"Lagi-lagi kau memasang wajah lelah ya, Kira? Apa adikmu bertengkar denganmu lagi?"
"S-Seperti itulah..."
Saat ini... aku sudah berada di dalam kelas, nama sekolahku adalah SMA Asakura. Aku duduk di bangku pinggir kanan ruangan dan bertingkah layaknya siswa pada umumnya. Di depanku adalah pria seumuran denganku yang bernama Gerald Stokes.
Mungkin namanya terdengar aneh, yah itu dikarenakan dia adalah murid pindahan dari negara Inggris. Jadi, namanya pasti juga akan berbeda dari kami semua begitupun dengan ciri fisiknya.
Gerald sudah pindah selama 5 bulan lamanya, jadi penguasaan bahasa Jepangnya sudah semakin membaik seiring dengan berjalannya waktu. Alasan kenapa kami bisa bergaul adalah, umm.. mungkin karena bangku kami dekat. Aku tidak menemukan alasan lain selain itu.
Tentu saja, pada awalnya aku kesulitan berkomunikasi dengannya karena dia menggunakan bahasa Inggris, tapi itu semua terbantu dengan Gugel translate.
"Bukankah itu bagus? Aku bahkan ingin memiliki adik imut seperti Haruka, tapi yang kudapatkan malah adik laki-laki sial!"
"Hei... minta maaflah pada ibu dan adik laki-lakimu!!"
"Jangan khawatir Kira, meskipun aku tidak memiliki adik perempuan. Tapi aku masih memiliki Ichinose-chan yang menungguku di rumah, ngomong-ngomong... Hanya butuh beberapa langkah lagi untuk mencapai Happy end."
"Kau masih memainkan game kencan menjijikkan itu? Terimalah kenyataannya, bung."
Bahkan dia tidak mendengarkan dan tetap bercerita tentang karakter fiksi adik perempuan yang bernama Ichinose-chan itu. Gerald, semenjak dia datang ke Jepang dia entah kenapa mulai tertarik dengan budaya otaku dan mulai menekuninya.
Yah, intinya aku akan tetap berdoa agar sahabatku ini segera waras dan sadar dengan kenyataan hidupnya.
***
Jam istirahat...
"Haaaa... buka mulutmu, Kira..."
Aku berada di kantin bersama dengan pacarku, Sachi Shirozuka. Aku dapat merasakan tatapan para jones disekitarku, hahaha aku ingin menertawakan mereka dan memasang muka mengejek kepada mereka semua.
Tentu saja aku tidak melakukan secara terang-terangan, aku hanya memasang senyum puas untuk mengejek mereka secara tidak langsung.
"AAMM!"
Sachi menyuapiku dengan bekalnya, jadi aku menerimanya dan memakannya. Hah, kupikir aku dapat melihat nyawaku yang mulai terbang ke surga. Tapi kurasa itu pasti hanya imajinasiku saja.
"B-Bagaimana rasanya?"
Sachi melihatku dengan mata berbinar, aku mengunyahnya lebih dalam lagi untuk menikmati rasanya. Namun, lama kelamaan ada sensasi panas yang menjalar ke lidahku.
Jangan bilang jika dia...!!!
"Sachi, saat membuat nasi goreng ini. Kau tidak salah memasukkan antara saus dan sambal bukan?"
"Karena aku tidak bisa membedakannya, jadi aku masukkan semuanya sekaligus. Hehehe!" Sachi menggaruk kepalanya dan merasa tidak bersalah sama sekali.
Saat itu juga, aku langsung berdiri dan berlari sekencang mungkin untuk membeli minuman di kantin. Aku menerobos keramaian dan membiarkan beberapa orang memarahiku.
"Uwaa!!"
"A-Aku sekarat... T-Tolong satu galon air putihnya."
***
"K-Kakak kenapa bibirmu melebar seperti itu? Apa jangan-jangan saat disekolah tadi kau mencoba untuk mencium kancut teman gadis sekelasmu tapi malah ditampar?"
"Kemarilah, akan kutampar pantatmu itu."
"A-Aku bercanda oke, jadi tenanglah! Ma-Maafkan aku hei aku sudah bilang maaf bukan? Hentikan itu sekarang juga!"
Saat Haruka pulang sekolah, aku sudah ada didalam rumah menyiapkan untuk makan siang malam kami nanti. Aku pulang duluan karena aku sama sekali tidak memiliki kegiatan klub di sekolah, yah itu juga karena aku sama sekali tidak mengikuti klub apapun.
Lain dengan Haruka, Haruka adalah ketua dari klub panahan. Dia juga populer di sekolahnya, tapi entah kenapa dia tidak memiliki pacar sampai sekarang ini. Cepat dapatkan pacar dan bebaskan aku dari penderitaan ini, sialan.
"Kakak apa menu malam ini..." Haruka menjatuhkan tubuhnya di sofa depan televisi sambil menonton acara kesukaannya.
"Karena ayah dan ibu sudah mengirim banyak uang kemarin, kurasa tidak apa-apa untuk membuat Kare malam ini." Jawabku.
Aku kembali fokus dalam pembuatan Kare di dapur. Yah, ini salah pertama kalinya aku memasak menu kare, aku menonton video tutorial dari smartphone ku sambil menyiapkan bahan-bahan yang sudah kubeli di minimarket saat perjalanan pulang tadi.
Aku memakai celemek, dan mulai memasak. Sementara itu, Haruka terus menerus mengganti saluran televisi dengan wajah bosan.
"Ah... Yes... Ah... Ah... Yes..."
"Haruka!! Saluran TV apa yang sedang kau tonton!?"
"Ini adalah wawancara tentang artis AV kesukaanku. Dia sedang memperagakan bagaimana suaranya saat sedang bekerja!"
"Cepat ganti atau makananmu akan kubuang ke tempat sampah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER VS GIRLFRIEND [TAMAT]
Romance[Novel Romcom yang membuat perut anda terkocok setiap saat.] Aku, Akira Mirai adalah pemuda biasa yang dapat ditemukan dimana saja, hidup secara normal dan mencoba meraih masa depan sebaik mungkin. Haruka Mirai, adalah adik Perempuanku. Dia selalu m...