12. Awkward.

7.6K 1.1K 27
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake kembali kuliah seperti biasa, lagipula mana mungkin dia libur selama yang dia inginkan.

Masih ada banyak tugas juga yang harus dia kerjakan, semuanya dibagikan saat dia lagi izin lagi.

Untuk waktunya lumayan lama, dia bisa membuatnya nanti.

Ada banyak beberapa pasang mata melihat kearah jari manis Jake yang terpasang cincin dengan model yang minimalis, karena Jake gak suka bentuknya terlalu mewah.

Dia bukan cewek tau, malah mama mertuanya menyarankan agar ada berliannya, tapi dia langsung menolak, hei buat apaan juga tau.

Tentu dia memakai cincinnya, lagipula dia melihat Sunghoon juga memakainya tadi, mana mungkin juga dia bakalan lepaskan.

Jake yang merasa ditatap oleh anak kelasnya menoleh ke sebelah kanannya, lalu mereka tentu saja seperti pura-pura tidak tau.

Dia kembali fokus ke pelajarannya lagi, Jake juga sesekali melihat kearah handphonenya.

Melihat jam sih, dia gak pakai jam tangan juga saat ini, oh iya dia tinggal di rumah Sunghoon tentu saja.

Bukan gak mau pindah apartemen atau memiliki rumah sendiri, Jake memilih yang aman saja sebenarnya.

Jika suaminya itu ada masalah apa-apa, setidaknya ada orang tua Sunghoon disana.

Walaupun Jake tentu saja gak mengharapkan hal itu terjadi sih, itu baginya mimpi buruk.

Kelas akhirnya berakhir, Jake segera keluar dari kelas, masih ada waktu setengah jam untuk ke kelas selanjutnya.

Dia melihat Sunghoon yang baru saja datang ke kampus, karena dia memang gak ada kelas pagi sepertinya.

Tapi tentu saja sekarang Jake sudah hidup seperti sebelumnya, yaitu dirinya diantar menggunakan sopir ke kampusnya.

Sungguh perubahan yang drastis lagi, terkadang Jake mau miskinpun tetap keren, apalagi sudah jadi kaya lagi, walaupun tentu saja pandangan orang ke dirinya tetap saja berbeda.

Sunghoon tentu saja diantar oleh sopir karena tau sendiri, Jake gak mau membahas.

"Sudah makan?" tanya Jake saat menghampiri Sunghoon yang baru saja datang itu.

"Kamu selalu lupa ya? Kamu yang menyiapkan semuanya, Jake," balas Sunghoon membuat Jake cuma bisa meringis malu.

Benar sih, padahal dia yang menyiapkannya kenapa malah dia bertanya lagi, dia juga melihat kok Sunghoon makan sarapan paginya, lalu meminum obatnya, semuanya Jake perhatikan.

Sebelum menikah saja dia sudah hapal duluan apa saja list kegiatan Sunghoon setiap hari.

Sungguh perhatian, padahal awalnya dia menolak agar menikah, Jake memang suka tidak sadar.

"Ada kelas lagi?"

Jake mengangguk sambil duduk ketika Sunghoon menyuruhnya duduk di bangku yang kosong di depan kelas yang tentu saja ada mahasiswanya.

Lagipula ada beberapa mahasiswa lain juga disini, sedang menikmati wifi kampus mungkin? Siapa tau juga sih.

"Gak boleh capek, ingat itu."

Sunghoon cuma tertawa saat mendengar ucapan Jake yang tiba-tiba sekali.

Dia tau Jake sepertinya canggung mau ngomong apaan, makanya tiba-tiba bicara tentang itu.

"Aku tau," balas Sunghoon sambil tersenyum membuat Jake menoleh kearah lain.

"Ingat janjimu."

"Aku ingat, lagipula akukan sudah bilang, aku akan berusaha untuk menepati janjimu itu," balas Sunghoon lagi sambil melihat kearah Jake yang menoleh kearah lain.

Fragile Heart -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang