Bagian 17 (Cerita Masa kecil)

10.5K 1K 41
                                    

Cerita masa kecil







Kamis, 12 Agustus 2021


Typo bertebaran

********************

Happy Reading~~

"Oh si Asya. Dia sepupu gue, kemarin dititipin ke Mama gue karena katanya sih Asya tuh kelewat bandel." Jawab Ethan santai.

"Ngapain nanya. Suka Lo sama dia. Tapi sebaiknya jangan deh, dia tuh udah tomboy galak lagi. Dan satu lagi ya, dia itu anak geng motor juga." Lanjut Ethan.

"Tapi orangnya lucu juga." Celetuk Ronald tiba tiba, membuat semua orang saling pandang. Dan..

Brakk...

"Anjing gue keselek!"

"Eh..Cancut Roy warna pink"

Lagi lagi lion menggebrak meja membuat yang lainnya menatap tajam padanya.

"Lion! Lo. Mau mati?!" Teriak Galang emosi.

Sedangkan lion hanya cengar cengir seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya maap. Namanya juga replek." Ucap lion.

"Gimana kondisi temen Lo yang namanya Nando itu?" Tanya Ethan.

"Dia udah gak papa. Tinggal nunggu jahitan perutnya kering." Jawab Ronald.

Ethan hanya mengangguk.

o0o

Keesokan harinya, Lia hendak pergi sekolah dengan berboncengan dengan Ronald. Sampainya disekolah ternyata sudah banyak yang datang dan entah kenapa pagi ini para murid murid terlihat pada heboh. Katanya sih ada cewek murid baru, dan dari desas desus katanya cewek itu cantik hampir sebanding dengan Angelia.

Ya kalian tau lah, Angelia itukan terkenal sebagai cewek yang paling cantik se sekolah. Namun sayang gak ada tuh yang mau temenan dengan dia.

"Bang kok pada rame ya?" Bisik Lia. Ronald hanya mengedikkan bahunya tanda tak tau dan tak ingin tau.

"Eittss...." Tiba tiba ada sebuah tangan merentang di depan Lia yang membuat jalan Lia terhenti.

"Apa sih?" Tanya Lia.

Ternyata dia adalah Anan."Ikut gue." Anan menyeret tangan Lia meninggalkan Ronald yang menatap mereka heran.

"Anan ihh...lepasin." Lia menyentak tangan Anan saat dia rasa Anan berhenti. Lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dia sekarang ada di gudang tempat dimana kemarin ada kejadian tak senonoh.

"Hayoo...ngapain Anan bawa Lia kesini. Mau macem macem ya. Lia laporin ke bang Ronald lho." Ancam Lia. Anan hanya berdecak kesal.

Lalu Anan mengetok dahi Lia, 'tuk'

"Awhhs..sakit.." ringisnya pelan seraya menggosok dahinya.

"Terus mau ngapain?"

Anan tak menjawab. Lelaki itu malah sibuk memindahkan kardus kardus yang bertumpukan.

Saat kardus itu telah habis. Dia mengambil kotak berwarna hitam disana. Lalu menyerahkannya pada Lia.

"Apaan ini?" Tanya Lia menilik kotak itu.

"Itu dari Nando buat lu. Dia sudah sejak lama nyiapin kotak itu buat lu. Ya kalau gue kira kira sih kayaknya sejak lu kecelakaan dan lupa ingatan"

"Kenapa bukan Nando aja yang ngasih?" Tanyanya.

"Biasa. Mungkin dia masih ragu."

Lia mengangguk lalu membuka penutup kotak itu. Isinya ada beberapa foto, bola kecil, boneka Teddy dan juga ada beberapa lukisan.

Lia mengambil foto itu, terlihat 7 anak kecil difoto. Tersenyum dan saling bergandengan.

"Siapa mereka?" Tanya Lia pada Anan.

"Lo liat dibelakang tulisan itu."

Lia membalikkan foto itu, terlihat ada tulisan disana.

Angelia, Angela, Renald, Ronald, Nando, Aster, Anan, Reghan dan Mark.

"Dulu kita teman?" Tanya Lia. Anan mengangguk.

"Sejak kecil Lo udah jadi rebutan Reghan, Nando dan aster. Lucu banget sih. Dulu Reghan sampe dimarahin papa mamanya lho karena buat nemuin Lo." Anan terkekeh mengingat masa kecilnya dahulu. Tanpa sadar air matanya mengintip dari balik matanya.

"Dan Aster. Dia pindah ke Amerika sejak kita berumur 7 tahun. Bahkan gue masih ingat dia nangis keras karena gak mau pisah sama Lo."

"Dan akhirnya hanya ada Reghan sama Nando. Setelah 1 bulan kepergian aster. Ada kabar jika Reghan jatuh ke jurang sampe dia amnesia. Dan itu buat Mamanya Reghan gak terima. Dia nyalahin lu, lalu juga bawa Reghan pindah ke Bandung. Dan tinggal Nando. Sejak kalian kecil Nando selalu ngejar ngejar lu tapi lo nya gak mau nerima dan buka hati Lo untuk Nando.

Saat Nando berumur 13 tahun, Nando menyerah ngejar ngejar Lo lagi. Karena dia baru tau, jika di hati Lo udah ada satu nama, yaitu Reghan. tapi entah karena Kesambet apa Lo. Waktu SMP Lo jadi sering kejar kejar Nando. Tapi pada saat itu Nando udah move on dari Lo dan berpacaran dengan Angela, kembaran Lo itu."

"Gue punya kembaran?" Lia terkejut. Dia baru tau jika dia punya kembaran.

"Lalu dimana Angela sekarang?"

"Dengerin gue dulu yaelah." Lia seketika kicep dan memilih duduk diatas kardus yang ada isinya juga memangku kotak hitam.

"Waktu itu Lo gak terima, Lo jadi agresif.  Demi dapetin Nando Lo bahkan sering berusaha bunuh Angela. Tapi semua usaha Lo gagal. Namun suatu malam, gue Nando dan Mark menemukan Angela yang terkapar bersimbah darah di dekat gedung Sputya. Dan di duga kalau Angela bunuh diri. Angela juga ninggalin surat yang isinya kalau dia udah gak kuat karena selalu Lo jahatin." Anan lalu berbalik. Melihat Lia yang sudah meneteskan air matanya.

"J-jadi A-aku yang buat a-angela bunuh diri? A-aku?" Lia menunjuk nunjuk dirinya seraya menangis. Rasanya lututnya saat ini sangat lemas dan dadanya mencolos.

Anan menghela nafas, sudah dia duga pasti ini akan terjadi. Nando dan yang lainnya juga sebenarnya tidak memperbolehkan masa kecil mereka terbongkar. Dan itu pula alasan Nando tak jadi memberikan kotak itu pada Lia.

Lia termenung. Jadi ini alasan papanya dan kakaknya membencinya?

"Tante Fiola (Mama kandung Angelia) yang dengar anaknya bunuh diri dia terkejut, sampe kena sakit jantung. Kondisi nya jadi drop saat dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang nyawa Tante Fiola gak selamat."

"ANAN CUKUP!!" Tiba tiba Ronald datang dan berteriak pada anan.

"Kita semua udah sepakat gak akan ceritain ini pada Lia kan? Kenapa Lo ceritain hah?!" Bentak Ronald.

Mau tanya aja sih. Makin kesini makin ngaco nggak sih ceritanya?

Tbc



Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang