Bagian 9 (Lia bukan wanita murahan!)

16.3K 1.4K 20
                                    

Lia bukan wanita murahan!





Jumat, 11 Juni 2021

Typo bertebaran

************************

Happy Reading~~

"wah, beneran bang! Pantesan dia kayak gak kenal kita. Kita kita juga gak ngenalin dia Lho, udah berubah banget!" Ucap Randy.

"Ini pada ngomongin apaan sih? Lia gak paham!" Ucap Lia menengahi.

"Angel! Lo kenal gue gak?" Pekik Lion yang tak lagi bersembunyi di belakang Gerald, bertanya seraya mendekatkan wajahnya pada Lia.

Mengerutkan keningnya, Lia mendorong wajah Lion dengan tangannya. "Mulut kakak bau!" Ucap Lia membuat yang lain terbahak kecuali Gerald dan Ronald pastinya.

Oke, kalau Renald. Dia bukan anggota dalam geng Ronald. Karena Renald sudah memilih sendiri dirinya untuk bergabung dengan gengnya si Nando, dan posisi Renald di geng Nando yang bernama geng Orion, adalah sebagai wakil ketua.

"Bwahaha Lo dikatain Yon!" Ledek Rendy pada lion yang menatapnya mendelik.

Lia masih cemberut, lalu melihat lelaki yang berdiri disamping Ronald. Lelaki itu bersurai coklat, wajahnya ada goresan dibagian pipi.

"Wah, kakak ganteng itu pipinya kena apa? Berdarah gitu, Lia obatin ya?" Ucap Lia.

Lion mendelik horor, lalu menarik Lia yang hendak mendekat ke Gerald.

"Ihh, kak lion apaan sih!" Kesal Lia.

"Jangan dekat dekat dia, nanti di sembur Lo baru tau rasa!" Bisik lion.

"Emang kak Gerald dukun ya kak, nyembur nyembur?" Tanya Lia polos.

Lion melotot, masalahnya Lia ngomongnya keras banget!

Mampus!

"Sialan nih bocah!" Gumam Lion dengan suara tertahan, lalu menoleh kikuk pada yang lainnya. Gerald menatapnya tajam seakan ingin memakannya.

"Becanda bang! Peace!" Ucap lion cengengesan.

o0o

Lia memasuki rumah, sedangkan Ronald sedang memarkirkan sepeda motornya di bagasi. Di ruang tamu, rupanya ada Renald dan Merry yang sedang nonton tv.

Mendengar suara pintu terbuka, Renald dan Merry menoleh dan menatap sinis Lia.

"Abis ngejalang Lo!" Sindir Renald yang sudah mengalihkan pandangannya ke tv kembali.

"Ngejalang apaan bang?" Tanya Lia polos.

"Jangan sok tak tau Lo!" Tuding Renald pada Lia.

"Beneran, Lia gak tau apa itu ngejalang. Merry, ngejalang tuh apaan sih?" Tanya Lia pada Merry.

Cih! Dasar drama "wanita murahan!" Pekik Merry dengan penuh tekanan.

Lia terpaku, dia memang tak tau jalang tapi dia tau apa itu wanita murahan. "Lia bukan wanita murahan!" Ucap Lia, matanya sudah berkaca kaca.

Renald terkekeh sinis, lalu bangun dari duduknya. "Lo! Emang jalang! Dan gak akan pernah berubah! Walau Lo! Hilang ingatan sekalipun!" Ucap Renald penuh penekanan. Lia menangis, lalu berlari menapaki tangga ke kamarnya.

"RENALD!!" Teriak Ronald yang sudah ada di ambang pintu. Dia hanya melihat saat Renald mengatakan Lia jalang dan membuat Lia menangis lalu berlari.

Berjalan ke Renald dengan tangan terkepal erat, "Lo! Abang macam apaan Lo!!" Menghela nafas kasar, "Lo udah keterlaluan Renald! Dengan hanya melihat Lia keluar malam bukan berarti dia melakukan hal hal menjijikan! Dan Lo nuduh nuduh Lia yang enggak enggak! Otak Lo dimana hah!! Pantesan aja geng Orion gak maju maju, dan itu karena punya wakil gak punya otak kayak Lo! Gue...gue gak nyangka punya kembaran kayak Lo Renald!"

"Lo berubah gak kayak Renald yang dulu, yang menyayangi Lia. Lo gelap mata Renald! Lo gak tau jika orang yang dekat Ama Lo yang bakalan nusuk Lo dari belakang!"

Dengan dada naik turun, Ronald mengatakan itu semua dan pergi begitu saja meninggalkan Renald yang terpaku.

Orang yang dekat Ama Lo yang bakalan nusuk Lo dari belakang! Kata kata itu terus terngiang Giang dipikiran Renald. Lalu lelaki itu menoleh ke Merry yang berdiri dengan wajah pucat.

Renald menghampiri Merry lalu menepuk pundak Merry pelan, membuat Merry tersentak lalu mengerjap. "Kenapa?" Tanya Renald yang melihat wajah Merry yang memucat.

"Eh? Gak apa apa kak, hanya saja Merry tiba tiba merasa pusing." Jawab Merry.

"Istirahat gih, nanti kakak bawain obat." Ucap Renald lembut.

o0o

"Lia!"

"Lia bukan wanita murahan, Lia bukan wanita murahan." Gumam Lia dari balik selimut yang menutupi wajahnya.

"Lia!"

"Gak, Lia bukan wanita seperti itu, Lia anak baik!"

"Lia!" Panggilan ke tiga, Ronald memeluk tubuh Lia yang bergetar karena menangis.

Lia membuka selimut yang menutupi wajahnya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada Ronald.

"Ka Renald jahat! Merry jahat!" Ucap Lia.

"Iya iya, udah ya Lia jangan nangis. Lia sekarang tidur ya, besok Lia sekolah." Ucap Ronald lembut.

Lia mendongak, "Lia anak baik kan kak?" Tanya Lia.

"Iya, sangat baik malah. Sekarang Lia tidur ya!" Lia mengangguk lalu melepas pelukan Ronald dan memperbaiki posisinya untuk berbaring.

Tak lama akhirnya Lia tidur, Ronald tersenyum tipis dan menaikkan selimut Lia yang sedikit melorot kebawah.

Next?

Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang