Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ M.I.L.L.O ~
"Tadi pas gue nangis, lupain aja." Karina tersenyum menggoyang-goyangkan kakinya, lelaki garang yang Karina tau sebagai mantan putri Mang Ucup ini ternyata bisa nangis semiris itu.
"Dengar gak sih apa yang gue bilang?" Julian menatap kesal pada Karina yang masih menampilkan senyum terbaiknya. Mereka berdua lagi duduk berdampingan di depan ruangan mamah Julian.
"Hahaha iya..iya, lagian kalo nangis emang kenapa?" Tanya Karina langsung, dengan mata penuh selidik pada orang yang sempat menjalin kasih dengan Shera .
"Lo sakit?" Julian kembali bertanya, membuat Karina menoleh menatap Julian yang juga lagi menatapnya.
"Gak."
"Siapa yang sakit?"
"Mamah gue." Julian mengangguk paham.
"Lo gak mau nanya siapa gue yang sakit?" Karina menggeleng.
"Fix.. lo emang nyebelin."
"Hahah... Gue cuma gak pengen bahas masalah yang bakal buat lo sedih lagi." Julian tertegun mendengar penjelasan Karina barusan.
"Tapi kali ini gue pengen lo bahas dan tanya kenapa gue nangis tadi." Gumam Julian.
"Oke! jadi siapa yang sakit?" Karina akhirnya menyerah dan melayangkan pertanyaannya.
"Nyokap gue drop lagi..." Karina seakan mengerti kenapa lelaki jutek ini nangis sampai segitunya.
"Hampir 5 tahun mamah sakit. Udah 7 bulan mamah di rawat disini. Tadi gue pikir mamah bakal ninggalin gue selamanya. Gue takut banget sampai gak berani buat buka mata. Rasanya gue pengen mati saat itu juga. " Karina paham, sangat paham apa yang dirasakan Julian saat ini.
Dia merogoh tas ransel nya, mengambil 2 kotak Millo dari sana, memberinya satu ke tangan Julian.
