CHAPTER : 20 [END]

4.5K 334 75
                                    

Sepuluh tahun lamanya pernikahan mereka berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepuluh tahun lamanya pernikahan mereka berjalan. Tentu dalam rumah tangga tidak ada yang berjalan lurus terus meneruskan.

Pasti ada badai yang menerpa mereka. Namun, berkat kesabaran dan kesetiaan mereka berdua. Haruto dan Junkyu dapat melewatinya.

Pagi ini, suasana di rumah milik Watanabe. Rumah yang di kepala keluargai oleh Haruto sendiri. Tentu mereka berdua punya rumah sendiri sekarang.

Sosok yang menyandang istri itu sedang sibuk memasak sarapan untuk keluarganya. Walau ada beberapa maid, namun Junkyu menolak untuk dibantu.

Kelihaian memasaknya bahkan lebih mahir setelah ia berumah tangga. Karena ketika Junkyu sudah resmi menikah, ia langsung belajar memasak agar menambah ilmu masak memasaknya.

Bukankah jika ia punya banyak resep masakan untuk keluarganya, maka Haruto dan anaknya akan senang?

Ya, mereka berdua kini dikaruniai satu anak. Tampan dan gagah walau umurnya sekarang baru sembilan tahun.

"Mamaaa"

Baru saja menjadi topik pembicaraan, Junkyu membalikkan badannya dan tersenyum gemas pada anaknya yang sedang mengucek-ngucek matanya.

"Hwanie jangan dikucek nanti sakit sayang"

Junghwan pun menuruti ucapan mamanya. Ia pun berjinjit ingin tahu ketika Junkyu sedang memasak sesuatu.

"Mama masak apa hari ini? Boleh Hwanie bantu?"

Junkyu mencium pipi anaknya dengan gemas. "Mama masak ayam kecap hari ini. Boleh saja Hwanie membantu" tangan putihnya mengusak rambutnya dengan sayang.

Mendengar masakan kesukaannya disebut, Junghwan berjingkrak-jingkrak senang. "Mana mama manaaa"

Mengerti maksud anaknya, Junkyu lantas mengambil kursi kecil untuk Junghwan yang ingin mengaduk masakanya pada pantry dapur yang agak tinggi.

"Hwanie tolong bangunkan papa bisa?"

Junghwan mengangguk menurut kemudian naik ke atas tangga untuk membangunkan papanya.

Tak lama kemudian, terdengar tawa Junghwan yang menggema dirumah yang luas itu.

"Angkat yang tinggi lagi papa!"

Junghwan yang berada di pundak Haruto pun melonjak-lonjak. Membuat tubuh Haruto agak oleng.

Anaknya ini tidak sadar diri bahwa badannya semakin tinggi dan berisi. Haruto mencibir dalam batin.

"Hwanie kasihan papa. Nanti pundaknya patah!" Junkyu berujak panik melihat raut Haruto yang terlihat tertekan.

Junghwan menurut kemudian meminta Haruto menurunkannya. "Maafkan Hwanie ya papa"

Haruto tersenyum memaklumi melihat Junghwan yang menunduk sedih. Didikan dari Junkyu ternyata diresap baik oleh anak mereka ketika melakukan kesalahan.

"Tidak apa-apa sayang. Kalau mau papa maafkan cium dulu" Haruto menunjuk pipi kirinya.

BIG MINI WORLD [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang