🍂 MILLO #33

1.8K 286 62
                                    

~ M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ M.I.L.L.O ~

#Karina Anandia

Gue pikir dengan menjaga jarak dengan Jeno, akan membuat gue lebihh konsen belajar, fokus pada tujuan gue.
Namun yang terjadi hampir 2 minggu ini, gue tak mememukan atensi seorang Jeno di sekitar gue, semakin membuat pikiran gue kalut dan berantakan.
Pelajaran yang gue pelajari satu pun gak ada yang diterima oleh otak gue.

Mamah masih sibuk seperti biasanya dia, papah juga gak pernah muncul lagi. Namun sesekali gue melihat kehadiran anak lelaki yang mengenakan seragam SMP di tempat les.

Nindy yang tadinya ngeluh dengan pelajaran sekolah, dan harus belajar lagi di tempat les yang sama dengan gue pun terpaksa mengikuti semuanya.
Sering kali dia mengomel, dan menggerutu muak dengan belajar.

Andai gue bisa mengutarakan langsung pada semua orang, kalau gue juga muak dengan
BELAJAR!!!
BELAJAR!!!
BELAJAR!!!

Nyatanya gue sama sekali gak bisa berbuat apa-apa selain menjalani seperti biasanya.

Haikal semakin bucin pada Shera, setiap hari sebelum les dimulai, gue gak pernah lagi nunggu di kelas, taman atau halte.
Gue nunggu waktu les mulai di warung mang ucup, dengan pasangan absurd Haikal dan shera, yang kadang membuat gue geli karena selalu menempel satu sama lain, ditambah bualan Haikal yang membuat gue sama Shera mual seketika.
Jangan lupakan terkadang keduanya saling memaki satu sama lain, melayangkan pukulan yang lagi-lagi membuat gue heran.
Mereka beneran sepasang kekasih apa bukan?
Namun kehadiran keduanya membuat gue kembali teringat pada lelaki yang selalu menguasai atensi gue.
Gue merindukannya..
Sangat.

Radhit masih pintar seperti biasanya, dia juga masih sabar menunggu umur sahabat gue sah 17 tahun, agar bisa menjadikan Nindy sebagai pacar idamannya.
Satu hal yang baru saja gue ketahui setelah mengenal seorang Radhit si juara 7 pararel itu ternyata sangat...sangat bucin pada sahabat gue.
Luarnya bisa saja dia terlihat dingin, dan cuek. Namun saat berhadapan dengan Nindy, merubah Radhit menjadi lelaki paling softtt banget, gak pernah bicara keras pada Nindy, selalu mengutamakan Nindy.
Betapa beruntungnya mereka memiliki satu sama lain.

Dan Jean, pria itu tak terlalu dekat dengan gue, kita sering bicara, dia juga sering menyapa gue kalau ketemu.
Satu hal yang sering dia katakan tiap bertemu dengan gue adalah.

"Rin, kalau ada apa-apa lo bisa cerita ke gue. Jangan pernah sendiri. Oke."

Ucapannya aneh, tapi gak gue pikirin.
Mungkin dia hanya khawatir, yahh mungkin.
Kata Haikal, Jean lagi sering kelayapan sama seorang siswa bule dari sekolah lain, namanya Aura.
Belom ada yang pernah ketemu sama cewek bule itu. Jean belum pernah ngenalin ke kita.

Millo & Martabak (Bluesy 💙) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang