NB : Mohon koreksinya kalau ada salah penulisan dan salah kata :)✨✨✨
“Dia, menjerat hatiku ... menatapku, tajam ...”
“Ku akui, tubuhku melunglai. Sempat ku memuji dalam hatiku ...”
Ashoka tersenyum melihat bagaimana luwesnya gadis cantik di depan sana memamerkan suaranya, Damara sedang perform di salah satu kafe ternama Jakarta. Gadis itu mengajaknya. Walaupun sudah seringkali diundang sana-sini untuk bernyanyi, tapi masih saja Damara akan deg-degan.
“Jangan pikir aku kan mencinta ... ku hanya kagumi, hanya memuji ...”
Lagu dengan judul hanya memuji oleh Shanty, Damara bawakan dengan sempurna. Gadis itu tersenyum memamerkan giginya, tangan Damara terkepal tatkala suara tepuk tangan terdengar menutup nyanyiannya.
“Terima kasih.”
Damara turun dari pentas, melangkah menuju salah satu meja yang ada Ashoka dan juga teman-teman yang lain di sana.
“Suara Damara cetar, gak?”
Fathur mengacungkan jempol.
“Cetar, marhaban tiba lewat, sih.” Darwin berpendapat.
“Anjir!” Feizal terkekeh dan menganggukkan kepala menyetujui Darwin.
Damara tersenyum mendengar respon teman-temannya, kini ia menoleh pada Ashoka. Meminta pendapat sahabat sekaligus tetangganya itu.
“Bagus.”
Mata Damara berkedut-kedut mendengarnya, ia masih terdiam menunggu kata selanjutnya. Namun Ashoka tidak bersuara lagi.
“Gitu doang?”
“Terus lo maunya gue bilang apa?” Ashoka juga bingung ingin berkomentar apa.
“Dipuji, kek, gitu. Kasih hadiah lah paling enggak.”
“Minta hadiah apa?”
Damara mendengus, ia menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangannya. Ashoka sama sekali tidak bisa memberi kejutan, tidak cocok sekali menjadi boyfriend material.
“Lo mah, gak pekaan banget jadi cowok.” Denis menimbrung, ia baru saja berbincang-bincang dengan tim kreatornya.
“Cewek maunya ya dikasih surprise, lo malah tanya dia maunya apa. Gak ada romantisnya banget.”
Akhirnya isi hati Damara diwakilkan oleh Denis, bisa-bisanya Denis yang baru saja datang langsung peka timbang Ashoka.
“Bener, tuh. Pantes aja masih jomblo, orang gak ada sisi romantisnya,” timpuk Damara.
“Heh, gak usah bawa-bawa status, ya, lo!”
“Sensitif amat, Pak. Tinggal pacarin si Siti, kelar deh kejombloan lo,” sahut Darwin sekaligus memberikan tips.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicitia
Teen FictionAshoka Gauthama dan Damara Irish. Banyak yang berkata mereka cocok, banyak juga yang mengira mereka pacaran. Tapi faktanya, mereka hanya sahabatan, tidak lebih. Kenapa tidak pacaran saja? Ya karena mereka tidak saling jatuh cinta. Orang bilang, mus...