Bagian 6 (Shock!)

18.4K 1.5K 24
                                    

Shock!





Jumat, 04 Juni 2021

Typo bertebaran

____________________

Happy reading



Lia masih menangis di kamarnya, gadis itu merasa bersalah atas apa yang terjadi dengan Reghan.

Tiba tiba pintu terbuka, Merry. Masuk ke kamar Lia, gadis itu tersenyum miring.

"Gadis pembawa sial!" Hinanya, spontan Lia langsung mendongak.

"Lia bukan pembawa sial!" Balas Lia.

Merry mengedikkan bahunya, "buktinya si Reghan cupu itu, baru sehari berteman sama Lo dia koid tuh di rumah sakit!" Sarkas Merry membuat Lia semakin terisak.

"Lia memang salah! Tapi Lia bukan pembawa sial hiks.."

"Lo pembawa sial!"

"Gak! Gak! Berenti!!!" Teriak Lia histeris sambil menutup telinganya, kepalanya menggeleng geleng frustasi.

"Pembawa sial!" Hina Merry lagi, setelah puas melihat Lia yang tertekan, gadis itu keluar kamar Lia dengan seringai puas di bibirnya.

"Gue pastiin Lo gak bakal bisa rebut hati kak Ronald, ka Renald juga Nando!" Ucap Merry seraya berjalan ke kamarnya.

Gadis itu tak menyadari bahwa ada sosok laki laki yang melihat kelakuannya lewat cctv. Dengan rahang mengeras dan tangan mengepal, laki laki itu mengumpat. "Sialan! Lo gak akan gue lepasin! Gadis licik!"

Dialah Ronald, pria itu mulai memerhatikan Lia. Juga, memasang cctv di kamar Lia sementara, untungnya Lia selalu berganti pakaian di kamar mandi. Jadi jangan khawatir.

Ronald kini tau kelakuan asli Merry, padahal dia juga menyenangi Merry seperti adik kandungnya sendiri, sampai sampai Ronald tak pernah memerhatikan adik kandung aslinya-Angelia. Namun tak disangka ternyata wajah yang selama ini dikenalnya baik dan tulus ternyata menyimpan hati yang busuk!

Mata Ronald tersirat kepanikan saat melihat Lia yang tiba tiba pingsan setelah berteriak histeris.

Laki laki itu langsung berlari keluar dari kamarnya dan menuju kamar Lia.

"Lia! Lia! Bangun!" Pekik Ronald panik, dia memangkukan kepala Lia di pangkuannya.

Tak mendapat sahutan, Ronald langsung membopong tubuh Lia ke kasur dan menelpon dokter. Jessie tak ada dirumah karena pergi arisan, dan Renald yang mengantarkannya.

o0o

Lia membuka matanya, terpana melihat hamparan rumput yang sangat luas. Terlihat satu pohon berdaun merah yang sangat besar, dibawahnya seorang gadis cantik tertidur bersender pohon dengan tenangnya.

Lia mengenalinya, dia Angelia yang asli! Lia bangun dan langsung berlari kearahnya namun tak kunjung sampai. Lia kelelahan, dia duduk sejenak. Namun tiba tiba tempat yang tadinya hamparan rumput hijau menjadi taman yang indah. Banyak bunga warna warni dengan kupu kupu yang mengerubunginya.

Lia tersentak saat tiba tiba pundak nya ditepuk seseorang. Gadis itu menoleh dan melihat Angelina dengan pakaian serba putih yang juga menatapnya seraya tersenyum.

"Angel!" Lirih Lia, matanya berkaca kaca.

"Maaf, Lia! Aku harus menyeretmu ke urusanku. Kau jadi sering menderita, maaf!" Ucap Angelina seraya menunduk.

"Harusnya Lia yang berterimakasih padamu angel. Kamu sudah memberikan tubuhmu pada Lia, walaupun Lia menderita dan sering menangis, Lia gak papa kok. Ini memang takdir Lia" ucap Lia berusaha tersenyum meski matanya masih menitikkan air mata.

"Ada berita baik untukmu" ucap Angelia.

Lia menatap penasaran, "kekasihmu akan menjemputmu. Dia sepertimu, bertransmigrasi."

Lia terkejut, "Ka Rakhan!" Ucapnya senang.

"Ada juga berita buruk untukmu,"

"Apa?"

"Tapi dia tidak bisa mengenalimu, dan buruknya lagi. Keluarganya akan menjauhkannya darimu_"

"Sekali lagi maaf, dan tolong bongkar kebusukan Merry. Jaga keluargaku, karena aku menyayanginya." Setelah mengatakan itu, Angelina perlahan menghilang.

"Hah...hah..." Lia terbangun dengan ngos ngosan.

Jessie melihatnya khawatir, wanita paruh baya yang masih cantik itu segera mendekat ke Lia dan langsung memekik senang.

"Akhirnya kamu bangun sayang.."

"Mama, kak Ronald! Ehm, Lia pingsan berapa lama. Kaki Lia lemes banget digerakin."

"2 Minggu" jawab datar, bukan Jessie melainkan itu adalah suara Ronald. Gengsinya begitu besar sampai pria itu hanya bisa khawatir dalam hati.

"Lalu Reghan-"

"Lupakan Reghan Lia!" Sergah Ronald pada Lia, membuat Lia tersentak takut.

"Ronald! Jangan bentak Lia!" Peringat Jessie.
Ronald menghela nafas, masih dalam posisinya yang duduk di sofa sambil bersedekap dada. "Kamu gak ingat penghinaan keluarga Reghan Lia, mereka menyalahkan kamu! Dan 1 Minggu yang lalu. Reghan bangun dari komanya tapi dia tak mengingat apapun. Keluarganya membawa Reghan pergi keluar negeri! Jadi, lupain Reghan!" Jelas Ronald dengan suara selembut mungkin.

"Tapi itu memang salah Lia bang! Lia pengen ketemu Reghan ?! Lia harus minta maaf ke Reghan!" Pekik Lia hendak turun ranjang namun dicegat Ronald.

"Lia denger Abang! Lupain Reghan! Dia juga gak kenal kamu Lia! Jadi sadarlah." Ucap Ronald sedikit menekan pundak Lia. Lia seketika terdiam, yang tadinya meronta kini mematung.

o0o

1 bulan kemudian.

Setelah satu bulan akhirnya Lia sekolah kembali, selama satu bulan ini juga Lia diharuskan Jessie untuk terapi di psikiater karena tertekan dan shock atas apa yang terjadi dengan Reghan.

Memandang makanan dengan lesu, Lia merindukan Reghan. Tak ada satupun yang mau berteman dengannya entah kenapa. Sampai tiba tiba Ronald datang dan duduk didepan Lia.

Melihat Lia yang melamun, Ronald menjentikkan jarinya di depan Lia. Lia tersentak dan tersenyum canggung.

"Mikirin Reghan?" Tanya Ronald.

Lia diam, namun tiba tiba dia memekik begitu kuah bakso panas tumpah di lengannya. Merry, gadis itu berakting menunjukkan wajah memelasnya dan minta maaf berulang ulang.

"Panas panas!" Pekik Lia, lalu menatap Merry tajam. "Merry punya mata gak sih?!" Ucap Lia sedikit keras, tapi mampu membuat para penghuni kantin menatap mereka tak terkecuali Nando and the geng.

"Maaf, angel! Aku gak sengaja!" Ucap Merry dengan wajah polos memelasnya.

Merry mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan mengusap lengan Lia yang sudah memerah.

Lia meringis karena Merry malah menekan lengan Lia. Reflek, Lia menghempaskan tangan Merry dan membuat Merry jatuh.

"Sakit!" Ringis Merry, para murid di kantin menatap iba padanya dan menatap tajam Lia.

Nando and the geng datang. Merry tersenyum licik lalu menunjukkan wajah sedihnya.

"Angel! Akukan cuma mau bantu kamu." Ucap Merry.

"GUE KIRA LO UDAH BERUBAH ANGEL! TAPI TERNYATA LO MASIH SAMA! LO MASIH SUKA JAHATIN MERRY! APA SALAHNYA, DIA CUMA MAU BANTUIN LO! TAPI LO MALAH DORONG DIA!!" Bentak Nando membahana,

"DASAR BERMUKA DUA!"

"CIH! DULU AJA DRAMA SOK BAIK TAPI NYATANYA LO MASIH SAMA! TUKANG BULLY DAN MURAHAN!" Renald mencibir.







Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang