Bagian 28

343 20 1
                                    

"Leon, abang tau kau sakit hati sama abang. Bila kutelpon, kau pasti tidak angkat. Abang hanya memberi tahu, abang akan pindah seminggu lagi, jadi abang tidak akan pernah lagi menyusahkan kamu. Barang barangmu, dan sisa kontrakan, kamu yang urus. Karena kamu yang tau itu. Makasih atas bantuanmu selama ini. Salam. Andri"

Aku segera akan selesaikan semua. Pindah adalah jalan terbaik bagiku.
Akan kutinggalkan semuanya demi ketenangan hidupku. Tidak lagi mau bermain main. Kerja adalah prioritas utamaku.

"Mba Sri kalau ada yang mencari saya bilang saja, dari pagi keluar tidak balik balik ya. Siapapun. Biar dari dokter rumah sakit sekalipun. Bilang seperti itu."

"Iya pak boss. Siap"
Didalam ruang kerjaku, aku bagaikan lilin yang dinyalakan, meleleh tapi panas.

Wajah lugu, bisa melakukan itu padaku.
Akulah yang paling bodoh dalam bercinta.....

Aku mulai mempack barang barangku buat kubawa pulang, agar nanti tidak terlalu repot.
Semangat, Andri.....semangat.

Hpku bergetar...Leon is calling.

"Yup Leon. Sudah baca sms abang"

"Mau pindah kemana bang. Kenapa tiba tiba"

"Leon, urus saja seperti dalam sms ku, enggak usah panjang lebar."

"Nanti sore Leon ke sana bang. Abang mau dibawain apa. Leon tau abang itu pasti punya masalah."

"Sok tahu kamu. Kalau mau datang, sekarang aja jemput abang dikantor"

"Siap bang. Leon kesana"

"Aku tunggu"
Sambil membereksan barang barangku, kudengarkan musik di hpku pakai headset.
Biar penat hilang. "CINTA" Cipt. Titik Puspa.

Aku bersenandung mengikuti penyanyi Broery Pesolima yang khas itu.

Kegurun, engkau ikut.
Kekutub, engkau turut
Bersama sehidup semati
Demikian kau ucapakan janji
Menangis kita berdua..
Tertawa bersama...

Lama kelamaan suarku makin ngegas....hingga orang orang melihatku yang membelakangi mereka, air mataku mengalir di pipi ku...

Ketika menarik part Cinta...oh...Cinta kuputar kursiku menghadap pintu ruangan ku...

Ciinn....taaa

"Mas Andriiiii....lagi galau rupanya, sampe menangis begitu" mas Berto masuk ke ruangan ku.
Segera kubelakangi mereka guna menghapus air mataku pakai tissue.

"Gila, suara bang Andri enggak kalah sama penyanyi aslinya. Baru tau aku bang Andri jago nyanyi" manager financialku mas Luky.

"Bubar bubar...bubar semua" mas Luky

"Ada masalah apa bang Andri. Aku tau pasti, bang Andri setiap punya masalah tidak pernah berbagi" mas Berto.

"Tidak ada masalah mas. Sedih saja mau pindah dari sini. Lagu cinta itu aku dedikasikan buat perusahaan kita, dimana didalamnya penuh cinta. Cinta sesama rekan."

"Minggu depan kita sudah pisah bang. Kita lagi menyusun acara perpisahan buat bang Andri. Rencananya Direktur mau hadir. Nanti abang sumbang lagu ya"

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang