"Aku Xeren, udah lama ya ga ketemu."
Xeren gadis cantik yang pernah dicintai Noran setengah mati itu berdiri dengan senyuman di hadapan Noran seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka.
3 bulan yang lalu, saat Noran dan Xeren masih berpacaran, gadis itu tanpa sebab menghilang begitu saja dari hidup Noran.
Kehilangan Xeren membuat Noran mati-matian mencari gadis itu, sampai pencariannya terhenti setelah ia mendapat sebuah kabar bahwa Xeren sudah memiliki laki-laki lain dihidupnya.
Ditinggal tanpa kejelasan alasan dan terjadi secara mendadak membuat Noran nyaris kehilangan akal sehatnya dengan menunggu Xeren kembali padanya.
Dan sekarang gadis itu datang dengan senyuman di wajahnya yang membuat Noran nyaris gila, bukan karena terpesona dengan wajah Xeren yang semakin cantik tapi, keberadaannya yang muncul dalam keadaan baik-baik saja membuat Noran ingin mengutuk seluruh dunia.
Noran akan sangat memaklumi jika Xeren datang lagi dengan alasan ia menderita penyakit mematikan atau hal semacamnya yang menurut Noran sangat masuk akal.
"Udah gila lo?" satu kalimat ini muncul dari mulut Noran setelah ia dengan kesabaran penuh masih menahan amarahnya.
Xeren terdiam dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Matanya menatap Noran tak henti.
Elaksi menatap kedua orang di depannya ini, suasana tegang mulai muncul di antara mereka, serta raut wajah Noran yang mengungkapkan isi kepalanya bahwa ia sedang kacau saat ini.
"Hai, Xeren! kenalin gua Elaksi temannya Noran." kata Elaksi tersenyum lebar berusaha memecah suasana tegang di antara Noran dan Xeren.
Xeren menyapa balik Elaksi dengan senyuman, sedangkan Noran melirik tajam ke arah Elaksi.
"Karena sepertinya ada hal yang harus kalian selesaikan, gua tinggalin kalian bedua ya, gua pamit pulang deluan." Ucap Elaksi lagi.
Noran mengalihkan pandangannya pada Elaksi, "Apa-apaan lo? mau pulang pake apa lo?." Kata Noran.
Elaksi melirik ke kiri dan kanannya bingung, "Minta jemput pak has-".
Noran memotong jawaban Elaksi, "Lo berangkat bareng gua pulangnya juga harus bareng gua-ga ada hal yang perlu diselesaikan sama cewe ini." kata Noran menatap tajam ke arah Xeren.
Mendengar ucapan Noran, Xeren terlihat kecewa dan sedih, namun gadis itu berusaha menahannya sekuat tenaga.
Elaksi yang menyadari perubahan raut wajah Xeren pun akhirnya memutuskan untuk membiarkan Noran dan Xeren berbicara sementara ia menjauh, namun ia akan tetap pulang bersama Noran, mencegah laki-laki itu marah besar.
Akhirnya Elaksi pun pergi ke sebuah tempat untuk membiarkan Xeren dan Noran berbicara.
Setelah Elaksi pergi hampir beberapa menit suasana di antara Noran dan Xeren diisi keheningan. Sampai Xeren membuka mulutnya,
"Cewe tadi pacar lo?" tanya Xeren.
Noran menatap Xeren tidak percaya, "Setelah lo pergi ninggalin gua tanpa kejelasan justru pertanyaan kaya gitu yang keluar dari mulut lo pertama kali?".
"Gua bisa jelasin semuanya dari awal, ga ada satu pun niat gua buat ninggalin lo—Seperti yang lo liat sekarang, gua tinggal di lingkungan ini-iya keluarga gua bangkrut. Gua terlalu malu untuk ketemu lo Noran!." jelas Xeren dengan nada meninggi diakhir yang membuat air matanya tanpa sadar jatuh setelah ia tahan sekuat tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELAKSI
Фанфик❝Hidup kita nyaris sama, bedanya lo adalah boneka kayu yang dipentaskan dan menjadi perhatian penonton, sedangkan gua adalah boneka yang tersimpan dalam kotak kaca. Disimpan dengan baik agar tidak rusak akibat faktor luar, namun hancur di dalam kare...