Bagian 7 (Kebenaran apa?)

17.5K 1.5K 65
                                    

Kebenaran apa?





Senin, 07, Juni 2021

Typo bertebaran

************************

Happy Reading!


"CUKUP!!!" Ronald berteriak, wajahnya memerah marah.

Nando and the geng, Merry juga Lia terkejut, mereka langsung diam. "Lo apa apaan sih bang! Dia tuh salah! Jadi Lo jangan ngelindungi dia!" Ucap Renald.

"Lo diem Renald! Lo pasti akan menyesal saat tau kebenarannya! Termasuk Lo Nando!" Kecam Ronald menunjuk jarinya kewajah Renald dan Nando bergantian dengan wajah datarnya.

Merry menggigit bibir bawahnya gugup, "apa ka Ronald udah tau?"

"Ayo Lia!" Seru Ronald menarik lembut tangan Lia dan membawanya ke UKS.

o0o

"Pelan pelan bang!"

"Ini juga pelan"

"Bang jangan diteken sakit tau!" Sebal Lia, saat itu Ronald mengolesi salep pada lengan Lia yang ternyata sudah memerah.

"Udah!"

"Makasih bang!" Ucap Lia tulus.

Ronald membalas tersenyum, senyum yang tak pernah angel maupun Lia liat sebelumnya. Ahh..ternyata sangat manis!

"Pulang aja ya?"

Lia melotot lalu menggeleng, "gak gak! Lia gak mau bolos!"

"Kan ijin bukan bolos!" Jelas Ronald.

"Okelah bang!" Riang Lia.

o0o

"Kamu gak papa Mer?" Tanya Nando seraya merangkul pundak Merry.

Merry tersenyum lalu mengangguk, "gue gak papa kok." Jawabnya.

"Merry, maafin Lia ya. Lagi lagi dia nyakitin Lo!" Ucap Renald.

"Gak papa ka, gue juga gak papa." Balas Merry namun berbeda dengan hatinya yang mengatakan, "ya, seharusnya tadi Lo tamper aja tuh pipi si Lia. Biar mampus sekalian hmp!"

"Ayo biar kita antar ke kelas." Ajak Nando yang dijawab anggukan kepala Merry.

Dengan tangan Merry yang ditangkul Nando, Nando menuntun Merry sampai kelas. Dan hal itu sontak membuat teman sekelas Merry heboh!

"Beruntungnya Merry bisa dianter para laki laki most wanted sekolah"

"Iya, kasian ya si Merry kena kuah bakso panas."

"Hm, padahal kemarin gue mulai suka loh sama angelia yang sekarang tapi karena kejadian tadi gue jadi ilfil tau gak!"

"Ya gue pun sama."

Bisik bisik para siswi membuat Merry tersenyum miring tanpa diketahui siapapun kecuali seorang laki laki yang duduk di pojok belakang kanan.

Inilah rencana Merry, membuat pandangan para siswa maupun sisiwi kembali memburuk tentang Angelia.

Sedangkan lelaki yang duduk dipojok belakang kanan, menunduk melihat buku diary entah milik siapa yang pasti bukan miliknya. Sesekali matanya melirik Merry yang diam diam tersenyum senang itu, yang lainnya tak bisa melihat karena Merry menunduk.

"Cih!" Laki laki itu berdecih pelan, menatap malas Merry.

"Dasar gila perhatian!" Gumamnya pelan.

"Terimakasih kasih semua!" Ucap Merry seraya tersenyum manis.

Nando tersenyum, begitupun Renald dan anan. Mark tak ikut, tadi katanya ke kamar mandi karena kebelet.

"Gue sama yang lain pergi ya!" Ucap Nando yang dijawab anggukan kepala Merry.

Sepeninggalan Nando, Renald dan Anan. Para siswi mengerubungi Merry bertanya tanya apa rahasianya bisa dekat dengan lelaki most wanted sekolah itu.

o0o

Lia pulang dengan riangnya, bibirnya terus tersenyum seperti biasa. Bertemu dengan mbok Jum yang sedang menyiram tanaman Lia memekik mengucap selamat pagi pada mbok Jum padahal inikan udah siang ya?

Setelah bersapa dengan mbok Jum, Lia berlari seraya lompat lompat menuju rumah.

"Non, hati hati nanti jatuh!"

Brukk...

Nahloh baru juga dibilangin kan, "uwaa...Abang!! Kaki Lia berdarah huwaa..." Jerit Lia seraya menangis, mbok Jum yang melihatnya jadi gelagapan sendiri. Selang yang dipegangnya dia lemparkan begitu saja lalu berjalan menuju Lia yang masih duduk menangis seraya memegangi lututnya yang berdarah.

Namun langkah mbok Jum berhenti saat melihat Ronald yang juga berlari duluan dengan wajah paniknya ke arah Lia.

Segera, lelaki itu membangunkan Lia dan mengusap air matanya. Lalu memeluk Lia erat.

"Cup cup, udah ya Abang disini kok." Ujar Ronald seraya mengelus punggung Lia lembut. Perlahan tangisan Lia berhenti.

"Kaki Lia sakit bang!" Adu Lia setelah melepaskan pelukan dan menunjuk lututnya yang berdarah cukup banyak itu.

Ronald melihat lalu berbalik dan berjongkok didepan Lia, "ayo naik!" Ujar Ronald.

Lia mengerjap, lalu menghapus pipinya yang basah. "Beneran bang?" Tanyanya riang.

"Ya ayo!"

"Yeah!"

Hap!

Tubuh Ronald sedikit tersentak kedepan, Lia naik tidak pelan pelan. Namun lelaki itu tidak marah malah tersenyum tipis.

"Udah?"

"Emm" Lia mengangguk.

Ronald berdiri seraya tangannya merangkul kaki Lia yang melingkar di pinggangnya.

Sampai diruang tamu, Ronald menurunkan Lia di sofa dan mengambil kotak p3k. Dan mulailah dia mengobati Lia dengan lembut.

"Perih bang!" Rengek Lia.

"Ini juga pelan, lagian kamu seneng banget luka sih!" Ucap Ronald seraya mengoles alkohol pada luka Lia dengan kapas.

"Ehm!"

Lia dan Ronald menoleh, melihat jason- ayah mereka berdua.

"Papa!" Pekik Lia, dalam ingatannya dia tau jika pria paruh baya didepannya itu adalah ayah Angelia. Dan ini kali pertama bagi Lia bertemu dengan Jason.

"Tumben kalian pulang awal." Tanya Jason.

"Lia luka pa, disiram anak kesayangan papa itu!" Sindir Ronald melirik tak suka Jason.

"Siapa maksud kamu?"

"Siapa lagi kalau bukan si jal*ng Merry itu!" Jawab Ronald santai.

Lia hanya diam tak mengerti tentang pembicaraan dua lelaki didepannya itu. Dan jal*Ng? Apa itu?

"Jaga bicara kamu Ronald!" Bentak Jason seraya menunjukkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Ronald.

Ronald diam dengan wajah datar, bersedekap dada menatap papanya tajam. "Aku udah tau semuanya Pa! Kalau papa sama Merry it-"

Plak..

Kepala Ronald menoleh ke kiri begitu Jason menampar pipinya keras, Lia memekik takut seraya menutup wajahnya dengan bantal sofa. Dan lagi, gadis itu menangis lagi. Buktinya terdengar suara terisak dari balik bantal itu.




Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang