Part12

136 55 30
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA COMENT YA!

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!JANGAN LUPA COMENT YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


※※※

Selama dua hari kemarin setelah mengambil hasil kerajinan mereka di toko orang tua Guntur, Devira sangat menjaga kerajinan Vas itu di rumahnya, dengan sangat hati-hati agar tidak lecet sedikit pun. Vas itu sebelumnya juga sudah Devira dan Alvaro hiasi dengan menggunakan cat minyak agar tampilannya semakin indah dan juga menarik.

Hari ini tibalah dimana hari pengumpulan tugas keterampilan prakarya kelas XI IPA1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tibalah dimana hari pengumpulan tugas keterampilan prakarya kelas XI IPA1. jam pelajaran pertama dan kedua di isi oleh mata pelajaran yang di ajar bu Metta. Berhubung Bab prakarya semester 2 sudah di bahas tuntas di pertemuan sebelumnya, jadi di pertemuan terakhir sebelum menghadapi ujian akhir semester ini tinggal mengumpulkan tugas terakhir saja.

Suasana dikelas XI IPA1, sangat ramai di bandingkan dengan suasana kelas yang lain. Bu Metta tidak memasuki ruang kelas, dan hanya menyuruh kelas XI IPA1 menemuinya di kantor untuk menyerahkan tugas minggu lalu yang batas nya sampai pergantian jam ke 2.

Devira membawa kerajinan Vas itu ke dalam kelasnya dengan aman tanpa kendala. Ia meletakan Vas itu di sekeliling anggota kelompok nya. Mereka benar-benar senang, ternyata kelompok mereka menghasilkan kerajinan yang terlihat lebih bagus di bandingkan dengan kerajinan milik kelompok lain. Bukannya membanggakan hasil kerja keras sendiri, tetapi kenyataanya memang kelompok Aqilla lah yang menghasilkan karya sebagus itu. Bahkan ada beberapa dari kelompok lain yang memuji hasil kerajinan kelompok mereka.

"Gile, gile, bagus banget Vas buatan gue." Kata Andra yang baru datang menghampiri teman-temannya.

"Ngimpi lo?" Sewot Raffa tak terima.

"Auto dapet nilai gede ini mah." Ucap Aqilla.

"Kalo itu sih pasti." Alvaro meyakinkan.

"Luna gak nyangka, ternyata hasilnya bakalan sebagus ini." Kata Luna

"Gue juga gak nyangka." Kata Devira.

Mereka semua terus saja memperlihatkan senyum di wajah nya, ketika memperhatikan hasil kerajinan yang di buat mereka.

RAFILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang