51. Ngambek

34 9 16
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah mendapat izin untuk keluar sebentar, Nana masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Kia. Mobil pemberian dari mama Kia, bedanya sekarang Kia yang menyetir mobilnya. Kia masih menikmati alunan musik yang terputar dan angin yang berhembus.

Berbeda dengan Nana yang masih berusaha menyadarkan dirinya tentang situasi yang mereka alami saat ini. Dia merasa kalau terdapat banyak perubahan pada Kia yang sekarang ini. Tapi Nana juga bersyukur kalau Kia berubah menjadi lebih ceria dari sebelumnya.

"Lo nggak bawa mobil ?? Tumben nggak bawa mobil ??" Tanya Kia tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan.

"Bawa kok." Jawab Nana yang membuat Kia menoleh ke arahnya.

"Terus kenapa tadi lo mau berhentiin taksi ??" Tanya Kia bingung. Nana menggaruk belakang kepalanya dan memberikan cengiran lebarnya pada Kia.

"Hehe, lupa kalo bawa mobil." Jawab Nana membuat Kia menghela nafasnya.

"Untung aja lo nggak lupa sama pasien lo Na."


































🐰🐰🐰











































Kia menghentikan mobilnya di sebuah pantai yang sangat sepi pengunjung. Dia kemudian keluar dari mobil dan disusul dengan Nana. Dia menyandarkan tubuhnya di bagian depan mobil kemudian melempar pandangannya ke pemandangan laut di depan sana.

"Pertama kali gue kesini beberapa tahun lalu dan itupun lo yang ajakin. Masih inget kan ?? Lo yang minta izin ke kakek sama nenek buat ajakin gue main." Tanya Kia pada Nana sambil melepas kacamata hitam yang tadi sempat dia pakai. Nana mengangguk sebagai jawabannya.

"Udah inget siapa yang beli cincin itu ??" Tanya Kia sambil memutar tubuhnya jadi berhadapan dengan Nana. Nana hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Gue ngajak lo ketemu bukan buat lihat lo diem Na. Gue mau denger suara lo." Ucap Kia menyerah karena Nana masih tetap diam.

"Oke, kalo lo masih mau tetep—" Ucapan Kia terpotong ketika Nana tiba-tiba memeluknya erat. Bahkan Kia sama sekali tidak berkutik ketika Nana tiba-tiba memeluknya seperti itu.

"Gue kangen sama lo." Ucap Nana dengan suara yang tercekat. Kia kemudian membalas pelukan Nana. Mereka masih saling diam, larut dengan acara melepas rasa rindu mereka selama beberapa tahun tidak pernah bertemu.

"Maaf karena pergi nggak pamit lebih dulu waktu itu." Bisik Kia yang mendapat gelengan dari Nana.

"Enggak, gue paham kenapa lo lakuin itu. Bukan lo yang mau lakuin itu semua. Gue yang harusnya minta maaf sama lo karena gue nggak ada buat lo waktu lo butuh gue." Ucap Nana. Kia kemudian melepaskan pelukannya dari Nana kemudian menatap Nana lekat.

My Beloved Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang