Hari ini hari minggu, Junkyu berencana
membersihkan rumahnya kali ini. Sedangkan Haruto sedari tadi merengek ingin mengajak Junkyu pergi."Sayang~"
Junkyu menatap Haruto malas yang malah merebahkan tubuhnya di sofa dengan menatapnya melas. Membuat Junkyu nafsu ingin menampol wajahnya dengan senang hati.
"Kalau kau tidak berniat membantuku lebih baik kau pulang saja sana"
Mendengar perkataan Junkyu, spontan Haruto berdiri dan dengan sigap mengambil kemoceng yang sempat ia telantarkan tadi. Junkyu tersenyum geli melihatnya.
"Agar cepat selesai lebih baik kita bagi tugas saja. Kau ingin membersihkan ruang tamu atau kamarku?" tawar Junkyu.
Haruto berpikir sejenak. Kalau aku memilih membersihkan kamar Junkyu sekalian aku bisa mengobservasi barang pribadinya kan? -Pikirnya laknat.
"Aku pilih membersihkan kamarmu saja" finalnya dengan segera tungkai kakinya melangkah menuju pintu kamar Junkyu.
Cklek
Haruto mulai membersihkan ruangan Junkyu. Mulai dari meja nakas, karpet dan mengganti seprei Junkyu. Suami idaman sekali bukan?
Pekerjaannya sudah hampir selesai, tinggal membersihkan area lemari Junkyu saja. Membuka lemarinya perlahan dan mulai memilah baju Junkyu agar terlihat lebih rapi lagi.
Tak sengaja netra matanya melihat sebuah benda persegi panjang yang ditutupi oleh kain putih yang diletakkan bagian bawah. Dengan penuh penasaran, perlahan tangannya membuka kain putih itu.
Sret'
"I-ini..." ujarnya terbata. Mengamati benda yang didalam kotak kaca bening itu dengan seksama. Ia tak menyangka Junkyu menyimpan barang ini dilemarinya.
"Yah ternyata sudah diketahui oleh pemiliknya ya"
Haruto menolehkan kepalanya ketika mendengar suara itu. Terlihat Junkyu yang bersender dipintu kamarnya sembari tersenyum jenaka.
"M-maksudmu apa?"
Junkyu tertawa geli. "Sudah ketahuan masih saja menyangkal" Langkah kakinya mendekati Haruto dan mengambil alih kotak kaca misterius itu. Tangannya mengambil benda didalamnya dan menunjukkan pada kekasihnya.
"Kau tidak ingat siapa yang memberi ini huh?" tangannya mengangkat bunga mawar kering yang sepertinya sudah tersimpan bertahun-tahun.
Haruto hanya diam mematung. Apa gelagatnya dulu kentara sekali hingga diketahui Junkyu? Sudah terlanjur, lebih baik mengaku saja."A-aku tidak menyangka kalau kau masih menyimpannya hingga sekarang" cicitnya.
Junkyu perlahan memegang kedua pipi Haruto dan mengangkat kepala Haruto yang sedari tertunduk. "Karena itu pemberianmu". Haruto bersemu ketika tanpa aba-aba Junkyu mengatakan sesuatu yang membuat ingin kayang ditengah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG MINI WORLD [END] ✓
RomanceLuasnya dunia bukan berarti menemukan jodoh sesulit menemukan jarum disetumpuk jerami. Karena pada dasarnya, Tuhan menciptakan semesta alam yang luas untuk tempat tinggal makhluk hidup yang berpasang-pasangan. Dan mungkin mempersempit jarak dimana d...