Chapter 24

3.9K 456 32
                                    


"Aku nggak berhak buat cemburu, kamu kan bukan siapa-siapa aku"




















Selamat membaca







































Author Pov

Ara berjalan dengan cepat saat melihat Chika hendak menghampirinya.

Mengapa baru sekarang Chika ingin menemuinya?
Mengapa tidak sejak tadi pagi saat mereka bertemu di parkiran?

Mengapa harus saat pulang sekolah?
Apa Chika sengaja membuat amarah Ara semakin bertambah lebih dulu?

"Raaaa tungguuuu" teriak Chika lantang, dia terus mengejar Ara yang berjalan begitu cepat ke arah sepedanya.

"Araaaa pleasee tunggu, dengerin aku duluu" teriak Chika lagi.

"Araa stopppp" ucap Chika yang berhasil menahan lengan Ara.

Ara membalikkan badannya lalu menatap Chika jengah.
Chika yang melihat tatapan itu menghela nafasnya kasar dengan mata yang terpejam sesaat.

"Maafin aku Raa, maaf karna aku nggak bilang sama kamu kalo aku pergi sama kak Vivi" ucap Chika menggenggam tangan Ara, dapat terlihat dari dalam mata Chika jika dia begitu menyesali kesalahannya.

"Kak Chika nggak salah kok, aku yang salahhh, aku yang nggak bisa ngertiin posisi kak Chika. Aku cuekin kak Chika, aku ninggalin kak Chika, aku ngehindarin kak Chika. Aku yang salah kak, andai ajaa aku bisa lebih sabar mungkin kak Chika nggak akan pergi sama kak Vivi" jawab Ara dengan tatapan lembutnya saat menatap mata Chika

"Kita omongin ini dirumah kamu yahh, jangan disiniii, nggak enak dilihatin banyak orang" usul Chika sambil melihat ke arah sekitar.

"Kamu ikut mobil aku aja yah, sepedanya nanti biar diambil orang suruhan aku" lanjut Chika dengan senyum manisnya, senyum yang bisa membuat hati Ara yang tadinya memanas mulai sejuk kembali.

Chika menggandeng tangan Ara lalu membawanya masuk ke mobilnya.
Ara hanya diam, dia tak menolak sedikitpun permintaan Chika.

Perjalanan yang harusnya terasa singkat kini berubah menjadi begitu lama, karna selama perjalanan mereka berdua hanya diam tak saling bicara sepatah katapun.

"Ara mau makan dulu nggak?" tanya Chika membuka suara saat mereka sudah hampir sampai dirumah Ara.

"Engga" jawab Ara singkat tanpa mau melihat wajah Chika.

Chika tersenyum kecut melihat perubahan sikap Ara, dalam hatinya dia merasa begitu sakit melihat sikap Ara yang seperti ini.

Saat mereka sudah sampai di pekarangan rumah Ara, mereka pun turun dari dalam mobil.

"Tunggu di luar aja, aku mau bersih-bersih sebentar" ucap Ara dengan nada ketusnya.

"Raaa, nantii duluuu. Aku mau ngomong sama kamu, aku mau..."

"Gausah dibahas soal itu kak, aku udah bilang kalo aku yang salah" potong Ara saat Chika masih berbicara.

"Enggak Raa, disini aku juga salah. Harusnya aku nggak pergi sama dia, harusnya aku bilang dulu sama kamu"

"Maafin aku Raa, maaf karna udah ngecewain kamu" lanjut Chika menundukkan wajahnya.

Ara yang melihat penyesalan dari dalam mata Chika tadi langsung memeluk Chika.
Chika sedikit tersentak kaget karna tiba-tiba saja tubuhnya di peluk oleh Ara.

Risalah Hati (Greshan&Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang