‼️Walau cerita ini udah selesai..
Komen dan Vote sangat di butuhkan.. semoga pembaca baru yang mampir ke cerita random ini suka dan terhibur.
Maaf untuk segala Typo..
Selamat membaca. ‼️#Karina Anandia
"mang Ucup. Karina mau martabaknya. Kaya biasa yah.."
"Hari ini pulang les nya kok lama banget neng? Uda mau gelap loh."
"Hehe iya nih mang, Karina keasikan diskusi tadi." Gadis itu mendekat ke gerobak martabak mang Ucup, untuk memperhatikan gimana proses pembuatan martabak coklat kacang yang sangat enak itu. Mata Karina selalu berbinar senang memperhatikan lelaki paru baya itu membuat martabak favoritnya.
"Nih neng, martabak Coklat Kacang kesukaan neng Karina cantik."
"heheh makasih mang. Ini duitnya, yang laris yah hari ini mang, Karina pulang dulu. Besok jualan lagi loh.." Ucap Karina ramah sebelum meninggalkan Mang Ucup yang selalu senang melihat kegembiraan gadis berambut panjang itu.
Hari ini rencananya Karina akan naik ojol saja, soalnya Kopaja yang biasanya dia tumpangi jam segini tidak ada lagi. Sore itu Karina akan duduk sebentar di halte dekat les nya, halte itu selalu sepi. Karina juga gak tau kenapa, tapi dia bersyukur, karina jadi punya tempat istirahat setelah lelah berkutat dengan soal2 dan berbagai macam materi pelajaran selama les seharian.
Karina memakan martabaknya sambil melihat lurus ke depan, banyak kendaraan, dan beberapa orang lalu lalang di depannya. Sore itu langit perlahan berganti warna, gelap menyelimuti sekeliling Karina, angin perlahan berhembus, seperti mengingatkan gadis itu hujan akan segera turun, namun bukan nya bergegas pergi dari halte, Karina malah melanjutkan makan martabaknya dengan wajah datar, fokus menatap ke depan.
Gadis cantik itu kembali mengingat bagaimana dia seminggu lagi menghadapi ujian tengah smester? jika kali ini dia gak bisa menempati urutan pertama lagi, bagaimana dengan nasibnya nanti?
Karina membuang napas berat, berharap dengan menghela napas, semua beban nya akan ikut terbuang semua, namun nihil rasa sesak di dadanya semakin parah menggerogotinya."Gue gak mau ketemu dia! kalo lo mau yah kakak aja yang pergi."
"SIALAN!"
Tadinya Karina ingin lama2 bengong di halte ini sambil memakan martabak terenak sejakarta. Namun acara bengongnya harus terganggu dengan kedatangan seorang laki2 tinggi menjulang, wow otot lengannya boleh juga. Pikir Karina saat itu. Soalnya pria ini memakai kaos yang menampakkan jelas gimana bentuk kedua lengannya yang sangat kekar, bisa Karina yakini kalau lelaki ini pasti suka berolahraga. Pandangan Karina naik, beralih ke wajah. Wow... Tampan!
Karina tentu saja terpukau, lelaki itu mengenakan topi, dia juga memegang jaket berwarna hitam di tangan kiri, dan tangan kanan nya fokus pada ponsel miliknya, ada tas sandang tergantung rapi di bahunya.
Satu yang Karina pahami, lelaki ini mempesona.
Tatapan Karina spontan beralih dari pria tadi, soalnya lelaki itu semakin mendekat kearahnya, dan ternyata dia duduk tepat di sebelah Karina, Jangan tanya gimana Karina yang mendadak deg..degan.
Karina menggeleng cepat, lalu kembali menoleh ke pria yang masih fokus pada ponselnya itu."Kenapa dia sangat tampan?" Gumam Karina pelan, namun sepertinya lelaki itu mendengar apa yang baru saja di ucapkannya, membuat lelaki itu sontak menoleh, mata mereka bertemu, kaget tentu saja, mereka berdua kaget.
Karina yang belum mempersiapkan dirinya yang tiba2 di tatap oleh pria tampan ini.
Lelaki tampan kaget tak menyangka kalau dia gak sendiri di halte ini.Karina gugup, sangat gugup, hingga yang dia lakukan saat itu hanya tersenyum dan berkata.
"Lo gak kedinginan pake baju yukensi sore2 gini?"
Goblok!
Iya, sore itu Karina mengumpat pada dirinya sendiri."Ha??" ucap si cowok heran.
"Hehe sory..sory, gue cuma khawatir lo kedinginan, soalnya anginnya kencang, tuh udah gerimis." Lelaki itu menoleh ke depan sebentar, cuma mau memastikan ucapan si cewek aneh ini. Ternyata benar hujan mulai turun.
"Gue gak kedinginan, mending lo khawatirin diri lo sendiri." Ucap pria itu dingin lalu kembali fokus pada ponselnya.
"Jutek banget, Padahal tadinya mau gue kasih martabak." Dengus Karina cemberut, mengambil sepotong martabaknya dan memakan nya dengan wajah cemberut.
Lelaki itu kembali menatap Karina yang memakan martabaknya dengan lahap, walau wajahnya sedikit di tekuk, dia berhasil mengalihkan fokus pria itu.
"Lo mau? Lo jutek sih, tapi gak papa deh, nih makan martabak gue, enak loh." Sadar kalau dirinya sedang di tatap, Karina akhirnya menyodorkan martabak miliknya ke lelaki itu.
Ntah perintah dari siapa, Lelaki itu bukannya menolak dengan ketus, tangannya justru mengambil sepotong dan memakannya, dia menghela napas setelah mengunyah martabak coklat kacang milik wanita aneh di sampingnya ini.
"Enak kan?" Karina bertanya.
"Hemm."
"Yaudah, nih buat lo. " Karina menaruh sekotak martabak baru di pangkuan lelaki itu.
"Terus ini juga buat lo, wajah tampan lo tuh lagi luka tau, di obati dong. kan sayang kalo di biarin luka." Karina dengan tersenyum menaruh betadin dan beberapa hansaplas miliknya di atas kotak martabak.
"Yaudah deh, gue balik yah. " Lelaki tadi hanya diam memperhatikan gimana Karina dengan bawelnya memberi dirinya ini itu.
Tapi saat Karina ingin beranjak pergi, lelaki itu menahan tangannya."Kenapa?" Tanya Karina.
"Nih buat lo." Ucap Pria tampan itu, memberi Karina sekotak susu millo.
"Makasih martabak, sama ini. Gue yang pergi." Lelaki itu berdiri dan pergi menembus rintik hujan.
"Hey!!! Hujan!!! pake jaket lo di kepala.." Teriak Karina, tak di gubris oleh pria itu.
"Millo??" Karina bermonolog sendiri sambil menatap susu millo yang ada di genggaman nya.
"Gue harap lo gak lukain wajah tampan lo lagi cowok Millo." Gumamnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Millo & Martabak (Bluesy 💙) END ✔️
Fiksi PenggemarCerita ini ada cuma karena penulisnya suka makan Martabak Coklat Kacang, minumnya Susu Kotak Millo *Start (22-06- 2021) *End (12-12-2021 )