Bagian 10 (Tawuran)

15.8K 1.3K 45
                                    

Tawuran





Jumat, 11 Juni 2021

Typo bertebaran

*************************

Happy Reading~~


Malam berganti pagi, Lia terbangun pukul setengah enam pagi. Cepat cepat dia mandi dan memakai seragam, lalu turun tangga dan ternyata sepi. "Selamat pagi non" Ucap mbok Jum.

"Pagi mbok Jum!" Jawab Lia seraya tersenyum manis. "Yang lain belum bangun ya mbok?" Tanya Lia.

"Belum non, ini juga kan masih pagi banget." Jawab Lia.

Lia mengangguk, "Lia sarapan duluan aja deh, nanti Lia mau mampir ke toko buku pagi pagi biar gak rame." Ucap Lia lalu duduk di kursi meja makan.

"Mbok! Lia makan nasi putih sama telur ceplok aja ya!"

"Iya non, mbok siapin dulu ya."

Menunggu sampai beberapa menit, akhirnya mbok Jum selesai memasak makanan yang diinginkan Lia.

"Terimakasih mbok Jum!" Apalagi Lia tersenyum pada mbok Jum setelah menaruh piring berisi nasi dan telur ceplok itu didepan Lia.

Non angel emang udah berubah, "sama sama non!"

Selesai menghabiskan makanan, Lia berdiri lalu mengatakan. "Lia berangkat dulu ya mbok! Nanti mbok bilangin sama ka Ronald, Lia berangkat dulu. Daah mbok!"

"Hati hati non!"

Keluar rumah, ternyata sudah ada pak Herman si supir Angelia yang sudah siaga. "Silahkan Non masuk!" Ucap pak Herman mengayunkan tangannya hormat.

"Emm, pak Herman. Hari ini Lia mau berjalan aja, sekalian jalan jalan."

"Tapi Non-"

"Daah pak Herman!" Belum sempat pak Herman mencegat, Lia sudah berlari keluar gerbang.

"Duh di Enon, gimana ya. Kalo dibiarin bisa kena omel nyonya entar. Duh, kejar aja deh" segera pak Herman masuk mobil tapi terhenti saat suara Renald memanggilnya.

"Pak Herman! Biarin aja"

"Tapi Den!"

"Gak usah takut mama nanti gue yang bicara! Pak Herman anter Merry aja, gue ada urusan!" Ucap Renald.

"Baik Den." Pak Herman membungkuk sopan.

o0o

"Ahh...segarnya.." Desah Lia menekuk jari tangannya kedepan.

"Jalan kesekolah...kalau gak salah kesana ya?" Gumam Lia seraya menunjuk arah kanan.

"Oke Lia kesana."

Dengan mantap Lia berjalan ke arah gang kanan, namun semakin lama jalanan nampak sepi.

"Duh, Lia kesasar ya? Sepi banget, Lia kan jadi takut!" Gumam Lia memeluk tubuhnya sendiri.

Brumm..

Brumm....

Brakk...

"Eh suara apaan itu!" Lia tersentak, mendengar kegaduhan.

Lia yang penasaran walaupun takut mendekati asal suara itu dan terkejut melihat aksi tawuran disana. Lia bersembunyi di balik tempat sampah cukup besar berbentuk persegi.

Terlihat dua kubu yang saling memukul adu jotos. Dua kubu itu memakai seragam yang berbeda, berbeda pula dengan Lia.

"Mereka siapa?" Lirih Lia.

Lelaki berseragam berwarna kuning dan hitam Terpukul lawan sampai terpental tepat disamping Lia.

Lia melotot melihat wajah lelaki yang terpental disampingnya, begitupun dengan lelaki itu yang terbelalak melihat Lia.

Buru buru dia mengalihkan pandangannya dan berdiri, takut musuh melihat Lia. Lelaki itu menyergap lelaki yang tadi memukulnya, membogem pipinya lalu menendang perutnya membuat si musuh terpental seraya meringis memegangi perutnya.

Lalu lelaki itu menghampiri lelaki bersurai coklat gelap dan membisikkan sesuatu, "Angelia disini!" Lelaki bersurai coklat itu membelalakkan matanya.

Lalu menoleh ke lelaki yang membisikinya tadi. "Serius!" Tanyanya.

"Hm, dia bersembunyi di balik tempat sampah."

"Gue harus segera hubungin bang Ronald." Ucap lelaki bersurai coklat gelap segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ronald.

Panggilan pertama Ronald langsung mengangkatnya, "bang! Ke gang mawar sekarang! Kita sedang ngelawan geng astro, sedangkan Lia juga ada disini." Jelas Roy.

Diseberang sana, Ronald mengretakkan giginya keras, "gue sekarang kesana!" Segera, lelaki itu memutar gas motor dengan kecepatan tinggi.

Lia masih memerhatikan, ternyata mereka adalah teman teman Ronald. Ada 5 orang berseragam sama dengan Roy. Sedangkan yang berseragam berbeda Lia tak tau siapa mereka, mereka berjumlah 7 orang.

Lia harus pergi, Prangg....
Memejamkan matanya Lia mengumpat dalam hati. Lia bodoh! . Tak sengaja Lia menendang tempat sampah berbahan aluminium, membuat tempat sampah itu berbunyi dengan keras.

Menoleh kembali kebelakang, Lia menghela nafas lega rupa rupanya tak ada yang mendengar. Mereka masih sibuk adu jotos.

Berjalan pelan pelan, sembari Lia menoleh kebelakang. Dan tolehan ke dua, Lia membelalakkan matanya. Seorang lelaki memegang kayu besar di belakang Gerald dan hendak memukulnya.

"Kak Gerald awas!" Reflek Lia berteriak dan langsung membungkam kembali mulutnya.

Mereka semua berhenti dan menoleh ke Lia. Gerald menoleh ke belakang dan langsung menendang perut lelaki tadi.

Sial! Kenapa Lo keluar sih? "Lia lari!" Pekik Gerald.

Lia mengerjap dan hendak berlari namun langkahnya terhenti saat seseorang mencekal tangan Lia.

Rupanya yang mencekal tangan Lia adalah Bayu, si ketua geng astro.

"Akkhh sakit!" Ringis Lia, cekalan tangan Bayu sangat kuat!

"Lihat! Kalian, gue udah nangkap gadis ini. Dan gue yakin kalian kenal baik dengan gadis ini. So, menyerah atau gue lakuin sesuatu ke dia." Ucap Bayu tersenyum licik.

Lia masih memberontak atas cekalan Bayu, "kakak jahat! Lepas! Tangan Lia sakit!"

"Diam!!" Bentak batu kasar. Membuat mata Lia berkaca kaca ingin menangis.

"Ka Gerald ka lion ka roy tolongin Lia!" Pekik Lia.

"Bayu! Lepasin Lia!" Ucap lion berteriak.

Mengedikkan bahunya acuh, Bayu mengatakan. "Tinggal memilih saja, kalian menyerah atau gue lukai Gadis ini."

"Sialan!" Geram Roy.

Brumm..

Brumm..

Suara motor terdengar, Ronald datang dan melaju masih dengan kecepatan tinggi ke arah batu yang sudah membalikkan badannya ke arah Ronald.

Sampai beberapa meter, Ronald mengerem kuat motornya membuat ban belakang motornya ke atas.

Setelah ban motor turun, Ronald melepas helm full face nya dan turun motor dengan tatapan dingin sedingin dinginnya.

"Lepasin Lia atau Lo bakal menyesal seumur hidup Lo!"

Next?

Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang