48. Jangan Pergi

25 10 7
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback On

Nana berjalan memasuki sebuah toko kue karena ada kue yang memang harus dia beli disana. Dia memilih-milih kue apa saja yang tadi sempat dipesan oleh bundanya. Setelah Nana membeli semua yang dia cari, dia berjalan keluar dari toko kue tersebut dan tersenyum melihat paperbag yang dia bawa itu.

"Pasti Kia bakalan seneng banget gue bawain kue ini. Dia pasti juga butuh cokelat biar bisa lebih bahagia." Ucap Nana sambil tersenyum ke arah paperbag yang berisi kue cokelat untuk Kia.

"Narendra ?? Tunggu sebentar." Ucap seseorang memanggil namanya. Nana menoleh kemudian melihat seseorang yang sangat dia kenal, Fiza.

"Eh tante, ada apa ya ?? Baru aja saya mau main ke rumah tante buat ketemu sama Kia." Ucap Nana dengan diakhiri senyuman.

"Sepertinya lebih baik kamu tidak perlu menghampiri Kia lagi. Dia sebentar lagi akan bertunangan dan kamu tidak boleh mengganggu pertunangan mereka." Ucap Fiza tegas.

"Kenapa ?? Saya cinta sama Kia dan saya yakin kalau Kia juga punya perasaan yang sama dengan saya." Ucap Nana percaya diri.

"Kalau begitu kamu harus bersiap untuk kehilangan Kia." Ucap Fiza singkat tapi sukses membuat Nana berfikiran macam-macam. Apa yang sebenarnya diucapkan oleh Fiza barusan ??

"Maksudnya ??" Tanya Nana memastikan pendengarannya.

"Kamu jauhi Kia atau Kia yang akan dalam bahaya." Ucap Fiza memperjelas ucapannya itu.

"Bercandaan tante sama sekali enggak lucu." Ucap Nana kemudian tertawa hambar.

"Kamu kira tante cuma bercanda ?? Tante serius dengan ucapan tante. Itulah kenapa tante sendiri yang meminta kamu untuk menjauhi Kia mulai sekarang !!" Tegas Fiza lagi.

"Itu terserah pilihan kamu. Terserah ingin melihat Kia tetap hidup tapi bersama orang lain, atau dia akan pergi untuk selamanya."

Flashback Off



























🐰🐰🐰

































Jeno membawa mobil miliknya menuju ke rumah Nana. Dia ingin mengembalikan semuanya seperti semula. Dia hanya ingin melihat kebahagiaan pada wajah Kia lagi. Berkali-kali Jeno mencoba menelfon Nana tapi telfonnya sama sekali tidak dijawab oleh Nana.

"Lo kemana sih Na ??" Gumam Jeno masih dengan fokus pada jalanan. Setelah dia sampai di depan pagar rumah Nana, Jeno langsung berlari masuk dan membiarkan mobilnya berada di luar. Jeno langsung menggedor pintu rumah Nana dan mengabaikan kalau rumah itu sebenarnya mempunyai bel.

My Beloved Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang