Bagian 14 (dangerous)

12.7K 1.1K 18
                                    

Dangerous





7 Agustus 2021

Typo bertebaran

**********************

Happy Reading,

"Lo ngehiatan gue Faris!" Bentak seorang gadis memakai jaket Hoodie hitam. Wajahnya tertutup tudung Hoodie membuat wajahnya tak nampak.

Mereka kini di sebuah gang sepi dan gelap. Hanya ada pencahayaan dari bulan yang sekarang sedang terang bulan.

"Flo gue minta maaf. Dia sendiri yang ngegoda gue. Gue seorang lelaki normal Flo, maafin gue. Gue khilaf." Ucap Faris berusaha menjangkau gadis dedepannya namun mengelak tak mau disentuh Faris.

"Gue kecewa sama Lo!" Bentak Flo lagi.

Faris menunjukkan wajah sedihnya, lalu memeluk Flo walau gadis itu memberontak.

"Maafin gue Flo, maaf" ucap Faris memeluk erat Flo.

Lelah memberontak Flo terdiam seraya masih terisak. Ia memukul mukul punggung Faris pelan. "Gue kecewa sama Lo hiks.."

"Maaf."

o0o

"Masa' Lia kesasar lagi sih?" Kesal Lia menatap sekeliling yang nampak sepi. Tadinya Lia habis ke supermarket sendirian untuk membeli Snack. Namun saat ingin pulang Lia lupa jalan rumah dan berakhir kesasar.

"Gue kecewa sama Lo!"

Lia tersentak, ia lalu mengikuti arah suara dan bersembunyi di balik tembok.

"Wah ada drama." Ucap Lia cekikikan. Lalu meneruskan mengintip adegan tersebut.

"Eh, si cewek itukan... Lia vidion ah, nambah Vidio romance buat kalo gabut." Lia mengeluarkan ponselnya dan memvidio apa yang dia lihat sekarang.

Selesai memvidio, Lia berbalik dan berlari berlawanan arah dia berjalan tadi. Dan akhirnya Lia menghela nafas lega saat melihat jalanan besar dan banyak orang ataupun kendaraan berlalu lalang.

"Yaah, yah... Hp Lia lowbat. Terus Lia pulangnya gimana. Lia gak tau dimana sekarang." Lia mulai ketakutan. Semakin berjalan entah kenapa Lia merasakan ada yang mengikutinya. Lia menoleh kebelakang namun semuanya terlihat normal normal saja karena banyak juga orang lain yang berlalu lalang.

Karena ketakutan, Lia berlari sampai menabrak orang orang yang berjalan. Lia berlari sampai kakinya menabrak batu besar dan akhirnya luka. Lia meringis kesakitan, lalu terlihat kaki berjalan kearahnya. Lia melihat ke atas, seorang lelaki berperawakan sangar tersenyum pada Lia.

Lia semakin ketakutan kala lelaki berwajah seram lainnya datang. "Ka-kalian mau apa" Lia mengesot terpundur saat melihat salah satu diantaranya mendekat.

"Eneng cantik jangan takut dong. Kita cuma mau bantuin aja kok hehehe..." Lelaki itu nyengir menampakkan giginya yang berwarna kuning.

"Hiks..bang Ronald tolong Lia!" Lia menangis memanggil nama Ronald.

"Kita bakal main lembut kok." Ucap salah satunya lagi.

Lia menggeleng geleng, "gak Lia gak mau!" Lelaki itu menarik kaki Lia yang luka dan berdarah. Membuat Lia kesakitan dan semakin menangis. "Akkhhh..sakit."

Brumm....

Tiba tiba datang motor sport berwarna hitam datang. Seorang laki laki membuka helm full face nya. Dia Nando.

"Angelia!"

Lia menoleh, "N-nando hiks" Nando mendekap Lia yang bergetar yang ketakutan plus menangis. Lia merasa aman sekarang.

"Wah, pahlawan datang." Ucap lelaki yang tadinya mencengkram kaki Lia.

Nando membantu Lia berdiri, namun gadis itu meringis kesakitan membuat Nando khawatir. Dia baru tau jika kaki Lia luka.

Nando memakaikan jaketnya pada Lia lalu mendudukkannya ke pinggir. "Lo disini dulu. Dan cepet hubungi siapapun. Hubungi juga polisi oke." Nando memberikan ponselnya. Bukan apa apa namun Nando tak yakin bisa mengalahkan para preman itu yang beranggotakan 7 orang. Apalagi mereka adalah orang-orang dewasa.

Lia segera mengangguk, Nando meninggalkannya dan mulai melawan para preman satu persatu.

Lia mengetikkan nama Ronald. Dan segera menghubunginya.

Panggilan pertama Ronald langsung menjawabnya. "Bang hiks,"

Diseberang sana Ronald terkesiap. "Lia! Kamu dimana?"

"Bang, tolongin Lia hiks.. ada orang jahat yang mau nangkep Lia, sekarang Nando lagi lawan mereka."

"Oke, sekarang kamu sherlok oke. Abang akan segera kesana." Nando segera memakai jaketnya dan mengambil kunci motor.

"I-iya bang."

Saat Ronald melewati meja makan, Jessie bertanya pada Ronald yang berjalan terburu buru.

"Ronald mau kemana?"

Ronald menoleh, "Basecamp mam." Jawab Ronald bohong. Dia tak ingin ibunya itu khawatir.

Saat diluar, Ronald melakukan panggilan grup pada gengnya dan menyuruh mereka untuk ke tempat yang akan dia sherlok.

Sedangkan di sisi lain. Nando kewalahan melawat 7 preman itu. Wajahnya sudah babak belur. Saat Nando terlempar kearah Lia, Darah mengucur dari balik kaos nando. Rupanya preman itu menusuk perut nando. Lia mendekat seraya menangis. "N-nando hiks, maafin Lia. Gara gara Lia kamu jadi begini hiks."

Nando tersenyum lemah, dia menyentuh lembut tangan Lia yang berada di perutnya. "G-gue ya-ng harusnya mi-nta maaf sama l-lo."

Lia menggeleng cepat, "hiks. Nando jangan banyak bicara dulu. Sebentar lagi kak Ronald bakal Dateng sama pak polisi juga. Kamu bertahan."

Wiuww...wiuuww..

Suara sirine polisi terdengar, ketujuh preman tadi dengan sigap berlari Luntang kantung menyelamatkan diri. Bersamaan pula Ronald dan teman temannya datang.

Ronald menghampiri Lia dan memeluknya. Lia menangis, tangannya dipenuhi darah Nando. Dan Nando terlihat diangkat ke tandu, tadinya ada ambulans yang kebetulan lewat dan langsung dihentikan oleh polisi untuk membawa Nando yang terluka.

"Bang lagi lagi ada yang terluka karena Lia hiks.." Lia menangis merasa bahwa Nando begini karenanya. Dia semakin merasa bahwa dirinya memang anak pembawa sial seperti yang dikatakan Merry.

"Sstt...kamu tenang oke. Ingat ini bukan salah Lia, ini hanya kecelakaan oke." Ucap menenangkan.

Pak polisi segera bertindak meringkus 7 preman yang memang seorang buronan yang lari dari penjara.

Tbc

Angelia Transmigration (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang