11. Tidak Sepenuhnya Gagal

41 18 22
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih buat ninggalin komentar, terserah kalian aja. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja. Tapi tetep vote ya, hargai karya orang 😊😊😊

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di cafe Moonlight, Kia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Nana. Kia kemudian melihat keberadaan Nana yang sekarang sedang melambaikan tangannya pada Kia. Kia berjalan menghampiri Nana kemudian duduk di hadapan Nana.

"Mana kalungnya." Ucap Kia to the point sambil mengadahkan tangannya pada Nana. Nana terdiam sejenak ketika mendengar ucapan Kia itu.

"Tapi lo udah janji buat jalan-jalan sama gue." Ucap Nana sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya.

"Iya gue udah janji. Tapi gue minta kalungnya dulu." Ucap Kia masih dengan mengadahkan tangannya pada Nana.

"Gue tanya dulu nih, gue ganteng nggak ??" Tanya Nana sambil berpose dan tersenyum ke arah Kia.

"Gue tanya dulu nih, gue ganteng nggak ??" Tanya Nana sambil berpose dan tersenyum ke arah Kia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Kia sama sekali tidak memberikan respon pada Nana. Membuat Nana berdeham dan kembali mengembalikan ekspresi wajahnya menjadi seperti semula.

"Kita jalan-jalan dulu, baru gue kasih kalungnya. Kita ke mall, temenin gue nyari buku buat persiapan olimpiade." Ucap Nana yang membuat Kia mendengus kesal.

"Gue nggak bisa percaya gitu aja sama lo yang sering kabur dari sekolah." Ucap Nana yang membuat Kia menghela nafasnya pasrah.

"Lo mau pesen minum dulu ??" Tawar Nana kemudian mendapat gelengan dari Kia.

"Langsung aja, biar gue bisa cepet pulang." Ucap Kia sambil berdiri dari tempatnya. Nana diam-diam tersenyum karena Kia buru-buru mengajaknya untuk jalan-jalan. Anggap saja Nana terlalu berlebihan, tapi dia sama sekali tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya saat ini.

"Naik motor tapi, gapapa kan ??" Tanya Nana sambil memberikan helm nya pada Kia. Kia mengangguk kemudian memasang helm yang tadi diberikan Nana padanya.

"Udah ayo." Ajak Kia setelah memasang helm nya.

"Buru-buru amat sih neng ?? Sabar kenapa. Helm nya di pake dulu yang bener, biar nggak lepas." Ucap Nana sambil memasangkan kaitan helm yang dipakai Kia. Kia menegang ketika wajah Nana dan wajahnya sendiri berada di jarak yang begitu dekat.

My Beloved Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang