benar saat dia menungguku hingga aku sadar itu hanya karena rasa bersalahnya?

Sebenarnya apa yang membuatnya begitu merasa bersalah?apa hanya karna dia yang katanya menghinaku hingga membuatnya sampai begitu merasa bersalah??

Jika itu memang benar lantas mengapa sorot matanya terlihat begitu tulus saat menatapku?
Lantas mengapa tatapan matanya yang sendu seakan mampu menembus hingga ke relung hatiku?

Aku masih bisa mengingat siapa Misellia, tapi mengapa aku bisa lupa dengan Shani dan Anin??

Iya, bukan hanya Shani yang aku lupakan, tapi juga Anin.

Aku benar-benar tak bisa mengingat siapa Anin, tapi mengapa saat didekatnya rasanya begitu nyaman.

Dialah adalah orang yang satu minggu ini merawatku di rumah sakit, menyuapiku, memapahku berjalan ke kamar mandi, menyiapkan segalanya untukku saat di rumah sakit.

Saat aku bertanya padanya apakah aku mengenalnya, dia langsung menangis.
Hatiku rasanya begitu sakit saat mendengar Anin menangis.

Tatapan mata Anin sama tulusnya dengan tatapan Shani.
Entahlah, tapi tatapan Anin begitu menghangatkan.

Aku melihat ke setiap sudut kamarku sendiri hingga aku menemukan sebuah nama.

Anindhita Rahma Cahyadi

Nama itulah yang ada di dinding kamarku, mengapa ada ukiran namanya di dinding kamarku?

Apa dulu kita begitu dekat sampai ada ukiran namanya disini?
Atau dulu aku dan dia itu berpacaran?
Jika benar aku dan Anin berpacaran lantas mengapa dia tak mengatakan sejujurnya padaku?apa dia tak ingin melihatku kesakitan saat aku berusaha mengingat kembali??

Tokk ... tokk .. tokkkk ..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku.

Aku berjalan perlahan menuju ke arah pintu depan.

Ceklek ..

Saat aku membuka pintu itu aku sedikit terkejut, karna tiba-tiba ada Shani di hadapanku.

Ya, orang yang waktu itu ada di rumah sakit.

"Maaf ada perlu apa yaa??" tanyaku dengan kening berkerut.

Dia hanya diam sambil menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan.

"Emm sorryyy???" ucapku lagi sambil mengibaskan tanganku di depan matanya karna jujur aku risih saat ditatapnya tanpa berkedip.

"Kamu apa kabar??" tanyanya dengan suara serak, aku juga melihat matanya kini mulai berkaca-kaca.

"Ba..baik, yaa kayak yang kamu lihat sekarang" jawabku seadanya.

Risalah Hati (Greshan&Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang