Matahari mulai mengintip setelah beberapa lamanya terbenam tergantikan oleh bulan. Hari yang cerah untuk memulai beberapa aktivitas.
Seperti namja manis ini yang sudah terbangun sebelum matahari menampakkan diri. Kini tangannya lincah memotong beberapa bahan untuk dibuatnya menjadi masakan dipagi hari ini.
Lalu setelahnya menata masakan yang sudah matang kedalam piring saji yang sudah ia siapkan tadi.
Ting!
Tong!
"Tunggu sebentar"
Setelah mencuci tangannya di wastafel, barulah ia beranjak membukakan pintu.
Klek'
Munculah senyum tampan dibalik pintu tadi. Dengan menenteng tas kuliah yang ia pinggul di bahu kanannya. Namja manis tadi balas tersenyum.
"Ayo masuk" lantas pemuda tampan tadi mengangguk dan mulai melepaskan sepatunya lalu meletakkan di rak sepatu didekat pintu.
"Kau memasak apa hari ini?" Pemuda tampan tadi melihat masakan yang terlihat menggiurkan dan tercium aroma yang lezat.
"Hanya memasak nasi goreng sosis dengan perkedel kentang. Lalu susu untukku dan untukmu"
Pemuda tampan tadi mengernyitkan dahi. "Aku tidak suka susu. Kau tahu itu"
Pemuda manis tadi terkekeh. "Hari ini dan seterusnya aku akan memaksamu meminum susu setiap pagi. Agar stamina mu terjaga"
Pemuda tampan tadi menghela napas pelan. Dan menurut saja, kalau membantah bisa-bisa dia tidak dapat sarapan bersama namja manis tadi.
Lalu pagi itu, meja makan diisi suara dentingan sendok dan piring dengan selingan candaan mereka berdua.
Setelah selesai, pemuda manis tadi pun mencuci bekas makan mereka. Dan pemuda tampan tadi membersihkan meja makannya.
"Sudah hampir jam 8. Aku berangkat dulu ya. Nanti jam 2 siang aku mampir ke sini lagi untuk makan. Hehe"
Pemuda manis tadi memutarkan bola matanya, jengah. "Memang siapa lagi yang menumpang makan dirumahku terus menerus jika bukan kau hah?!" Bibir pink merekah itu pun cemberut.
Membuat pemuda tampan tadi tertawa. Mengusakkan pucuk rambut kepalanya "He'em. Jaga baik-baik dirimu selama aku tidak ada. Semangat untuk hari ini"
Pemuda manis tadi tersenyum dan mengangguk ribut. "Kau juga!"
Setelah pemuda tampan tadi pamit. Pemuda manis tadi pun bergegas keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya. Lalu mengayuh sepedanya ditempat ia bekerja.
'Cafe Treasure''Fighting Kim Junkyu!'
🦙🐨
Tik
Tik
Diruangan bernuansa abu putih itu terlihat namja dengan setelan kantornya yang membuatnya terlihat berwibawa. Menandatangani setumpuk berkas penting yang membawanya keuntungan miliaran rupiah.
"Hah..."
Pemuda tadi melepaskan kacamata yang membingkai matanya, lalu memijit pelipisnya pelan ketika dirasanya sedikit pusing.
Tangannya merogoh dompet dan mengeluarkan sesuatu didalam sana. Mengelusnya dengan hati-hati seolah-olah benda tersebut bisa rapuh dalam sekejab.
Berdiri dan melihat pemandangan perkotaan di jendela besar pada ruangannya. Melihat foto yang sedari tadi ia pegang lalu tersenyum.
'Aku rindu denganmu. Dimana kau sekarang?'
"Maaf lancang masuk tuan. Sebenarnya saya ingin menginformasikan bahwa meeting dalam 15 menit lagi akan dimulai" ujar wanita bername tag Miyawaki Sakura.
Pemuda tadi tanpa membalikkan badan hanya mengangguk. Lalu wanita tadi pun keluar.
Hening.
'Aku pasti akan menemukanmu'
Setelahnya pemuda tadi keluar.
'Watanabe Haruto. Pemuda tampan namun dingin.'
'Bahkan wanita secantik Wonyoung, ia tidak tergoda'
Begitulah pendapat orang-orang ketika mendengar namanya.
Halo!
Mohon dukungannya ya.
Ini cerita pertama ku, maaf kalau ketikan dan tata bahasanya agak gimana gitu.
Kritik dan saran boleh tpi pake bahasa yang sopan ya.
Jangan lupa vote dan komennya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG MINI WORLD [END] ✓
RomanceLuasnya dunia bukan berarti menemukan jodoh sesulit menemukan jarum disetumpuk jerami. Karena pada dasarnya, Tuhan menciptakan semesta alam yang luas untuk tempat tinggal makhluk hidup yang berpasang-pasangan. Dan mungkin mempersempit jarak dimana d...