Chapter 26 - END

6.5K 517 87
                                    
























Selamat membaca
___________________________




















Author Pov

Shani luruh di hadapan Gracia, suara tangisannya begitu menggema di kamar Gracia.

Gracia hanya diam, bibirnya terasa begitu kelu.

"Aku nggak bisa lihat kamu sama orang lain Gee, aku nggak sanggup" racau Shani yang masih terisak.

"Itu yang aku rasain dulu kak, itu yang aku rasain waktu aku tau kamu selingkuh sama kak Vienny" ucap Gracia membuat Shani refleks menghentikan tangisnya.

Shani mendongak untuk menatap Gracia yang saat ini masih berdiri.

"Kamu???"

"Aku nggak pernah amnesia kak, aku cuman pura-pura amnesia" jelas Gracia sambil menatap Shani nanar.

"Chika yang rencanain semuanya, dia yang minta aku buat ngelakuin semuanya, termasuk merekayasa kecelakaan aku, merekayasa aku yang saat itu divonis meninggal, dan merekayasa tentang amnesia aku"

Shani tertegun mendengar penuturan Gracia, perlahan Shani mulai bangkit agar bisa menatap Gracia dengan jarak yang dekat.

"Maafin aku kak, aku ngelakuin semua ini karna aku mau lihat pengorbanan kamu, aku mau lihat apa kamu serius cinta sama aku, aku mau tau apa kamu akan nepatin janji-janji kamu itu" lanjut Gracia.

"Dan sekarang aku udah dapet jawabannya, aku tau kamu udah menyesali perbuatan kamu itu" tutur Gracia sambil menatap lekat mata Shani, kini tangan Gracia mulai terulur dan menangkup kedua pipi Shani. "Aku nggak pacaran sama Anin kak, dia emang nembak aku tapii aku tolak, dia cuman bantuin aku dengan pura-pura jadi pacar aku" jelas Gracia sambil mengusap pipi Shani lembut.

Gracia kini menghapus air mata yang mengalir di pipi Shani.

"Makasih udah berjuang kak, makasih udah cinta sama aku sedalem ini, jangan nangis lagi yahhh, aku nggak bisa lihat kamu nangis kayak gini" tutur Gracia lembut yang malah membuat Shani mengeluarkan air matanya lagi karena terharu.

Dengan sigap Shani langsung menarik Gracia kedalam pelukannya, memeluk orang yang begitu dicintainya itu dengan erat.

"Jahat banget sekongkol sama adik aku sendiri hikss hiksss" ucap Shani sesenggukan.

"Maaf yahhh, maaf kalo aku jahattt" lirih Gracia sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher Shani.

"Jadi kamu hikssss udahhh maafin aku? hiksss hiksss" tanya Shani sesenggukan.

"Husttt kamu diem dulu dehh, kalo udah nggak nangis baru boleh tanya" ucap Gracia sambil terus mengusap-usap punggung Shani.

Shani diam, dia memeluk Gracia jauh lebih erat lagi. "Makasih yaa udah tetep disini, makasih udah nggak ninggalin aku lebih jauh lagi, makasih udah bertahan, makasih Shani Indira Aditama" ucap Gracia disela pelukan mereka.

Shani masih diam, dia lebih memilih menikmati pelukannya saat ini.

Cukup lama Shani memeluk Gracia, menumpahkan segala perasaannya disana.

"Geeeee" lirih Shani yang melepas pelukannya sambil menatap Gracia lekat-lekat, tangannya perlahan mulai menggenggam kedua tangan Gracia.

Cupp ..

Shani mencium punggung tangan Gracia cukup lama, membuat Gracia tak bisa menahan senyum yang terukir dibibirnya, serta tak bisa menyembunyikan wajah merah meronanya.

Risalah Hati (Greshan&Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang