Part04

229 127 105
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA COMENT!

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!JANGAN LUPA COMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※

"Woii, bukain pintunya!!" Titah Raffa pada siswa yang berjalan hendak melewatinya.

Dengan cepat, siswa itu menuruti ucapan Raffa dengan membukakan pintu Uks yang tadinya tertutup rapat.

"Thanks. Oh iya gue minta tolong sekali lagi, panggilin bu Irma di ruang guru, bilang aja ada siswi yang pingsan di ruang UKS." Pinta Raffa.

"Iya kak." Sahut siswa itu kemudian berjalan cepat menuju ruang guru untuk memanggil bu Irma sebagai pembina ekstrakulikuler PMR dan sepertinya siswa tadi adalah anak kelas X, karena tadi memanggil Raffa di awali dengan embel-embel 'Kak'.

Raffa segera menidurkan Aqilla di brankar UKS. Saat itu juga bel jam pelajaran ke-2 berbunyi, dan artinya Aqilla dan Raffa sekarang sudah terbebas dari hukumannya. Tak lama kemudian bu Irma memasuki ruang UKS, lalu berjalan mendekati Aqilla yang terbaring di atas brankar dan langsung segera memeriksa kondisi Aqilla saat ini.

"Raffa, kenapa Aqilla bisa sampai pingsan seperti ini?" Tanya bu Irma.

"Aqilla tiba-tiba pingsan, pas saya sama dia di hukum di tengah lapangan tadi. Kayaknya sih Aqilla gak kuat bu karna kepanasan, mangkanya dia pingsan." Jawab Raffa seadanya.

"Harusnya kamu ngasih tau Aqilla, kalo memang dia gak kuat lebih baik gak usah di paksa." Kritik bu Irma.

"Saya udah ngasih tau Aqilla bu sebelumnya, tapi Aqilla gak ngikutin saran dari saya."

"Yaudah kalo gitu, sekarang tolong ambilkan kotak P3K lemari kecil itu." Pinta bu Irma.

Raffa menghampiri lemari kecil yang menempel di atas dinding untuk mengambil kotak P3K di dalamnya, setelah itu berbalik arah menuju tempat semula.

"Ini bu." Ucap Raffa menyodorka kotak P3K itu, kemudian di terima oleh bu Irma.

"Terimakasih." Kata bu Irma sambil tersenyum sekilas, lalu bu Irma membuka kotak P3K untuk mengambil minyak kayu putih di dalamnya dan membukakan tutupnya kemudian, di dekatkan ke lubang hidung.

Aqilla tersadar saat menghirup aroma minyak kayu putih, Aqilla merubah posisi berbaringnya menjadi duduk sembari memegangi sebelah kepalanya yang terasa sedikit agak pusing. Aqilla melihat ke arah sekitar dan mendapati Raffa dan Bu irma yang ada di sampingnya.

"Bu, kok Aqilla bisa ada di sini?" Tanya Aqilla.

"Tadi kamu pingsan, terus Raffa bawa kamu kesini."

Aqilla sekilas melihat kearah Raffa yang sedang memasang senyum lebar dan menaik turunkan alisnya dua kali.

Dasar aneh. Batin Aqilla.

RAFILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang