⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari itu, Irene memang benar-benar akan pergi untuk berobat ke luar Negeri karena memang sudah mempunyai janji dengan dokter yang ada disana. Bahkan Irene juga sudah masuk ke dalam pesawat bersama dengan orang kepercayaan keluarga Azkana yang mengantarnya. Awalnya dia memang sangat tenang. Akan tetapi ketika pesawat akan lepas landas, ada dua orang misterius yang menghampiri mereka.
Mereka di ancam untuk ikut turun dari pesawat dan mau tidak mau, mereka menuruti permintaan orang tersebut. Mereka dibawa ke suatu tempat yang bahkan Irene tidak mengetahuinya. Tempat itu merupakan sebuah apartemen mewah, tapi Irene disana malah dijadikan tahanan oleh pemilik apartemen itu.
"Sudah datang rupanya ?? Kamu kira, kamu akan dengan semudah itu menjalani pengobatan ke luar negeri dan sembuh ?? Tidak Irene, tidak akan pernah aku membiarkan hal itu terjadi." Irene kenal betul suara orang itu. Dia Fiza, istri dari adiknya atau bisa dibilang kalau Fiza ini adalah adik iparnya.
"Mas Yudha akan tetap menjadi milikku bagaimanapun caranya. Dan putrimu itu, cepat atau lambat juga akan keluar dari rumah itu. Itulah kenapa, aku sama sekali tidak akan membiarkan kamu sembuh dengan begitu mudah." Ucap Fiza sambil mendekatkan wajahnya ke arah Irene.
Irene menatap tajam ke arah Fiza. Dia tidak bisa melakukan apapun kali ini, karena seluruh tubuhnya kini mengalami kelumpuhan. Jadi yang dia lakukan hanyalah menatap tajam ke arah Fiza dan berusaha mendengarkan semua rencana yang akan Fiza susun.
Berhari-hari bahkan berbulan-bulan Irene berada di apartemen milik Fiza itu. Dia juga tau akan pengumuman dirinya yang mengalami kecelakaan pesawat itu dan Yudha mengumumkan kalau Irene meninggal dunia karena sakit. Dia juga tau jelas bagaimana marahnya Kia ketika Yudha menghadiri pers saat itu. Irene melihatnya, dari sebuah layar televisi yang sengaja Fiza putar untuk dirinya.
"Waw, nggak nyangka ya hari ini aku akan mulai mendekati mas Yudha. Dan mulai saat ini juga, aku akan mencari cara untuk mengusir putrimu itu dari rumah mas Yudha." Ucap Fiza dengan wajah angkuhnya. Irene hanya tersenyum meremehkan ketika mendengar penuturan dari Fiza itu. Fiza sempat melihat Irene yang tersenyum dan menatap tidak suka ke arah Irene.
"Kenapa ?? Enggak bisa bicara ya karena sudah lumpuh ?? Kasihan sekali sih nggak bisa ngatain aku lagi." Ucap Fiza sambil mencengkeram kedua pipi Irene sampai memerah.
"Kamu itu enggak lebih dari orang lumpuh yang nggak bisa apa-apa !! Bahkan kamu sudah dianggap sebagai orang yang mati saat ini !!" Sarkas Fiza kemudian menampar keras pipi Irene.
Setelah mengucapkan itu, Fiza kemudian pergi dari sana dan menutup pintu apartemen miliknya. Fiza bahkan tidak memberikan penjagaan pada Irene yang ada di dalam apartemennya itu. Tapi tanpa Fiza sadari, orang kepercayaan keluarga Azkana yang waktu itu dibawa paksa bersama dengan Irene saat ini tengah mengendap mendekati Irene yang duduk diam di atas kursi rodanya.
"Bu Irene ?? Bu Irene tidak apa-apa ??" Tanya orang itu kemudian dibalas kedipan oleh Irene. Orang itu pun kemudian bernafas lega mendengar jika Irene tidak kenapa-napa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boyfriend (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 4 Juni 2021 . . . . . Kisah dari Narendra (Na Jaemin), cowok populer dan ramah. Menyukai seorang gadis yang berhasil menarik perhatiannya sejak awal masuk SMA. Tapi siap...