🍂 Martabak #4

3K 500 65
                                    

~ M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ M.A.R.T.A.B.A.K~

Karina dan Jeno genap seminggu selalu bertemu di sebuah halte di dekat jalan menuju tempat les Karina.
Jeno akan datang jam setengah enam sore, dia akan membeli martabak mang Ucup.
Sesekali dia bertemu Sehra.
Setelah mendapat martabak mang Ucup, Jeno akan ke halte nunggu Karina sampai selesai les.

Dengan wajah tersenyum cerah seperti biasanya, Jeno sedikit bersenandung sore itu, walau keadaan mendung sedikit gerimis, wajah Jeno tak menampilkan sedikitpun kesedihan di wajahnya.

Seminggu belakangan ini, harinya terlalu bahagia, tidak ada pertemuan dirinya dengan sang ayah, tidak juga berurusan dengan gank Julian, sekolahnya juga berjalan sangat lancar.
Jeno beruntung pindah ke SMA 127, dia bisa satu kelas dengan sahabat2nya Jean, dan Radhit, hanya minus Haikal yang harus menempati 12 IPA 2.
Sedangkan dia dan kedua sahabatnya yang lain, berada di 12 IPA 5.

Walau pun beda kelas, mereka masih bisa istirahat bersama di kantin.

"Hai Millo!!!"

"Naa!! Jangan ngagetin!" Jeno hampir aja kejengklak saat menemukan kepala Karina tepat di sebelah kiri kepalanya, sangat dekat, sambil senyum sih.. tetap aja ngagetin.

"Heheh... habis nya senyum..senyum, lagi kasmaran yah lo?" Karina memindahkan kotak martabak yang berada di samping kiri Jeno, menjadi dia pangku.

"Dih stoy...!" Jeno menoyor kening gadis berambut panjang, yang saat ini menggunakan hoodie hitam, sambil membuka kotak martabaknya.

"Terus kenapa senyum..senyum?? lagi bahagia yah pak?" Karina ngeluarin susu kotak millo, memberinya satu ke Jeno.
Ntah aturan dari mana, mereka berdua jadi kebalik, Jeno yang beli martabak, Karina yang beli Millo, untuk mereka nikmati di halte.
Jeno mengangguk mengiyakan, senyum nya terbentuk sempurna, membuat Karina kembali menyumpahi lelaki di samping nya ini karena semakin tampan saat tersenyum.

"Bagi..bagi dong bahagia nya, gue lagi kesal nih, besok kan ujian UTS.. BETEEE!" Dengus Karina kesal ketika mengingat besok akan UTS, gadis itu emang ngomel, tapi tetap aja makan martabak Mang Ucup mah harus!!

"Kenapa lo harus bete?? udah belajar tiap hari di sekolah, tambah les.. harusnya makin semangat dong UTS nya." Jeno menoleh ke gadis yang sedang cemberut sambil mengunyah martabaknya.

"Tapi gue tetap aja bete tiap ujian.."

Jeno menggenggam kedua pundak Karina, menghadapkan gadis itu ke arahnya. Mata mereka saling bertatapan satu sama lain.

"Dengar yahh MARTABAK!! Jangan bete ngadapin Ujian, soalnya dia juga bisa bete sama lo. Jadi harus semangat." Karina mah dengar semua ucapan Jeno, tapi gadis berumur 17 tahun itu malah fokus menatap wajah tampan teman pertama seumur dia hidup di dunia ini.

Millo & Martabak (Bluesy 💙) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang