4. Harta, Tahta, Ara!!

3.2K 71 0
                                    

Masa cuti Rasyid sudah habis, kini pria itu harus siap berhadapan kembali dengan hari-hari sibuknya di kantor.

Setelah sholat Tahajud, mata Rasyid tak lagi mau terpejam, ia lalu memutuskan mandi agar lebih segar.

Ara terbangun mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, ia meraba kasur di sampingnya dan tidak menemukan Rasyid disana.

Ia meraih ponselnya di atas nakas dan melihat jam yang tertera di layar ponsel. "Baru jam empat kok mas Rasyid udah mandi?" ujar Ara bermonolog.

Setelah kesadaran sepenuhnya terkumpul, Ara lalu bangkit dari ranjang. Ia mengikat rambutnya asal dan membenarkan kancing bajunya yang terlepas karena ulah Rasyid semalam. Ia menyempatkan diri merapikan ranjang mereka yang berantakan.

Saat hendak keluar dari kamar, pintu kamar mandi terbuka. Rasyid keluar dari kamar mandi dengan rambut dan tubuh bagian atas basah. Sedangkan bagian bawahnya hanya tertutup handuk putih.

"Kok sayang udah bangun?"

"Kok mas udah mandi?" tanya Ara tanpa menjawab pertanyaan suaminya.

"Mas kan hari ini mulai ngantor. Tadi habis tahajud nggak bisa tidur lagi, liat sayang masih pules mukanya pasrah gitu mas jadi gerah, jadi mandi aja sekalian." ucap Rasyid sambil mengambil kaos santai dari lemari dengan hati-hati.

"Ada meeting di luar hari ini?" tanya Ara sambil menyiapkan kemeja dan celana dasar milik suaminya yang kemudian ia letakkan di atas ranjang.

"Enggak kok. Pingin bawa bekal dari rumah kalau boleh." Rasyid membelakangi Ara lalu mengenakan celana dalamnya dengan cepat.

"Boleh kok, mas mau Ara masakin apa?"

"Daging sapi enak kayanya dek, mau mas bantu?"

"Nggak usah, mas nyiapin keperluan kantor aja. Mau Ara buatkan teh, kopi atau susu hangat aja?" tanya Ara menawarkan. Mereka berjalan beriringan keluar kamar, Rasyid hanya mengenakan kaos santai dan celana pendek.

"Kopi nya buat nanti siang aja deh di kantor, pagi ini pingin susu hangat aja kalau boleh, tolong buatkan ya sayang."

"Iya mas."

Ara bergegas menuju dapur, ia mengeluarkan daging sapi dari dalam lemari es dan meletakkannya di bawah keran wastafel yang mengalir agar daging lebih cepat mencair, Ara kemudian mengambil kotak susu bubuk dari dalam kabinet dan menyeduh dua gelas susu menggunakan air hangat.

"Mas ini susunya di meja makan ya."

"Iya sayang."

Rasyid sedang memasukkan pakaian kotor mereka ke dalam mesin cuci, ia tak lupa menambahkan detergen secukupnya dan mulai mengoperasikan mesin cuci. Sambil menunggu pakaian di cuci, Rasyid mengambil sapu dan mulai menyapu seluruh lantai rumah.

"Mas ngapain? Nanti keringetan loh." tegur Ara.

"Bantuin adek beres-beres, keringetan ya tinggal mandi lagi kok repot." jawab Rasyid santai.

Ara mengacuhkan suaminya, ia mulai meracik bumbu untuk membuat daging sapi saos tiram. Sambil menunggu daging yang ia rebus sedikit empuk, Ara mengambil pisang dan buah naga yang sudah ia potong dan dibekukan di lemari es semalam.

"Ara mau sarapan smooties, mas mau smooties juga atau nasi untuk sarapan? Atau mau roti bakar aja?" tanya Ara memberi opsi.

"Mau smooties aja."

Setelah daging empuk, Ara mulai menumisnya dengan bumbu saos tiram yang sudah ia buat tadi. Dengan cekatan kedua tangan Ara bekerja, ia memasak dan juga mengoperasikan blender menghaluskan buah buahan beku yang dicampur sedikit susu cair.

Life after MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang