3. Cheap.

10.4K 1.6K 79
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake tersenyum ketika melihat pakaian yang dibuatnya sangat pas di tubuh Sunghoon saat ini.

"Padahal aku membuatnya dengan ukuran yang asal saja, ternyata pas ditubuhmu," ucapnya sambil senang berbeda dengan beberapa orang yang menatap tidak suka kearah Jake itu.

Mereka sebenarnya kagum dengan pangeran kampus yang mau aja jadi model untuk si Jake, padahal apa keuntungannya?

Gak ada untungnya sama menolong Jake.

Sunghoon cuma mengangguk-anggukkan kepalanya saja sambil melihat kearah kaca di hadapannya itu, disana Jake juga mencoba membenarkan bagian pakaian yang tampak miring.

"Ini hanya tugas biasa?"

"Ini tugas untuk ujian tengah semester, lagipula sudah saatnya masuk uts jadi aku harus membuat pakaian ini," balas Jake langsung membuat Sunghoon mengangguk, benar sih.

Dia juga mendapatkan tugas uts untuk membuat sebuah lagu pendek, namun dia belum membuatnya, dia akan mengerjakannya nanti.

"Bibirmu tampak pucat, kamu baik-baik saja?" tanya Jake yang memperhatikan bibir cowok di sebelahnya yang memang pucat itu.

"Aku cuma gak enak badan aja saat ini," balas Sunghoon dengan tenang membuat Jake gak enak sendiri.

Dia sebenarnya bingung, Sunghoon selalu datang ke rumah sakit dari waktu dia masih bayi, tidak mungkin juga dia datang kesana hanya untuk bertemu orang tuanya bukan?

Mau bertanya hal yang lebih jauh tapi emangnya Jake siapanya Sunghoon?

"Maaf menyusahkanmu."

"Ini tidak menyusahkan sama sekali, santai aja," balas Sunghoon sambil tersenyum kecil kearah Jake yang sedang menunduk karena gak enakan itu.

Lalu mata Sunghoon memperhatikan beberapa mahasiswa yang lain sedang melihatnya, emangnya kenapa coba?

Menurutnya pakaian yang dibuat Jake saat ini bagus, nyaman, dan memang cocok untuk digunakan mengingat gaya pakaiannya mengikuti trend sekarang.

"Dan terima kasih sudah membayar tagihan perawatan mamaku," lanjut Jake membuat Sunghoon kembali tersenyum sambil menepuk-nepuk kepala Jake dengan pelan itu.

"Tidak masalah, jika kita menikah nanti, kamu gak perlu memikirkan hal itu lagi Jake, aku bisa membuat tagihan itu menjadi gratis," jawab Sunghoon masih tetap tersenyum berbeda dengan Jake yang mukanya memerah karena malu itu.

Lalu ada beberapa orang yang mendengar perkataan Sunghoon barusan terkaget, hah? Jake sama Sunghoon bakalan nikah? Lelucon seperti apa itu.

Tapi yang mereka tau pangeran kampus atau lebih jelasnya Park Sunghoon tidak suka membuat candaan jadi dia gak mau mungkin berkata hal yang merupakan lelucon.

Jadi mau tidak mau hal itu harus diakui, bahwa perkataan Sunghoon tadi adalah hal yang asli.

"Ayo masuk," ajak Jake sambil memegang tangan Sunghoon.

Sunghoon bisa merasakan jika tangan Jake terasa sangat dingin sekali saat ini entah kenapa, padahal menurutnya buatan Jake lebih bagus daripada milik anak sekelasnya Jake itu sendiri.

Punya mereka tampak seperti pakaian yang sudah sering digunakan oleh orang.

"Santai aja, Jake."

"Ini aku santai kok," balas Jake sambil tersenyum kikuk ke Sunghoon.

Walaupun dia merasa gak enak karena orang-orang menatapnya tajam sekali, padahal Jake gak ada salah sama mereka.

"Kamu gak santai sama sekali, Jake."

Fragile Heart -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang