54. Hadiah dan Malam di Jogja

33 7 3
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih buat ninggalin komentar, terserah kalian aja. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja. Tapi tetep vote ya, hargai karya orang 😊😊😊

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian...

Kia terdiam di balkon kamarnya. Dia baru saja pulang dari kantor dan ada sesuatu yang membebani pikirannya. Jeno yang melihat kalau pintu kamar Kia terbuka langsung masuk ke dalam dan menghampiri Kia yang terdiam di balkon kamarnya.

"Ada apa Ki ??" Tanya Jeno membuyarkan lamunan Kia. Kia kembali melemparkan pandangannya ke depan setelah melihat Jeno sekilas.

"Besok gue sidang. Gue cuma takut kalau gue nggak bisa jalanin sidangnya dengan baik." Ucap Kia.

"Lo pasti bisa Ki. Klien yang susahnya minta ampun buat diajakin kerja sama aja lo bisa taklukin, masa iya sidang skripsi aja nggak bisa ??" Tanya Jeno yang membuat Kia tersadar kalau posisinya saat ini adalah seorang CEO perusahaan. Dan jika dia gagal dalam sidang ini, pasti akan lebih memalukan lagi.

"Justru itu Jen. Kalau gue gagal justru malah lebih malu-maluin." Ucap Kia.

"Coba lo tarik nafas dulu deh. Terlalu banyak yang lo pikirin dan itu bikin lo makin ngaco gini." Pinta Jeno yang langsung dilakukan oleh Kia. Dia kemudian menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya.

"Besok gue temenin, urusan perusahaan serahin sementara ke bang Mark biar bang Mark yang urus." Ucap Jeno yang kemudian diangguki oleh Kia.

"Sekarang tidur, biar besok bisa lancar."


















































🐰🐰🐰


















































Kia lumayan gugup mengingat kalau dirinya saat ini akan menjalani sidang skripsi. Selama ini memang banyak teman-temannya yang memberikan support padanya dan itu membuat Kia merasa sedikit tenang. Tapi tetap saja rasa gugup itu memenuhi dirinya.

Kia melakukan sidangnya di dalam sedangkan Jeno menunggu di luar dengan beberapa orang. Iya, ada kejutan yang akan didapat oleh Kia nantinya. Yang pastinya itu akan membuat Kia menangis karena terlalu bahagia. Jeno sengaja menyiapkan ini semua meskipun awalnya dia agak tidak percaya dengan semua ini.

"Jeno !! Gue lulus !!" Teriak Kia begitu keluar dari ruang tempatnya sidang skripsi. Dia kemudian berlari ke arah Jeno dan memeluk Jeno erat. Jeno merasa sangat senang sekali melihat Kia sebahagia itu.

"Congrats Ki, congrats. Udah gue bilang kan kalau lo pasti bakalan lulus." Ucap Jeno yang membuat Kia mengangguk dengan antusias.

"Oh iya, ada kejutan buat lo karena udah berhasil lewatin semua ini." Ucap Jeno sambil melepaskan pelukan Kia itu. Jeno kemudian sedikit menyingkirkan tubuhnya agar kejutan yang dia maksud bisa terlihat oleh Kia.

My Beloved Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang