CHAPTER 27: BUTTERFLY EFFECTS

65 19 1
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalin jejak💜

______

Song recommendation: Park Kyung - To Love Only Once (feat. J Rabbit)

Tidak pernah Jerim menangis sehebat dan selama ini. Tidak pernah terbayangkan olehnya jika teman satu-satunya di Seoul, orang yang ia percaya sejak kedatangannya di kota besar ini melakukan hal yang tak terduga.

Dan apa tadi yang ia katakan? Dia akan pergi dari Korea? Sebenarnya Jerim sangat sedih akan hal itu, namun rasa kecewanya menutupi rasa sedih yang ia rasakan. Mungkin saat ini ia akan mengantarkan Eunwoo untuk pergi, mungkin saat ini ia akan memberikan Eunwoo pelukan hangat untuk yang terakhir kalinya, lalu melambaikan tangan dan menatap kepergian Eunwoo dengan senyum manisnya.

Semuanya tidak akan pernah terjadi.

“Pulang ya?” Jerim menggeleng dalam pelukan Sanha. “Kenapa?” Tanya Sanha sambil terus mengusap baru Jerim yang masih sedikit bergetar.

“Aku takut. Katanya dia di rumah ku ngasih kamera.” Jerim melepaskan pelukan Sanha dan duduk menghadap laki-laki itu. “Aku udah yakin itu dan sempat nyari sama Jaemin tapi nggak pernah ketemu letak kameranya di mana.”

“Mau ku bantuin nggak?”

“Emang bisa?”

Sanha mengangguk antusias. “Bisa!”

•••

“Kok ngajak Soobin sih?” Tanya Jerim sambil mengaitkan lengannya ke lengan Sanha sehingga tak ada jarak di antara keduanya, takut percakapan merek terdengar oleh Soobin yang mengikuti mereka dengan santai di belakang.

“Udah kamu diam aja.” Sanha mencoba menenangkan Jerim dengan mengelus puncak kepala kekasihnya itu.

Soobin yang berada di belakang mereka hanya berdecih pelan melihatnya. Mimpi apa dia melihat sang mantan pacar bermesraan dengan kembarannya di hadapannya seperti sekarang. Soobin kan jadi ingat masa lalunya dengan Jerim.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan flat Jerim. Ketiganya masuk setelah Jerim membukakan pintu untuk mereka. Pemandangan yang pertama kali terlihat adalah ruangan yang rapi dan bersih. Soobin sendiri tertegun dengan Jerim yang sekarang, padahal dulu waktu bersamanya Jerim adalah orang yang tidak peduli dengan kebersihan.

“Mau dimulai dari mana?” Jerim membuka percakapan sebagai tuan rumah.

Seketika Soobin menatap Jerim hingga pandangan mereka bertemu beberapa saat kemudian memutuskan kembali. Soobin mengeluarkan ponselnya dan tidak berbicara sama sekali sejak tadi.

Melihat kecanggungan di antara mereka, Sanha memutuskan untuk bersuara demi mencairkan suasana. “Kamu kalau mau bersih-bersih ke kamar aja dulu.” Ucap Sanha pada Jerim.

Cheftography: Yoon Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang