Main game

67 9 1
                                    

Hari Minggu, adalah hari dimana para siswa yang bersekolah akan berlibur. Hari terbaik yang pernah ada bagi para pesekolah, tentu saja itu termasuk aku sendiri. Namun, bertentangan dengan ekspetasi ku, cuaca diluar sangatlah mendung.

Dan di televisi, diperkirakan akan turun hujan saat jam satu siang nanti. Berkat itu juga, kencanku dengan Sachi yang seminggu sebelumnya sudah kami jadwalkan menjadi batal.

Yah, mungkin bukan waktu yang pas juga untuk melakukan kencan. Jadi aku mengirim pesan kepada Sachi untuk melakukan kencan di Minggu berikutnya, dan dia sepertinya juga tidak masalah dengan saranku itu.

"Rasakan ini! Kancut Poseidon!!"

"Kenapa selalu kancut!? Ugh! Sial aku tidak akan kalah!"

Haruka melakukan serangan brutal kepadaku, tapi aku masih belum kalah. Aku bangkit sekali lagi untuk membalasnya. Yang dimaksud dengan serangan brutal itu maksudnya bukan serangan beneran.

Saat ini aku sedang bermain dengan Haruka didalam kamarku. Kami memainkan stik PS dengan lihai, ngomong-ngomong karakterku adalah seorang ninja yang memakai pakaian serba hitam. Dia bernama Hanzo, aku menyukainya karena dia adalah salah satu dari karakter yang memiliki damage serangan terbesar dan memiliki kecepatan luar biasa dalam menyerang.

Sementara dilain sisi, Haruka memakai karakter wanita dengan gaun pendek dan pakaian sekolah smp. Rambutnya pirang, dia tampak seperti tokoh anime di sailor moon.

Aku bertanya-tanya, kenapa karakter seperti itu ada dalam sebuah game zaman Sengoku Jepang.

(Note: Zaman Sengoku adalah zaman perang saudara, untuk contohnya ambil saja game Basara.)

"Light in the Darkness, Death parade!"

Haruka melakukan ultimate skill dari seluruh tenaga dalam yang sudah dia kumpulkan. Karakternya membuat bola api besar dan melesatkannya ke arah Hanzo.

Seketika, Hp bar Hanzo turun dalam titik nol dan langsung K.O begitu saja.

"Hanzoooo!!"

Ninja andalanku kalah dengan karakter wanita SMP. Sial, aku ingin memprotes Developer gimnya karena telah memasukkan karakter curang seperti itu.

"Kukuku... Masih terlalu cepat untukmu agar dapat mengalahkanku nak, kembalilah ke ibumu dan minumlah banyak ASI terlebih dahulu agar otakmu sendikit tumbuh."

"Ibuku ibumu juga, kau tahu..."

Kami melakukan satu ronde lagi, dan lagi-lagi aku kalah dengan karakter SMP tersebut. Menit demi menit berlalu, hujan telah turun, dan aku mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Aku bertanya-tanya siapa yang berkunjung disaat hujan seperti ini.

Setelah berpamitan dengan Haruka, aku segera menuju pintu masuk dan membukanya. Ternyata, yang datang adalah seseorang yang sangat tidak terduga. Sachi Shirozuka, pacarku saat ini sedang dalam keadaan basah kuyup karena hujan.

Dia juga membawa tas plastik di tangan kanannya.

"Sachi, apa yang kau lakukan- tidak masuklah terlebih dahulu."

Daripada menanyakannya aku lebih memilih untuk memintanya masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Aku membawa tas plastiknya, dan Sachi terlihat malu karena suatu alasan.

"Jadi, kenapa kau bisa basah kuyup seperti itu?"

"Yah, kukira jika kita tidak bisa kencan, kita dapat mengadakan kencan kita di rumahmu, aku membawakan beberapa bahan makanan untuk kita nanti." Jawab Sachi.

Kedua mataku melebar, hatiku sangat tersentuh di titik terdalam. Ternyata, pacarku sangat menginginkan kencan denganku sampai rela diterpa hujan. Aku harus mengatakan seusatu untuk menghargainya.

SISTER VS GIRLFRIEND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang