21. Seorang Pelindung

34 14 10
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih buat ninggalin komentar, terserah kalian aja. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja. Tapi tetep vote ya, hargai karya orang 😊😊😊

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kia melepas high heels nya kemudian tangannya berpegangan pada kedua bahu Nana. Dia berdiri menginjak kaki Nana seperti yang diperintahkan Nana tadi. Nana kemudian menuntun tangan Kia agar melingkar di lehernya sedangkan tangannya memeluk pinggang Kia lebih erat agar Kia tidak jatuh.

Entah kenapa Kia malah merasa gugup sendiri dengan posisi seperti ini. Dengan wajahnya dan Nana yang sangat dekat. Hidung mereka bahkan saling bersentuhan. Dia juga bisa merasakan hembusan nafas Nana itu. Membuat jantungnya semakin tidak karuan.

Nana sadar kalau ada yang tidak beres dengan Kia sejak tadi. Dia merasa kalau Kia sangat gugup. Tapi Kia tidak menunjukkannya saja. Nana diam-dian mencoba menahan tawanya. Padahal dirinya sendiri juga berusaha untuk menahan detak jantungnya yang tidak karuan.

"Lo gugup ??" Tanya Nana memecah keheningan di antara mereka berdua. Meskipun musik masih mengalun, mereka merasa kalau dunia di sekitar mereka seperti terdiam.

"Hah ??"

"Lo gugup dengan jarak sedekat ini sama gue ??" Tanya Nana lagi dengan suara yang rendah. Mungkin tidak akan ada yang bisa mendengarnya kecuali Kia.

"Eng...nggak. Buat apa gue gugup ?? Gue nggak ada perasaan apapun sama lo." Ucap Kia tanpa melihat ke arah Nana.

"Lo yakin ??" Tanya Nana memastikan. Kia mengangguk masih dengan kepalanya yang menunduk.

"Terus kenapa lo jawabnya nggak natap mata gue ??" Tanya Nana lagi. Padahal dia sendiri juga gugup sebenarnya.

Kia memberanikan diri untuk mendongak agar dia bisa menatap mata Nana seperti permintaan Nana tadi. Kia langsung terdiam begitu tatapannya berhasil beradu dengan tatapan Nana. Kia seakan tersedot kedalam dunia yang Nana ciptakan. Dia seperti terhipnotis karena tatapan Nana yang sedekat ini. Seperti sebuah candu yang tidak bisa Kia tinggalkan begitu saja.

"Mata lo makin kelihatan cantik ternyata kalo dengan posisi seperti ini." Bisik Nana tepat di telinga Kia. Membuat Kia seketika bergidik.

"YEY !! AKHIRNYA KITA MENDAPATKAN PEMENANGNYA !!" Teriak MC tersebut membuat lamunan Kia buyar seketika. Dia buru-buru turun dari atas kaki Nana karena dia merasa tidak nyaman.

"M...maaf kalo gue berat." Ucap Kia sambil mencari-cari high heels yang tadi dia lepas.

"Lo harus lebih banyak makan lagi. Lo enteng banget soalnya. Gue kayak nggak ngangkat beban apapun, tau nggak ??" Tanya Nana setengah mengejek.

"Lo ngejek gue ??!!" Kesal Kia sambil berkacak pinggang.

"Enggak kok. Emang gue ngomong apa ??" Tanya Nana pada Kia yang masih berkacak pinggang.

"Selamat ya buat kalian, kalian yang jadi pemenang tahun ini." Ucap MC itu kemudian menyalami Nana dan Kia. MC tersebut kemudian memberikan hadiah pada Kia dan Nana.

My Beloved Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang