4. APPROACH

1.6K 219 16
                                    

Siang ini, kelas Naruto dan Kiba akan bertanding melawan kelas Sasuke dan Shikamaru untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang dalam perlombaan bola basket di Konoha High School. Naruto tidak perlu khawatir, seorang kapten basket di sekolah ini, mana mungkin kalah?

Naruto, Kiba dan rekan basket lainnya sedang duduk di pinggir lapangan menunggu giliran bertanding. Saat mengedarkan pandangan, ia menangkap sosok Gaara di seberang lapangan. Sedang mengobrol dengan gadis yang entah siapa, intinya bukan Hinata. Omong-omong tentang Hinata, ia tidak melihat gadis itu dari tadi pagi. Apakah gadis itu tidak masuk sekolah? Atau tidak pulang sehabis dari toko buku semalam? Atau buruknya, ia diculik?

Naruto menggeleng-gelengkan kepalanya, mengusir pikirannya. Untuk apa ia memikirkan Hinata?

"Sakura dimana?" Tanya Naruto memecah keheningan. Biasanya, Sakura akan menontonnya bermain basket. Apalagi, Sasuke ikut bertanding. Seharusnya, gadis itu di sini.

"Dia ikut pertandingan baseball." Naruto menoleh ke arah Kiba. Seakan mengerti, Kiba melanjutkan, "Dia menggantikan temannya yang sedang sakit."

Naruto beranjak meninggalkan lapangan basket hendak melihat Sakura barang sebentar. Bukankah Sakura tidak jago dalam olahraga? Kenapa ia ikut pertandingan baseball? Segala pikiran negatif dan rasa khawatir mengganggu pikiran Naruto.

Setelah tiba di lapangan tempat pertandingan baseball, Naruto tidak menemukan orang yang dicari. Sekeras apa pun ia melihat ke kanan dan kiri, Sakura tidak terlihat di matanya. Namun, matanya menangkap sosok familiar sedang bertanding di lapangan. Gadis itu sedang bersiap untuk memukul.

"HINATA! SEMANGAT!"

Teriakan para siswa menyemangati sosok yang tengah diperhatikan Naruto. Gadis itu memukul bola sangat jauh -home run. Membuat para penonton terpukau, termasuk Naruto. Ia segera berlari memutari lapangan guna mencetak skor. Namun sebelum ia menginjak base home, seorang penjaga sengaja menabrak tubuhnya. Membuat keduanya terjatuh di lapangan. Namun sebelum bola benar-benar sampai, ia lebih dulu bangkit dan menginjak home. Gadis itu mencetak skor dengan sempurna.

Sesaat gadis itu sampai base home, banyak siswa yang menanyakan keadaannya perihal terjatuh dengan cukup keras di lapangan. Bahkan terlihat lutut dan sikunya yang berdarah.

"Hei! Bermainlah dengan adil!" Teriak seorang gadis persis di sebelah Naruto. "Kau sengaja menabrakkan diri ke arah Hinata, kan?" Tanyanya penuh amarah. Ia segera mendekatkan diri dan berjongkok ke arah Hinata yang tengah duduk di lapangan. "Lihat, siku dan lututnya berdarah!"

"Sudahlah Ino-chan, aku tidak apa-apa." Ujar Hinata sembari memperlihatkan cengirannya.

Melihat ada kesempatan, banyak para siswa yang mendekat ke arah Hinata.

"Tapi kau terluka! Ayo ku gendong ke uks, Hinata-chan."

"Kau baik-baik saja? Sini ku bantu, Hinata-chan."

"Mana yang menabrakmu? Sini ku pukul."

"Siapa yang berani melukai Hinata?"

Naruto terkekeh mendengar penuturan para siswa yang mencoba mengambil kesempatan dengan Hinata. Mengingatkannya saat kejadian dimana ia tidak sengaja mendaratkan bola basket tepat di atas kepala Hinata. Ia baru menyadari bahwa Hinata cukup populer.

"Jangan mencoba mendekatinya, atau mendapatkan kesempatan. Akan kupukul kalian semua!" Suara cempreng milik teman Hinata terdengar.

"Pergilah! Apakah kalian tidak memiliki pertandingan juga?"

Kalimat Ino menyadarkan Naruto. Ia juga mempunyai pertandingan yang akan segera berlangsung tapi malah menonton pertandingan Hinata di sini. Naruto segera berlari menuju lapangan bola basket, dan mendapati Kiba yang menatapnya dengan tatapan membunuh.

REGRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang