Haruka saat ini sudah berada di taman, berdiri dihadapan Gerald yang membawa sepucuk mawar sambil mengenakan Pomade di rambutnya. Pakaian yang dikenakannya juga modis, sepertinya dia memang sangat serius untuk mengajak kencan Haruka.
"Haruka... aku sudah rindu pada- ohok!"
"Mati! Mati! Mati! Mati! Mati! Mati!"
Sebelum Gerald sempat menyelesaikan kalimatnya, Haruka menyerangnya dengan pukulan beruntun hingga membuat wajah tampan Gerald babak belur. Yah sudah kuduga akan menjadi seperti ini, makanya aku membututi mereka untuk melihat apa karena khawatir dengan kondisi kesehatan Gerald setelah bertemu dengan Haruka.
Ngomong-ngomong, aku berada didalam semak-semak yang tidak berada jauh dari posisi mereka berdua. Aku tidak sendirian, aku juga ditemani oleh Sachi yang juga ikut bersembunyi bersamaku.
"Hei Kira..."
"Ada apa, Sachi?"
"Kenapa kita harus bersembunyi disini? Sebenarnya hanya dengan penyamaran kita saja mereka tidak akan menyadarinya."
Aku terdiam. Memang benar bahwa kami berdua memakai penyamaran agar tidak ketahuan oleh Haruka dan Gerald, dengan jaket tebal dan kacamata, pasti mereka tidak akan mengetahuinya.
Tapi hanya saja, aku takut jika aku ketahuan oleh Haruka maka aku akan dibunuhnya. Aku sudah menipunya untuk datang ke taman ini dengan alasan 'jalan-jalan bersama' dan jika Haruka tahu bahwa aku sedang menipunya. Maka sudah dipastikan bahwa aku akan dibunuh.
Tidak sepertiku yang hanya jago dalam bidang pelajaran. Haruka sangat ahli dalam bidang olahraga dan beladiri, aku pernah beberapa kali menjadi samsak tinjunya waktu masih berumur 10 tahun. Aku tidak ingin kejadian itu terulang untuk kedua kalinya.
"Kau tidak mengerti Sachi, jika aku ketahuan. Maka aku akan menulis surat wasiat besok."
"Aku tidak terlalu mengerti, tapi itu sepertinya berbahaya."
Dan begitulah, kami kembali melakukan pengintaian kepada Haruka dan Gerald didepan sana. Meski wajah Gerald babak belur, tapi mukanya terlihat senang. Seperti yang diharapkan dari seorang masokis, kekebalan tubuhnya luar biasa.
"Jadi kenapa bukan kakak yang disini? Kenapa seorang masokis sepertimu yang malahan datang di taman ini?" tanya Haruka.
"Yah, ada alasannya. Kira mengatakan bahwa dia sedang sakit perut dan menyuruhku untuk menjadi penggantinya. Mau bagaimana lagi bukan? Aku tidak bisa menolak permintaan sahabatku." Gerald menjawabnya dengan senyum meski wajahnya sudah babak belur.
"Huh... Kalau begitu aku akan pulang..."
"Tunggu Haruka, karena kita sudah terlanjur berdandan. Bagaimana jika melakukan kencan singkat?"
"Jangan bercanda! Aku lebih baik mati daripada harus kencan dengan maso-"
"Tenang saja..." Tidak lama kemudian, Gerald menjetikkan jarinya dan seketika ada banyak orang berseelan jas hitam datang di belakangnya. Sebuah Limosin juga tiba-tiba saja terparkir tidak jauh dari posisi mereka.
"Tuan muda Gerald, kami sudah menyiapkan Limosin dan pengawalan untuk anda." Kata salah satu orang bersetelan jas hitam.
"DIA ORANG KAYA!!!"
Aku, Sachi, dan Haruka menjerit keras dari dalam hati.
***
Tidak kusangka bahwa identitas Gerald sebenarnya adalah orang kaya. Meski dia adalah seorang masokis tapi sepertinya penampilan luar bisa menipumu. Tidak, bahkan aku masih tidak bisa menerima bahwa masokis sepertinya sebenarnya adalah orang kaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER VS GIRLFRIEND [TAMAT]
Romance[Novel Romcom yang membuat perut anda terkocok setiap saat.] Aku, Akira Mirai adalah pemuda biasa yang dapat ditemukan dimana saja, hidup secara normal dan mencoba meraih masa depan sebaik mungkin. Haruka Mirai, adalah adik Perempuanku. Dia selalu m...