Bagian 11

491 26 2
                                    

Di rumah kontrakan ku agak sibuk siang itu, karena biar bagaimanapun, aku harus berterimakasih kepada Tuhan atas keselamatan diriku.
Saat ibu ibu lagi sibuk masak, aku menghampiri mereka.

"Bu, bapak nya minta datang dong nemenin Andri. Kan gak enak perasaan begini."
Ibu ibunya saling pandang.

"Lah bojoku nggawe toh mas Andri piye"

"Bojoku wis minggat menghadap Allah" kata yang lain.

"Ya sudah bu, kalau gitu Andri istirahat saja ya. Silahkan dilanjut" kataku. Kutinggalkan mereka dengan kesibukan masih masing.

Dikamar aku hanya berdiam menonton tv,  sambil membayangkan dokter ganteng aku akan datang.
Hingga menjelang sore, selesai semua kerjaan ibu ibu dan pamit mau bersih bersih.

"Mas sudah selesai semua ini"

"Ya sudah bu. Nanti lepas maghrib, ibu sama bapak datang kemari lagi ya bu. Sama tetangga ibu. Nanti sahabat Andri datang biar udah siap semua."

"Ya wis tak mandi dulu. Sekalian suamiku biar siap siap"
Uhhhh seorang bujangan muda tampan membuat acara kecil kecilan hahahah...
Untung ada uang cash pemberian mas Xavi pengganti hp yang ditolak.
Ada juga manfaatnya....

Aku segera mengganti pakaianku, celana pendek selutut dan kaos merah berkerah. Biar kelihatan ganteng...deeehh...emang dah ganteng ya...

Aku ke teras rumahku menunggu kehadiran sahabatku mas Berton dan istrinya.

"Haiiii Sahabatku Andri kangen juga bang Andri gak masuk masuk"

"Tapi minggu depan sudah bisa kerja seperti biasanya mas. Mba, selamat datang di kontrakan Andri. Hei....ternyata kalian ikut juga" sapa ku ke wakil dan admin marketing dan staf lain.

"Ini harus menganggap rumah sendiri loh ya. Lah Aku masih sendiri ini masih sakit, jadi gak bisa melayani" kataku.
Dengan inisiatif sendiri yang cewe cewe aktif sendiri.

"Lah ini sudah ada makanan masak. Sudah disiapkan pak Boss" kata admin kami.

"Itu tadi ibu ibu tetangga gotong royong mba. Tuh mereka sudah pada datang" kataku. Kuperkenalkan sahabatku ke tetanggaku.

Sambil santap malam ala kadarnya kamu bersenda gurau. Bahagia rasanya punya keluarga walaupun hanya sahabat dan tetangga.

Hingga pukul 21 lebih tamuku pada pulang. Tinggal aku sendiri.
Sendiri lagi....
Di kesendirianku, aku dikagetkan ketukan pintu. Segera aku kesana membuka pintu, yang kutunggu tunggu datang juga dokter gantengku..

"Masku...."kutarik tangannya dan kututup pintu rumahku. Langsung kupeluk dia.

"Andri....."

"Biar Andri peluk dokter...kalau mau marah nanti saja marahnya dokter." tak kulepaskan pelukanku.

"Andri......aku haus mau minum"

"Ya masku dokterku.,Andri ambilkan" aku segera ke ruang tengah mau mengambil minuman kemasan, tapi dokter Fiando mengikutiku.

"Andri, biar aku ambil sendiri" katanya. Tanganku kulingkarkan di pinggang nya, tangannya dibahuku.

"Sekarang kalau dokter marah silahkan, mau maki maki Andri silahkan, mau tampar Andri silahkan" kataku menatap wajahnya. Tinggi kami hampir sama.

"Dasar apa aku marah sama kamu Andri."

"Andri memeluk dokter barusan."

"Hahahahha...Andri...Andri....waktu dirumah sakit, aku mancing mancing kamu ke dokter Viola, hanya ingin tau apa kamu tertarik sama dia apa tidak. Melihat kedekatan kalian berdua, sampai dokter Mansyur cemburu sama kamu karena dia suka sama Viola, aku sudah putus asa. Ternyata kamu suka sama perempuan Andri. Aku hanya berfikir, kita tidak jodoh"

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang